Gue Jadi Kaya - Bab 124 Melampiaskan Amarah
Saat ini Gavin sangat penasaran tentang apa yang sedang dilakukan ayahnya, tetapi dia juga tahu bahwa supir itu tidak akan berbicara banyak dan hanya bisa penasaran dulu.
Supir itu adalah orang yang ahli dan tahu bagaimana menyingkirkan orang di belakang mereka, jadi dia mulai mengubah rute perjalanan dan berputar-putar dengan orang di belakang.
Tapi kali ini aneh sekali, tidak peduli bagaimana dia mengubah rutenya, memutar satu putaran dan satu putaran lagi, kemudian masih terjebak di lampu merah dan mobil di belakang mereka tetap mengikuti mereka dengan mantap.
Bisa dibilang ini jauh lebih hebat dari master pelacak yang dia temui sebelumnya.
Setelah mereka menyingkirkan untuk ketiga kalinya dan kemudian dikejar lagi, supir akhirnya menemukan ada bagian yang tidak beres "Apakah seseorang memasang alat pelacak di mobilmu ini?"
"Bagaimana mungkin." Ronald berpikir itu tidak mungkin, siapa yang akan begitu tidak ada kerjaan untuk memasang alat pelacak di mobil mereka?
"Bisa jadi, orang di belakang bisa mengikuti kita dengan begitu cepat dan akurat, memang sedikit aneh, mungkin memang ada sesuatu di dalam mobil." Ini bukan ditujukan pada ayahnya, Gavin menebak jika orang-orang di belakang ini mungkin datang kepadanya.
"Ini tidak aman, sepertinya aku tidak bisa membawamu menemui Tuan kali ini, aku harus mencari suatu tempat untuk pergi." Yang paling diutamakan supir itu adalah keselamatan ayahnya Gavin, karena orang-orang di belakang mengikuti mereka, jadi mereka tidak bisa mengikuti rencana awal lagi.
"Lalu Ayahku?" dengan susah payah akhirnya mendapatkan kabar kali ini, jika dilewatkan, harus kapan lagi baru bisa bertemu?
Gavin sedikit khawatir dan tidak tenang.
Melihat anak buah ayahnya yang sangat berhati-hati, itu menunjukkan bahwa dia sangat berbahaya, kalau memang begitu, dia sangat ingin segera melihat ayahnya, lalu dapat membantunya menanggung sedikit beban.
"Jangan khawatir, Tuan selalu memperhatikanmu sepanjang waktu dan Tuan juga selalu membantumu ketika kamu menghadapi beberapa masalah, sehingga orang lain tidak dapat menemukan identitasmu, pasti ada suatu waktu yang tepat dan kalian bisa bertemu lagi." Kata supir.
Meskipun bisa dibilang hari ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Gavin, tetapi karena dia terus mengikuti ayahnya Gavin, sehingga dia juga mengetahui banyak hal tentang Gavin.
Meskipun dia terlihat tidak bisa diandalkan dalam melakukan sesuatu, tetapi dia selalu dapat mengambil kesempatan yang bermanfaat baginya, meskipun tanpa adanya bantuan langsung dari mereka dan sekarang juga bisa dianggap telah berhasil.
"Ternyata dia yang melindungi identitasku." Gavin akhirnya mengerti mengapa begitu banyak orang mencari informasi tentang dirinya, mereka hanya bisa mendapatkan informasi seadanya saja dan tidak bisa benar-benar menggali informasi tentang dirinya.
Bahkan tidak ada satu pun orang yang tahu tentang masalah besarnya seperti pernikahan dan perceraian sampai saat ini, ternyata ayahnya yang sedang melindunginya.
Dengan begini, meskipun dia tidak bertemu dengan ayahnya, tetapi di dalam hatinya masih merasa sangat bahagia, itu sangat baik ketika mengetahui bahwa dia tidak sendirian.
"Kapan kita bisa bertemu?" tanya Gavin.
"Tunggu sampai kamu jauh lebih kuat, kuat sampai kamu tidak membutuhkan Tuan untuk melindungimu, maka kalian pun bisa bertemu dan bisa saling mengakui satu sama lain." Saat ini tidak bertemu dengan Gavin, hanya untuk melindunginya saja.
"Bagaimana baru bisa dianggap kuat?" tanya Gavin.
"Yaitu sampai tidak ada orang yang dengan mudah mencari masalah denganmu, menjadi tokoh besar yang diketahui oleh semua orang, yang terbaik adalah memiliki keberhasilan besar dalam bisnis, dengan begini baru bisa membantu ayahmu." Kata supir itu.
"Aku mengerti, kamu cari suatu tempat untuk turun, aku akan bekerja keras, katakan pada ayahku bahwa aku tidak akan mengecewakannya, suatu hari dia bisa datang menemuiku di hadapan semua orang dengan gagah." Kata Gavin.
"Baik, aku juga percaya jika kamu bisa melakukannya, bagaimanapun kamu adalah putranya." Kata supir itu.
Kemudian dia mencari suatu tempat yang banyak orangnya dan setelah menghentikan mobil, dia pun masuk ke dalam kerumunan itu.
Ketika dia turun dari mobil, juga ada orang yang turun dari mobil yang mengikuti mereka, ketika orang itu mengejarnya, dia langsung dihentikan oleh Gavin dan Ronald.
Ketika Gavin melihat kamera yang ada di tubuh orang itu, dia langsung mengetahui identitasnya.
Ternyata seorang reporter dan Gavin benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi.
Tak disangka karena dirinya diikuti oleh seorang reporter, sehingga dia melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan ayahnya.
Pada dasarnya dia merasa sangat sedih dan kesal dan akhirnya saat ini dia menemukan cara untuk melampiaskannya.
Dia bahkan tidak banyak bertanya lagi dan langsung memukul reporter itu.
Reporter itu juga tidak menyangka jika Gavin bisa langsung memukulnya, kedua reporter yang duduk di dalam mobil langsung keluar dari mobil ketika melihat situasi ini dan kemudian mengepung Gavin lalu mengambil foto.
Ini adalah berita besar, Gavin memukul orang di jalan dan pasti akan ada banyak orang yang melihat jika dipublikasikan secara online.
Saat ini, yang pertama kali mereka pikirkan bukan untuk menyelamatkan orang.
Ketika Ronald melihat tindakan mereka, dia langsung maju untuk menghalanginya dan tidak membiarkan mereka untuk mengambil foto, lalu berkata kepada Gavin "Tenangkan dirimu, sekarang kita ada di tengah jalan dan banyak orang yang menonton."
Bagaimanapun, mereka semua adalah tokoh masyarakat, Ronald juga melihat beberapa penjalan kaki yang buka reporter juga ikut merekam video dan mengambil foto, kemungkinan masalah Gavin memukuli orang akan segera diketahui semua orang.
"Lihat juga kenapa, mereka terus mengikuti kita sejak kita keluar dari hotel, disingkirkan begitu lama juga tetap tidak bisa tersingkirkan dan masih memasang alat pelacak di mobil kita, bajingan yang seperti ini, aku memukulnya hanya untuk melampiaskan amarahku saja, tunggu sampai aku mengirim surat pengacara kepada mereka." Gavin tidak hanya berhenti dan malah menarik dua orang yang ditahan oleh Ronald, lalu memukuli mereka bersama-sama.
Tidak hanya dipukul, dia juga merusak kameranya, dia khawatir di dalamnya ada foto supir itu, sehingga dia harus menghancurkannya.
Terhadap orang-orang di sekitar yang merekam dirinya saat memukuli orang, dia tidak peduli, dia hanya ingin melampiaskan amarahnya pada reporter-reporter ini.
Sampai dia merasa sudah cukup, dia baru mengeluarkan KTP mereka, lalu mengingat nama mereka dan kemudian mengambil foto mereka dan mobilnya, lalu berhenti dan berkata "Sudah selesai, nyalakan mobil dan bawa mobil ini langsung ke kantor polisi."
Karena di mobil ada alat pelacak dan itu adalah barang bukti, tentu saja harus biarkan polisi yang mengidentifikasinya, sehingga dirinya baru punya bukti untuk menuntut orang-orang ini.
Para reporter itu terus tidak melakukan perlawanan, karena identitasnya Gavin, mereka tidak bisa membalas dan membiarkannya terus memukul, sehingga Gavin baru bisa menerima tekanan publik yang lebih banyak.
Tetapi ketika mendengar Gavin yang mengatakan akan pergi ke kantor polisi, orang-orang ini langsung ketakutan.
Dan langsung berkata kepada Gavin "Kami adalah reporter, mengambil fotomu adalah tugas kami, kamu pergi ke kantor polisi, bukankah itu sangat menindas kami, kami hanyalah orang-orang yang bekerja keras, yang tidak memiliki wewenang dan kekuasaan, kamu ini menindas orang dengan mengandalkan kekuasaanmu."
Bisa-bisanya mereka balik menuduh lebih dulu.
Gavin tersenyum dan berkata "Memang kenapa kalau aku menindas orang dengan mengandalkan kekuasaanku? Aku punya uang, apa mungkin memang harus diikuti oleh kalian, apakah kamu tahu berapa banyak hal yang telah disia-siakan oleh kalian? Tahukah kamu berapa banyak uang yang dapat aku hasilkan selama waktu yang disia-siakan ini? Karena ini semua terjadi gara-gara kalian, tentu saja kalian harus menanggung akibatnya, aku tidak masalah jika ingin mengambil fotoku, tapi melacak dan memasang alat pelacak di mobilku adalah tindakan kejahatan."
Novel Terkait
Predestined
CarlyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAsisten Bos Cantik
Boris DreyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir