Gue Jadi Kaya - Bab 108 Silakan

"Sekarang kamu sudah tahu, apakah ada yang lain?" Gavin bertanya.

"Tidak, aku akan mengantar kalian sekarang." Don Gulio tidak memaksa Gavin untuk tinggal, dan memilih untuk mengantar mereka keluar.

Setelah Gavin keluar, mobilnya sudah menunggu di luar. Ronald yang biasanya mengambil alih sebagai pengemudi terkejut, ketika Don Gulio secara pribadi membukakan pintu untuk Gavin dan dirinya. Kemudian menunggui mereka pergi. Perlakuan semacam itu membuat mulut semua orang yang melihatnya kaget.

Don Gulio bukanlah orang sembarangan, sebab dia adalah taipan bisnis peringkat dua di kota ini. Hingga diumpamakan jika Don Gulio berjalan di kota ini maka semua orang akan menatapnya.

Dan Gavin hanyalah seorang pemuda berusia dua puluhan, yang identitasnya tidak diketahui oleh banyak orang. Jika sampai Don Gulio rela memperlakukannya seperti itu, maka Gavin tidak bisa lagi dianggap sebagai orang besar, tetapi Gavin adalah orang paling besar di antara orang besar.

Dan lelaki besar itu duduk malas di dalam mobil dan bertanya pada Ronald "Bagaimana perasaanmu tentang situasi hari ini?"

"Hmm…. jujur saja banyak sekali orang yang ingin berteman denganmu, dan Don Gulio juga sangat sopan padamu. Dia bisa dianggap sangat menghargaimu, dan sepertinya dia juga sedikit takut padamu." Ronald melihat dari sudut pandang orang ketiga, dan dia juga melihat banyak hal dengan jelas.

"Mereka tidak takut padaku, tapi mereka takut pada kekuatan di belakangku. Aku sendiri juga tidak tahu bagaimana cara memberi tahu, kalau sebenarnya aku juga tidak tahu siapa orang yang berdiri di belakangku. Dan kalau sampai mereka tahu itu, kira - kira bagaimana yah reaksi mereka?." Gavin merasa hal itu cukup menarik.

"Mungkin akan sangat marah sampai memuntahkan darah. Lagi pula mereka terus berusaha untuk menyenangkanmu, hanya untuk mendapatkan keuntungan dari orang-orang di belakangmu. Makanya mereka ingin memiliki hubungan yang baik denganmu, karena mungkin kamu dapat membantu mereka. Jadi kala kamu sampai meberi tahu mereka kalau semua itu akan sia-sia, mungkin mereka akan benar-benar marah." Ronald juga tahu kalau mereka semua hanya membuang-buang tenaga, sebab Gavin tidak tahu apa-apa.

Inilah yang Gavin katakan pada dirinya, tetapi Ronald percaya kalau Gavin tidak akan membohongi dirinya. Sebab Gavin tidak perlu berbohong pada Ronald.

Lalu Gavin menggelengkan kepalanya tanpa daya.

"Tapi kamu juga tahu, apakah bisa membantu mereka atau tidak. Lalu kenapa kamu tadi menerima proyek dari Don Gulio?" Ronald tidak mengerti akan hal itu.

Ronald juga khawatir kalau Don Gulio akan meminta suatu bantuan dari Gavin di masa depan. Jika ternyata Gavin tidak bisa membantu, bukankah Don Gulio akan mempermasalahkannya?

"Jangan memberikan uang dengan mudah, dan jangan memberikannya secara cuma - cuma, serta jangan mengatakan hal yang tidak perlu. Lagi pula Don Gulio juga mengatakan kalau itu adalah proyek kerja sama, jadi apa hubungannya denganku?" Gavin juga tidak memintanya dari Don Gulio, tapi Don Gulio lah yang menawarkannya secara sukarela.

"Kamu memiliki hati yang besar." Ronald mengagumi, sebab Gavin sekarang melakukan apa yang dia inginkan. Gavin juga tidak akan melakukan hal itu kalau merasa ragu. Jika Gavin melihat ada peluang untuk mendapatkan sesuatu, maka dia akan mengambil keputusan setelah mempertimbangkannya baik - baik. Yang artinya suatu titik putih yang tidak bisa langsung diputuskan.

"Apakah ada acara lagi, besok siang?" Gavin bertanya padanya.

"Hmm.. tidak ada sih." Ronald menggelengkan kepalanya. "Tapi ada lelang di Grup Mangaka pada malam hari, dan kamu diundang."

Tadi siang Ronald sudah mengingat setiap tanggal undangan itu, serta detail isi acaranya.

"Kalau begitu kamu akan menemaniku keluar untuk membeli mobil besok." Kata Gavin.

"Hehh…. bukankah kamu sudah punya dua mobil?" Mobil yang mereka pakai sekarang sudah sangat mewah, lalu kenapa Gavin masih ingin membeli mobil baru?

“Aku tidak membelinya untuk diriku sendiri, tetapu mobil itu untuk adikku. Aku terus memikirkannya. Kecelakaan itu terjadi karena adikku tidak punya mobil. Kalau dia punya mobil, dia akan langsung pulang tanpa bertemu begitu banyak hal." Gavin tidak memperhatikan hal ini, Levina sebagai manajer umum perusahaan, tidak memiliki mobil.

Gavin percaya kalau Levina sebenarnya mampu membelinya, tetapi Levina sepertinya tidak ingin membuang-buang uang untuk membelinya. Tetapi demi keselamatannya Gavin akan membelikannya mobil untuk Levina pakai sendiri.

"Ah, brati dia juga adikku, aku belum bertemu dengannya, dan aku bisa bertemu dengannya besok." Ronald tahu kalau Gavin memiliki adik perempuan, tetapi dia belum pernah bertemu dengannya sampai hari ini.

"Ehm." Awalnya Gavin berencana untuk mengajak mereka bertemu, tapi ada satu hal yang ingin diceritakan kepada Ronald "Dia Itu adikku, kalau untukmu, dia itu sama saja dengan kakakmu."

Levina lebih tua dari Ronald, dan Ronald lebih tua dari Astin, jadi dengan perhitungan ini, Astin adalah yang termuda. Namun, permasalahan Astin masih terlalu kompleks untuk disampaikan kepada Ronald, sehingga Gavin harus menunggu sampai Astin membuat kemajuan dan dapat melawan ayahnya.

Ronald mengantar Gavin pulang lebih dulu, lalu pulang seorang diri. Ketika Ronald membawa mobil itu pulang, Gavin akan mengendarai mobil lain kalau mau bepergian. Dan Gavin juga sudah memberikan mobil itu kepada Ronald.

Ronald juga tidak dapat menolaknya, karena dia harus menemani Gavin sepanjang waktu. Lagi pula Ronald juga membutuhkan mobil, sebab dia tidak bisa terus naik taksi atau naik bus setiap saat. Hal itu bisa membuang waktu Gavin. Jadi mobil itu Gavin gunakan untuk menghemat waktu.

Gavin berharap Ronald akan terus seperti ini. Sebab Ronal bukan orang yang munafik, dan Ronald tetap lebih baik dari pada orang yang hanya suka menjilat. Semakin Gavin mengenal Ronald, Gavin semakin mengenal pribadi Ronald yang sebenarnya, dan keputusan Gavin memang sangat tepat.

Karena Gavin bisa akur dengan Ronald, Gavin mau menganggap Ronald sebagai adiknya. Di masa depan, Gavin juga akan ikut campur dengan masa depannya, dan dia tidak akan membiarkan Ronald, ayah angkat, dan ibu angkatnya sampai kekurangan uang.

Ketika Gavin menjalani kehidupan yang baik, Gavin tidak akan memikirkan dirinya sendiri. Sebab dia ingin orang-orang di sekitarnya juga hidup bersama dengan baik, sehingga Gavin bisa bahagia.

Siang keesokan harinya, Ronald tiba di rumah Gavin setelah makan siang. Mereka berdua mengatur waktu untuk membeli mobil Levina bersama - sama saat ini.

Keduanya lalu pergi ke toko mobil bersama-sama, Gavin lalu pergi ke tempat dia membeli mobil sebelumnya, lagipula, dia sudah kenal manajer di sana. Sebab dua mobil pertama dia beli disana.

Manajer itu melihat Gavin dan langsung menghampiri dan berkata "Pangeran Atmaja, kamu datang ke sini lagi. Apa yang kamu perlukan hari ini?"

“Aku ingin membelikan mobil untuk adikku, dia adalah manajer di perusahaan kami, tolong rekomendasikan kepadaku mobil yang layak untuk statusnya." Gavin tidak pernah membelikan mobil untuk wanita, jadi dia meminta rekomendasi dari si manajer.

Manajer segera membawa Gavin ke sebuah mobil dan memperkenalkannya "Ferrari, dengan warna merah yang membara, para wanita pasti akan sangat menyukainya, dan mobil ini sangat bagus serta mewah."

Mobil jenis ini menjadi favorit orang kaya saat memberikannya pada wanita. Meskipun Gavin berbicara tentang adik perempuan, manajer secara otomatis menambahkan kata untuk menunjukkan kalau mobil itu sangat cocok untuk adik perempuannya.

"Hmmmm… terlalu terang, apakah ada mobil sederhana, tapi mewah." Dia ingin memberi Levina mobil yang bagus, tetapi tidak terlalu mencolok di jalan. Sebab kalau terlalu mencolok, akan mudah untuk mengundang orang yang memiliki niat buruk. Bukankah itu justru cara lain untuk membuat Levina menarik perhatian lebah dan kupu-kupu?

"Bagaimana kalau yang ini, warnanya putih, Bentley, dari luar terkesan sederhana, tetapi sangat mewah." Manajer itu memperkenalkan mobil lain.

Gavin melihat mobilnya dengan seksama dan berpikir kalau itu tidaklah buruk. Ketika dia berjalan kembali, dia ingin memberi tahu manajer bahwa dia telah membeli mobil, tetapi manajer sedang berbicara dengan pelanggan lain.

"Aku sangat tertarik dengan Bentley ini, tolong kamu atur untukku."

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu