Gue Jadi Kaya - Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
Dia terlihat seperti tidak takut pada segala hal, sama sekali tidak seperti orang yang akan dipukuli, lebih seperti orang yang sedang berbicara tentang bisnis, mereka merasa aneh.
Hanya saja sekarang ada sejumlah uang besar di hadapan mereka, mereka tidak bisa berpikir lebih lanjut, dengan cepat mereka berhenti dan berjalan menuju Biondi meminta dia membuat catatan bukti.
Jika mereka membantu Biondi memukul Gavin, maka Biondi akan memberikan mereka sejumlah uang besar.
Setelah selesai mendapatkan bukti, pemimpin kelompok itu melihat dan tidak ada masalah, dia melihat Gavin.
Gavin benar-benar tidak pergi, mendukung Ronald dan duduk dimobilnya, mereka sedang berbicara dengan suara rendah.
“Mengapa kamu melakukan ini? Bahkan jika kamu dipukul, kamu juga tidak perlu membantu orang-orang yang memukulmu untuk mendapatkan uang." Ronald tidak tahu apa gunanya Gavin melakukan ini.
“Aku sudah mengaturnya, kamu tidak perlu takut, mereka masih tidak bisa mengajariku." Kata Gavin dengan percaya diri.
“Apakah kamu mahir berkelahi dan bisa mengalahkan mereka?" Ronald hanya bisa memikirkan kemungkinan ini.
“Jika aku lebih kuat daripada mereka, maka aku tidak perlu ngomong begitu banyak dengan mereka."
“Kalau begitu katakan padaku apa yang ingin kamu lakukan, jika tidak aku merasa tidak nyaman." Kata Ronald.
“Sudahkah kalian siap berbicara? Sekarang kalian bisa kemari dan dipukul!” Kata Biondi dengan tidak sabar, dia sudah menyiapkan ponselnya dan menunggu untuk merekam, tidak tahu mengapa hanya mereka melihat Gavin dan Ronald ngobrol dan tidak bertindak.
Orang-orang itu merasa sedikit aneh dengan Gavin, karena mereka telah memukul banyak orang dan pertama kali mereka ketemu orang seperti Gavin, jadi untuk sementara mereka tidak tahu harus menggunakan sikap apa untuk menghadapinya.
Gavin meninggalkan Ronald, berkata dengan senyum : "Bukankah aku kemari sekarang, apa yang kamu khawatirkan!”
“Apakah kamu benar-benar mau berdiri diam dan membiarkan kami memukulmu?" Orang yang diundang bertanya dengan tidak percaya.
“Tentu saja tidak, orang yang bodoh baru berdiri diam dan membiarkan orang lain memukul." Kata Gavin menggelengkan kepala.
“Jadi apa yang kamu katakan tadi semua membohongi kami."
“Bukan juga, aku mengatakan bahwa aku akan berdiri diam, jadi aku tidak akan bergerak, tapi aku berdiri diam bukan untuk membiarkan kalian memukulku, tapi menyaksikan kalian dipukul." Kata Gavin.
“Apakah otakmu rusak!” Orang-orang itu tidak tahu apa yang dikatakan Gavin.
“Kalian akan tahu ketika kalian bertindak." Gavin tidak menjelaskan, berkata dengan mengangkat bahu.
Orang-orang itu berhenti berbicara dan bergegas menuju Gavin, berencana untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan mengambil uang kemudian pergi.
Tetapi ketika mendekati Gavin, sekelompok orang tiba-tiba muncul, orang-orang ini datang dengan sangat cepat dan tiba-tiba, hal pertama yang mereka lakkan adalah melindungi Gavin, kemudian mereka mulai memukuli orang.
Ada lebih dari sepuluh orang, orang-orang yang diundang Biondi bukanlah lawan mereka, orang-orang yang diundang Biondi dijatuhkan ke tanah dalam dua pukulan, ditendang dan ditinju.
Biondi melihat situasi tidak beres dan ingin kabur, namun sudah ada yang memperhatikannya dari awal, ketika dia mulai bergerak, dia diberhentikan.
Keributan ini cukup besar, tidak lama kemudian menarik perhatian banyak penonton.
Gavin yang berada di keributan itu, tidak bergerak sama sekali seperti yang dia katakan.
Melihat orang-orang di tanah dengan hidung memar, wajah bengkak dan meminta ampun dengan menangis, baru Gavin berkata : "Oke, berhenti, mereka akan mati jika diteruskan."
Ketika Gavin berbicara, orang-orang itu segera berhenti.
Bang Bobby keluar dari mereka, berjalan menuju Gavin dan berkata : "Bagaimana, bos? Apakah anda merasa puas dengan apa yang kami lakukan?"
“Sudah lama tidak ketemu, kalian datang lebih cepat dari yang kukira." Kata Gavin dengan mengangguk.
Ketika dia keluar dari mobil, dia sudah merasakan ada yang tidak beres, secara humus, seharusnya ada banyak orang di tempat ini, tetapi ketika dia datang, sekitarnya terlalu sepi, jadi sebelum turun dari mobil, Gavin sudah mengirim pesan kepada Bang Bobby, mengatakan bahwa dia mengalami masalah, agar dia membawa orang-orang kesini dan hanya bisa keluar ketika melihat ada yang ingin memukulinya.
Jika tidak terjadi apa-apa, dia membawa sekolompok gangster, Gavin takut akan ada pengaruh buruk.
Bang Bobby segera membawa orang-orang kemari ketika menerima pesan itu, dia tidak tahu berapa banyak lampu merah yang dia langgar, baru tiba tepat waktu, datang menyelamatkan orang sebelum mereka bertindak.
Bagaimanapun, ini adalah bosnya, dirinya dan sekelompok gangsternya diselamatkan olehnya dan perusahaan Gavin juga membantu mereka, sehingga mereka sekarang lebih dari sekadar membantu orang menagih hutang.
Mereka menjadi bodyguard, memiliki alasan yang sah untuk bertindak dan tekanan terhadap mereka juga menjadi lebih sedikit.
Ini seperti sekelompok tikus yang bersembunyi di sudut gelap, tiba-tiba bisa keluar suatu hari dan tidak dipukuli, bagi mereka yang mendambakan sinar matahari, kebaikan ini tidak bisa dihitung.
Dari sudut pandang kebaikan dan keuntungan, Gavin terlalu penting bagi mereka.
Untungnya, banyak orang datang ke sini sekarang, melihat mereka, Biondi seperti melihat penyelamat, dengan cepat dia berkata dengan sedih : "Teman-teman, cepat kalian kemari dan lihat, Gavin membawa gangster ke sekolah untuk memukuli orang, dia menganggap tempat ini apa, apakah dia bisa melakukan apa pun sesuka hati?"
Gavin merasa lucu, mendengar dia berkata sebaliknya.
Orang-orang yang datang untuk menonton tidak mengungkapkan pandangan mereka, mereka hanya menonton saja, sebenarnya apa yang terjadi, mereka tidak peduli.
Gavin tidak mempedulikan Biondi, karena sekarang dia tidak bisa pergi kemana pun.
Dia berjalan ke arah sekelompok orang yang diundang Biondi dan berkata kepada seseorang yang terbaring di tanah dan tidak bisa melihat jelas wajahnya : "Ayo kamu memukulku sekali."
Permintaanya membuat pria itu gemetar, situasi sekarang ini, jika dirinya memukul Gavin, apakah dia masih bisa hidup?
“Jika kamu tidak melakukannya, aku akan membiarkan mereka terus bertindak." Kata Gavin dengan mengancam.
Pria itu tidak punya pilihan lain dan selain memukul Gavin dengan gemetar dengan tenaga paling ringan, lebih tepatnya hanya menyentuh, dengan tenaga itu bahkan tidak bisa membunuh seekor nyamuk.
Gavin mengangguk dengan puas dan berkata : "Oke, kalian sudah memukulku, sekarang Biondi berhutang pada kalian…..” Gavin terkejut, lalu mengeluarkan sebuah kertas dari orang itu dan kemudian berkata : "2,4 Miliar ."
Gavin mengambil kertas itu dan berkata kapad Biondi : "Tuan Grundi, kamu sangat baik, membayar 2,4 Miliar kepada orang-orang ini untuk memukulku sekali, jika ada bisnis semacam ini di masa depan, kamu tidak perlu merepotkan orang lain, biarkan aku melakukannya sendiri!"
Melihat kertas itu, Biondi mengetahui bahwa dirinya terkena jebakan, inilah alasan mengapa tadi Gavin memintanya untuk membuat catatan ini, ini membuktikan bahwa dia yang bertindak duluan dan Gavin tidak perlu bertanggung jawab atas apa pun.
Dia merasa sedikit putus asa, menciptakan masalah sebesar ini, orang tuanya pasti akan tahu, memang benar 2 Miliar tidak berarti apa-apa bagi keluarganya, hanya saja jika diketahui ayahnya kegunaan uang ini, dia akan dalam masalah, kali ini dia benar-benar kalah terhadap Gavin.
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe Richest man
AfradenJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMata Superman
BrickCutie Mom
AlexiaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaUntouchable Love
Devil BuddyMy Superhero
JessiGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir