Gue Jadi Kaya - Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri

Gavin menghela napas dan berkata "Mau bagaimanapun kamu harus sabar dalam menghadapinya di masa depan. Jangan biarkan dia tahu bahwa uang di perusahaannya adalah hasil dari investasiku."

"Oke, aku mengerti." Meskipun dia tidak mengerti mengapa Gavin menyembunyikan hal itu dari Rasti, Levina langsung setuju tanpa ragu.

Keduanya pulang bersama.

Kejadian ini hanyalah sebuah peristiwa. Dan Rasti tidak lagi menghubungi Gavin setelah peristiwa itu. Gavin lalu membeli banyak buku bisnis untuk dibaca ketika dia sedang senggang, tetapi Gavin tetap tidak bisa memahaminya. Jika tidak ada yang menjelaskannya kepadanya maka hal itu sama sekali tidak berguna.

Dia harus terus berbisnis di masa depan dan apa yang harus Gavin lakukan harus lebih besar daripada Perusahaan Keluarga Atmaja. Bahkan sekarang sangat sulit untuk melakukannya jika hanya mengandalkan uang saja.

Karena setiap kali Gavin membaca kontrak, Gavin tetap meminta Adrian untuk mengesampingkan pekerjaan yang sendang ditanganinya dan datang untuk membantunya. Jika hal ini terus terjadi maka banyak hal akan tertunda.

Jadi Gavin berpikir, dia harus mencari sekolah bisnis untuk mempelajari ilmu ini. Kemudian dia membicarakan masalah itu dengan Adrian dan Adrian sangat mendukung keputusannya. Gavin sudah sangat kaya karena memiliki uang yang sangat banyak dan jika dia juga tahu bagaimana caranya berbisnis di masa depan, maka Gavin bisa menjadi lebih kuat. Lalu orang seperti Adrian yang berada di samping Gavin secara alami juga akan ikut menjadi kuat bersama Gavin.

Ketika Gavin sedang mencari sekolah bisnis, Karen lalu menghubunginya "Aku sudah mendapatkan apa yang kamu minta. Sekarang kamu datanglah ke rumahku untuk menemuiku lalu siapkan tiket untukku, karena aku ingin pergi ke luar negeri untuk bersembunyi." Nada suara Karen sangat serius.

Gavin memperkirakan bahwa dia terungkap dan dia segera memesan penerbangan terdekat ke Negara M lalu bergegas ke rumah Karen.

Karen sekarang merasa sangat ketakutan karena secara tidak terduga Karen menemukan hal itu. Tujuannya sebelumnya adalah untuk mendapatkan beberapa hal buruk yang dilakukan David dan mengubahnya menjadi bahan tertawaan, tetapi apa yang dia dapatkan sekarang dapat langsung menghancurkan David secara personal.

Karen gemetar ketika mendengar suara ketukan di pintu dan melihat dari lubang pintu untuk memastikan bahwa Gavin yang datang, lalu membuka pintu untuk membiarkan Gavin masuk.

Gavin juga merasakan kegugupan Karen dan langsung berkata "Bahkan jika kamu ketahuan, janganlah terlalu takut."

"Ada kejadian yang tidak terduga, kamu dapat melihat hal yang aku ambil dahulu." Karen menunjukkan video di telepon kepada Gavin.

Setelah menontonnya Gavin menjadi sangat serius karena mengetahui bahwa hal ini terlalu besar dan Gavin bahkan tidak menduga kalau David akan berani melakukan hal seperti itu. Jika hal ini dibongkar Karen ke publik, maka identitas Karen akan terbongkar dan keluarga Aksa tidak akan melepaskannya.

"Aku sudah membeli tiketnya dan aku akan segera mengantarmu ke bandara satu jam lagi." Gavin berencana untuk mengirim Karen pergi sekarang untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan.

"Aku akan berkemas sekarang." Kata Karen.

"Iya aku akan memberimu uang yang kamu butuhkan dan aku akan menjaga Kezia serta mengatur pelarianmu." Ini hanyalah masalah menambahkan beberapa hal untuk memudahkan pelarian Karen.

"Baik, ayo pergi sekarang." Karen tidak berani menunda lebih lama lagi, karena Gavin sudah berkata begitu.

Gavin langsung mengantar Karen ke bandara dan dalam prosesnya memberi tahu dia tentang rencananya untuk Kezia. Setelah mendengar Kezia bisa mewujudkan mimpinya, hati Karen yang selama ini menahannya pun akhirnya terlepas.

"Dan untukmu awalnya aku hanya ingin kamu bersembunyi di luar sebentar lalu kamu kembali untuk bekerja denganku, tetapi dengan melihat situasinya sekarang aku memutuskan untuk mengatur sekolah untukmu dimana kamu bisa pergi belajar disana yaitu di negara M, kemudian pindah ke negara H untuk melakukan operasi plastik lalu muncul dengan identitas baru saat kamu kembali dan nama Karen sudah tidak ada lagi sejak hari ini." Kata Gavin.

Karen mengira Gavin akan membuangnya di luar negeri lalu mengabaikannya. Lagipula, pengusaha seperti ini kebanyakan suka membuang orang saat mereka tidak lagi memerlukannya, tetapi Karen tidak menduga kalau Gavin akan mengatur itu semua untuknya.

"Terima kasih." Hanya ini yang bisa Karen katakan kepada Gavin, lagipula Karen sudah tidak berguna bagi Gavin sekarang sehingga tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak.

"Anggap saja semua ini aku lakukan sebagai bentuk kompensasiku atas semua yang aku lakukan kepadamu. Dan untuk Kezia, aku akan menjaganya dengan baik dan aku akan menunggumu kembali dengan identitas baru." Gavin masih memiliki banyak ekspektasi pada Karen.

Karen mengangguk dan mereka berdua sudah sampai di bandara. Lalu Gavin menunggu dan menyaksikan Karen naik ke pesawat lalu pergi setelah pesawat lepas landas.

Ketika kembali ke mobil, telepon seluler yang tidak dikenalnya berdering dan Gavin tercengang karena mengira ada seseorang yang bersembunyi di dalam mobilnya. Kemudian Gavin baru menyadari bahwa itu adalah ponsel milik Karen.

Ketika Gavin mengeluarkannya dan melihat bahwa ID penelepon itu adalah Kezia, Gavin merasa lega dan mengangkatnya. "Kak, aku akan mengikuti kompetisi dalam dua hari. Setelah aku menang, aku bisa menjadi bintang besar. Lalu aku akan menghasilkan banyak uang, jadi kamu tidak perlu bekerja keras lagi." Kezia belum tahu kalau Karen sudah pergi, Gavin bisa mendengar betapa senangnya Kezia sekarang, tetapi sayangnya dia harus menyampaikan berita buruk kepadanya.

"Kakakmu sudah pergi." Jawab Gavin melalui ponsel Karen.

"Kamu siapa?" Kezia dikejutkan oleh suara seorang pria di telepon.

"Gavin Atmaja." Jawab Gavin dengan tenang.

"Kak Gavin, kenapa kamu memegang ponsel kakakku, apa dia bersamamu sekarang?" Kezia bertanya dengan penuh curiga.

Mengetahui bahwa Gavin benar-benar membantu dirinya dan tidak menggunakan ini untuk membuat kakaknya melakukan sesuatu yang berlebihan, Kezia setuju dengannya dan memanggilnya Kakak Gavin.

"Tidak, kakakmu baru saja pergi ke luar negeri dan aku telah memberinya ponsel baru, serta tidak mudah untuk menghubunginya di pesawat sekarang. Jadi kamu sebaiknya menunggunya menghubungimu ketika Karen sudah sampai." Ketika Gavin pertama kali sampai, dia segera memberi Karen ponsel baru dan ponsel lama Karena akan dibawa Gavin.

"Mengapa dia pergi ke luar negeri?" Kezia tidak menerima kabar apapun dari kakaknya sebelumnya dan kakaknya yang tiba-tiba pergi ke luar negeri yang membuat Kezia merasa curiga.

"Ada suatu hal yang terjadi, jadi tunggulah sampai dia menjelaskannya sendiri kepadamu. Tetapi satu hal yang dapat aku yakin kepadamu adalah hal ini untuk kebaikannya sendiri dengan membiarkannya pergi ke luar negeri. Karena di sana aku menemukan sekolah untuk dia belajar dan ketika kakakmu kembali dia akan bekerja di perusahaanku dan mengucapkan selamat tinggal pada identitas lamanya." Gavin merasa sebaiknya agar Karen saja yang menjelaskan permasalahannya yang terjadi kepada Kezia.

"Baiklah, aku mengerti." Kezia juga mengerti bahwa Gavin tidak akan banyak bercerita sehingga Kezia tidak terus bertanya.

Setelah menutup telepon, Gavin bergegas pergi ke Apple Entertainment karena ada beberapa hal yang ingin dia ungkapkan. Dan yang terbaik adalah dengan menggunakan reporter dan media, tetapi Gavin sendiri tidak mengenal orang-orang ini, tetapi orang-orang yang berurusan dengan industri hiburan pasti mengenal mereka sehingga Gavin memutuskan untuk pergi menemui Letto.

Ketika Gavin tiba di perusahaan, ternyata Letto sedang sibuk dengan paras arti dan Gavin langsung memanggilnya ke kantor.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu