Husband Deeply Love - Bab 126 Berita Keluarga Gu

Vheren duduk di kursi dan memutar-mutarkan kursinya, dia masih tidak memikirkan hadiah ulang tahun macam apa yang harus dia berikan kepada Gilbert.

Dia menggaruk-garuk kepalanya dan menatap kertas-kertas yang tertumpuk di atas meja dengan tatapan bosan, di dalam hatinya dia merasa kesal.

Pena yang ada di tangannya dibanting, bahkan kalender yang ada di atas mejanya sudah dibolak-balikkan beberapa kali.

Jika Gilbert tidak mengatakan hal itu tadi malam, dia tidak akan seperti sekarang ini.

Vheren mengulurkan tangan dan menampar wajahnya dua kali. Kemudian dia menyalakan komputer dan menemukan email yang dikirim David kepadanya.

Dia melihat deskripsi akurat tentang dirinya di email tersebut, dan akhirnya senyum muncul di wajahnya.

Akhirnya, ada satu hal yang bisa membuatnya bahagia.

Dia sibuk terus sampai pada siang hari dan tiba-tiba dia mendapat telepon dari resepsionis.

"Bos, direktur Lang akan naik!"

"Baiklah, tidak perlu pedulikan dia, kembalilah bekerja."

Gilbert Lang? Apa yang dia lakukan di sini?

Vheren menutup telepon dengan tenang, meskipun dalam hatinya dia bingung.

"Nyonya Lang, sekarang sudah hampir jam 12. Staf di bawah memberi tahuku bahwa kamu belum turun untuk makan sampai sekarang. Bagaimana bisa? Apakah kamu pikir kamu adalah makhluk abadi?"

Setelah pintu kantor dibuka oleh pria itu, Vheren langsung diceramahi oleh pria itu sebelum dia bisa bereaksi.

Vheren mengangkat alisnya dan menatap pria itu dengan ekspresi tak seperti bisa berkata-kata. Dia tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.

"Tuan Lang, apa yang dilakukan oleh orang yang sangat sibuk seperti anda di tempatku ini?"

"Kesibukanku tidak sepenting mengejar pasangan hidupku."

Gilbert Lang tidak ingin memperhatikan perubahan wajah Vheren. Gilbert meletakkan kotak makanan yang ada di tangannya ke atas meja di sampingnya. Dia memperhatikan wanita itu meja wanita tersebut yang selalu berantakan dan hanya menatapnya.

"Gilbert? Apakah kamu kerasukan setan saat pergi ke kantor pagi ini?"

Saat mencium wangi makanan, perut Vheren yang awalnya tidak lapar, menjadi berbunyi.

Dia meletakkan pekerjaannya dan menatap Gilbert. Wajahnya penuh dengan ekspresi tidak mengerti akan laki-laki ini.

"Bukan kerasukan, tapi aku merindukanmu."

Saat Gilbert melihat Vheren, senyuman di wajahnya terlihat semakin jelas.

Pria itu mengulurkan lengannya yang panjang, meraih lengan Vheren, menariknya untuk di sebelahnya.

Dia membuka kotak makanan, di dalam kotak makan tersebut ada 4 macam lauk, dan ada satu telur mata sapi..

"Aku membuatnya khusus untukmu siang ini. Coba makan, dan lihat apakah makanan ini sesuai dengan seleramu atau tidak."

Mencium wangi makanan, Vheren menelan ludah.

Dia melirik Gilbert dengan kepala miring, dia dibuat bingung oleh perlakaun pria itu.

Apakah yang pria ini pelajari di kantor pagi ini?

Kenapa tiba-tiba dia sangat sopan?

"Tuan Lang, bahkan jika makan siang yang kamu buat sendiri tidak enak, aku akan tetap memakannya. Apakah kamu dapat mengabulkanku satu permintaan sebelum aku mulai makan?"

Setelah Vheren bertanya, dia memegang sumpit di satu tangan dan terus menatap makanan yang ada di atas meja.

Gilbert menatap Vheren dan tahu apa yang sedang wanita itu pikirkan.

"Katakan padaku."

Dia membantu Vheren meletakkan rambutnya di belakang telinganya dan bersandar perlahan di sofa.

"Ketika kamu mengantarku ke perusahaan pagi ini, kamu berkata bahwa kamu akan menjemputku nanti malam. Tapi sekarang baru siang hari. Kenapa kamu datang ke sini? Apakah adik perempuan dari perusahaanmu yang memberimu ide ini? "

Vheren berkata, sambil mengambil sepotong iga babi dan bersiap memasukkannya ke dalam mulutnya.

Tetapi pada saat ini, Gilbert langsung menyambar makanan itu dan memakannya.

Vheren memandang pria yang tiba-tiba menjadi kekanakkan itu, namun dia tidak tahu harus berkata apa.

Dia menjilat sumpitnya diam-diam dan berdiri.

"Gilbert Lang! Bisakah kamu menjadi normal sedikit? Ini tidak seperti dirimu. "

Gilbert mendengarkan kata-kata Vheren dan dia tidak bisa berkata-kata. Gilbert juga tidak ingin melihat wanita itu makan, akhirnya Gilbert langsung pergi ke meja Vheren dan melihat dokumen-dokumen di atasnya.

Saat melihat sampel sebuah majalah di komputer, Gilbert terkejut.

"Apakah ini ditulis oleh kepala redaksi Tao?"

"Menurutmu? Apakah menurutmu aku bisa menulis sesuatu dengan kualitas seperti itu?"

Meskipun Vheren sedang makan, dia tidak pernah memalingkan pandangannya dari Gilbert.

Meskipun dia tidak tahu apa yang ada di otak pria ini, dia ingin tahu bagaimana pria yang begitu dingin itu mengejar perempuan.

Dan karena dia adalah cinta pertama lelaki itu, dari dulu Vheren merasa kredibilitasnya tidak tinggi.

"Kalau begitu, mulai sekarang kamu harus menjauh dari David Tao!"

Semakin banyak Gilbert membaca majalah ini, semakin dia merasa hatinya tersumbat.

Sebagian besar hal yang tertulis didalamnya tidak diketahui olehnya!

Yang membuatnya semakin marah adalah dia tidak tahu tentang hal ini dan bahwa dia membiarkan seorang kepala redaksi majalah membuat artikel ini!

"Atau tidak, berhentikan saja projek artikel ini."

Gilbert dengan ragu-ragu melihat ke arah Vheren karena dia sudah seenaknya memutuskan.

"Direktur Lang, aku dan kepala redaksi Tao sudah mempersiapkan artikel majalah ini sejak 3 bulan yang lalu. Kalau kamu seenaknya berkata untuk memberhentikan semuanya, mau dikemanakan hasil usahaku selama 3 bulan? Aku juga merasa artikel majalah ini tidak ada masalah!"

Setelah mendengar kata-kata pria itu, Vheren langsung merasa kesal.

Dia memandang pria yang akan menghapus semua dokumennya di depan meja, meletakkan sumpitnya langsung, dan maju beberapa langkah.

"Kamu mengatakan kepadaku sebelumnya bahwa bantuan dari majalah ini akan sangat bermanfaat untuk perusahaan! Terlebih lagi, di artikel tersebut tidak ada bagian yang merugikanku. Kalau kamu benar-benar mengatakan bahwa tidak perlu mengerjakan majalah ini lagi, bukankah harusnya kamu memberitahuku satu alasan? "

Saat ini, Vheren terlihat seperti induk ayam. Dia membuka tangannya dan memeluk komputernya. Wajahnya terlihat seperti dia akan membunuhnya kalau macam-macam dengan komputernya.

"Alasan? Kamu pikir aku butuh alasan untuk melakukan sesuatu?"

Gilbert Lang menatap wanita di depannya, tatapan mata perempuan itu memancarkan ketidaksenangan.

Apakah wanita itu benar-benar tidak tahu mengapa dia marah?

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu