Gue Jadi Kaya - Bab 53 Bergabung

Lagipula, dari keterampilannya dia tidak terlihat memiliki keunggulan apa pun, berarti dia hanya ingin menemukan seseorang untuk pergi menawarkan hal ini, sekarang Gavin telah mengerti semuanya.

“Kamu telah mengetahui bahwa aku bukan anak haram dari Grup Atmaja, mengapa kamu masih ingin aku kembali lagi?” Gavin terus bertanya.

Lagipula, siang tadi dia sudah membuat keputusan, mengetahui bahwa dirinya tidak berguna. Mengapa tiba-tiba dia bisa berubah pikiran setelah beberapa jam.

Hari Tanoe sudah mengatakan hal itu, sehingga dia juga tidak peduli yang lain lagi. Dia terus berkata: "Karena Nona Atmaja datang menemui kamu hari ini. Aku sudah menanyakan bahwa kamu pergi bersamanya ketika perjamuan, dan dia yang mengundangmu. Hal ini jelas dia tertarik padamu. "

“Jadi, kamu ingin memanfaatkan kesempatan ini meminta Astin Atmaja pergi ke Keluarga Atmaja mengatakan untuk berinvestasi pada proyek kalian?” Gavin hampir tertawa.

"Iya, aku mengatakan kepadanya kamu sedang cuti hari ini dan besok akan masuk kerja. Dia akan datang besok, pada saat itu kamu hanya perlu mengatakan kepadanya. Kemudian aku bisa berbicara dengan perusahaan mereka tentang investasi." Hari mengatakan tujuan utamanya.

"Kamu ini, kamu ini termasuk perusahaan besar, apakah masih perlu merendahkan di hadapan Keluarga Atmaja? Aku tidak yakin kalian tidak mampu mengeluarkan uang itu." Bagiamanapun, kalian ini merupakan perusahaan idaman semua orang, tidak mungkin sampai segitunya.

“Ini merupakan proyek yang sangat penting. Sebenarnya, investasi itu sekunder. Yang kami inginkan adalah pengaruh dari keluarga Atmaja. Selama keluarga Atmaja telah menginvestasi sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan memiliki keistimewaan dalam beberapa aspek. Pada saat itu, keuntungan yang diperoleh ketika proyek berhasil akan lebih besar." Jika hanya masalah uang, Hari juga tidak perlu terlalu melelahkan. Dia bisa langsung mencari perusahaan lain untuk bekerja sama.

Lagipula, masih terdapat banyak orang yang ingin bekerjasama dengan MNC dan yang dia inginkan hanya sebuah nama.

“Apakah kamu yakin proyek ini akan berhasil mendapatkan keuntungan?” Tanya Gavin.

"Proyek ini sendiri adalah proyek yang memiliki keuntungan tinggi. Ditambah lagi dengan Group Atmaja, sudah pasti untung, dan untung banyak lagi." Hanya saja prosesnya sedikit sulit, sehingga membutuhkan keluarga Atmaja.

Gavin telah mengerti, dia ingin memanfaatkan nama dan hubungan Keluarga Atmaja untuk mempermudahkan dirinya.

“Aku telah mengatakan semua yang seharusnya dan tidak seharusnya dikatakan padamu, kamu tidak akan mengambil kembali uang ini, kan?” Tanya Hari.

“Tidak, anggap saja aku membeli informasi ini denganmu.” Tentu saja Gavin tidak akan meminta kembali barang yang sudah dia berikan.

“Jadi, apakah kamu akan datang ke perusahaan besok?” Hari bertanya dengan santai, tetapi dia sudah menebak jawabanya. Setelah mengetahui hal ini, Gavin pasti tidak ingin kembali ke perusahaan lagi.

“Iya.” Gavin memberinya jawaban yang tidak terduga.

“Apakah kamu benar-benar akan datang?” Hari mengira dia hanya bercanda saja.

"Benaran, tapi ..." Gavin berhenti sejenak, memikirkan apa yang harus dia katakan.

“Kamu memiliki permintaan apa?” Tanya Hari dengan lugas.

“Aku juga ingin bergabung dalam investasi ini, sisakan satu posisi untukku.” Setelah mendengarkan jawaban Hari, Gavin merasa ini mungkin merupakan sebuah kesempatan.

Bagaimanapun, uang yang berada di tangannya hanyalah uang, tidak akan bertambah, hanya akan mengurang saja, dan jika ditabungkan di bank juga tidak akan menghasilkan bunga yang banyak. Kenapa tidak mengambil sebagian untuk diinvestasikan dan menghasilkan lebih banyak.

"Ini bukan sesuatu yang bisa kamu selesaikan dengan 2 miliar atau 4 miliar. Total investasi ini berjumlah 20 triliun rupiah. Kami menempati tujuh persen. Jika kamu ingin berinvestasi, setidaknya 200 miliar rupiah." Hari harus mengingatkannya. Ide pembagian hasil yang dia pikirkan itu wajar, tapi uang itu bukanlah sesuatu yang bisa dikeluarkan oleh orang seperti dia.

“Satu triliun rupiah, bisa?” Dia yakin lima persen dari proyek semacam itu dapat menghasilkan banyak uang. Dia sekarang memiliki 1,8 triliun lebih, sehingga dia dapat mengeluarkan 1 triliun.

“Kamu bisa mengeluarkan 1 triliun rupiah?” Hari terkejut. Awalnya dia ingin menakut-nakuti Gavin. Dia tidak terpikir Gavin dapat mengeluarkan uang sebanyak itu.

“Bisa, jika kamu berhasil bekerja sama dengan keluarga Atmaja, kita bisa langsung menandatangani kontrak setelah itu, dan uang akan dikirim langsung setelah kontrak ditandatangani,” kata Gavin.

"Kalau begitu, apakah kamu tidak perlu membicarakan dengan orang terlebih dahulu? Nominalnya begitu besar, uang tersebut mungkin bukan uang dirimu." Hari menebak di belakang Gavin mungkin ada seorang pendukung, dan orang tersebut mampu mengeluarkan uang itu. Bagaimanapun, Gavin tidak mungkin bisa membeli sebuah rumah dengan uang sendiri.

“Itu merupakan uangku, tidak perlu berdiskusi dengan orang lain, kamu hanya perlu mengatakan setuju atau tidak saja.” Gavin sudah tidak sabar.

“Aku bisa menyetujuimu, hanya saja aku ingin mengetahui apakah asal muasal uang itu halal, bagaimana jika kamu hanya ingin menggunakan MNC untuk membantumu mencuci uang?” Hari masih sedikit khawatir.

Tentu saja dia ingin hal ini berhasil, tetapi jika terdapat sesuatu yang tidak beres dengan Gavin, maka dia akan terimbas, dan MNC juga akan ikut terpengaruh. Meskipun status dia hanya pekerja, tapi dia telah memiliki perasaan karena sudah bertahun-tahun di situ.

"Tentu saja halal. Ini merupakan uang jajan yang diberikan ayahku. Aku bisa menggunakannya sesuka hatiku."

"Bukankah orang tuamu telah meninggalkanmu?"

"Kamu terlalu percaya dengan perkataan orang lain. Orang tuaku baik-baik saja dan memperlakukanku dengan sangat baik. Sebelumnya, mereka pergi karena mereka ingin mengelola bisnis mereka sendiri dan khawatir aku akan terjerat dalam bahaya, jadi mereka menyuruhku untuk berpura-pura menjadi miskin. Kamu pikirkan sendiri, apakah aku benar-benar mirip orang miskin? ” Gavin bertanya balik pada Hari.

“Memang tidak mirip.” Jika bukan karena aura luar biasa yang dipancarkan Gavin, dia juga tidak akan salah menebak dia itu merupakan anak haram dari Keluarga Atmaja.

"Yasudah kalau begitu. Aku hanya tidak sombong saja. Orang tuaku memberikan terlalu banyak uang jajan kepadaku. Lagipula, aku juga tidak ada kerjaan, sehingga aku ingin melakukan investasi. Karena kamu memilikinya, maka aku ikut berbisnis saja dengan cara ini. Jangan sampai orang tuaku mengatakan aku hanya pandai menghabiskan uang tetapi tidak pandai menghasilkan uang. " Gavin berkata dengan nada yang sangat cuek, berpenampilan tidak peduli seolah-olah investasi ini tidak penting baginya, bisa ada bisa tidak.

Hari mengertakkan gigi dan berpikir cukup lama, dan akhirnya dia mengangguk setuju.

"Baiklah, kamu bisa bergabung."

"Kalau begitu aku akan membantumu untuk menemui Astin besok. Setelah selesai, kita bisa langsung menandatangani kontrak. Jangan beritahu kepada orang lain tentang hal ini. Aku tidak ingin orang lain mengetahui". Investasi ini adalah bisnis pertamanya. Sekarang dia tidak ingin mengatakan dan mengekspos dirinya. Lagipula, dia masih belum tahu hasil akhirnya.

“Baiklah kalau begitu, besok kamu datang bekerja saja.” Hari mengungkapkan pengertiannya.

“Jangan salah paham, aku tidak bermaksud ingin terus bekerja, aku hanya datang untuk menjumpai Astin saja. Aku akan pergi setelah hal ini selesai. Kamu tidak perlu mengubah posisi sementaraku. Aku akan pergi ke perusahaan baru ketika masalah itu selesai.” Gavin tidak mungkin bertahan di MNC lagi.

Dia mungkin tidak dapat menemukan rahasia utama, tetapi dia sudah melihat semua hal yang bukan rahasia, sehingga dia tidak perlu membuang waktu lagi, anggap saja itu sebagai sebuah kesepakatan kerja sama di masa depan.

“Baik.” Hari tidak berani mengeluh kepada orang dapat mengeluarkan 1 triliun uang saku dengan santai. Hari juga tidak berani menyinggungnya, walaupun dia tidak tahu latar belakangnya. Namun, sekarang dia menebak identitas Gavin mungkin lebih hebat dari dugaan dirinya.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu