Gue Jadi Kaya - Bab 96 Dividen

Ini adalah pertama kalinya Astin bekerja, dan selama ini yang dia ketahui hanyalah uang perusahaan tidak cukup. Tetapi apakah proyek ini akan menghasilkan uang? Astin tidak tahu.

"Gini saja, coba kamu kasih ke aku dokumen - dokumen tentang proyek ini, supaya aku bisa mempelajarinya. Kalau enggak setelah uangnya diinvestasikan, bisa - bisa uangnya tidak kembali, dan pada akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikan proyek ini, karena proyeknya macet." Gavin mencoba menganalisanya, karena Gavin merasa kalau masalahnya cuma karena kekurangan uang, itu terlalu sederhana.

Ayah Astin mampu melakukan hal yang begitu kejam sebelumnya, pikirannya juga sangat licik, sehingga dia bisa menipu banyak orang. Artinya ada sesuatu yang aneh dalam proyek ini.

"Baiklah." Astin memercayai Gavin. Meskipun hal ini sangat rahasia, tetapi Astin akhirnya memilih pulang dan mengambil semua informasi yang telah dia kumpulkan dalam beberapa hari terakhir.

Kemudian Gavin mengambil dokumen informasi itu, dan selanjutnya membawanya ke perusahaan Adrian, dan memberikan proyek ini kepada orang-orang di perusahaan untuk dianalisis.

Dan hasilnya segera keluar, dan tidak mengherankan.

"Proyek ini tidak akan menghasilkan uang, jika kalian terus berinvestasi didalamnya, hanya kerugian yang lebih besar yang akan kalian dapat.” Kata Adrian.

"Apakah kamu punya solusi lain?" Gavin bertanya pada Adrian.

"Segera menghentikannya, dan melakukannya dengan cepat.” Kata Adrian.

Itu jelas bukan solusi yang bagus dan Gavin merasa masih ada hal yang bisa dilakukan. Tuan Atmaja memilih proyek yang buruk untuk diberikan kepada Astin, agar Astin segera menyerah tanpa perlu bersusah payah.

Ketika Gavin sedang berpikir sendiri, tiba-tiba muncul ide di kepalahnya, dan langsung berkata pada Adrian, "Bagaimana kalau kita menjual proyek ini kepada orang lain, menurutmu? "

"Orang - orangpun akan tahu dari sekilas pandang kalau proyek itu tidak menguntungkan, lalu siapa yang akan mengambil alih?" Cara yang bagus, tetapi sangat sulit untuk menerapkannya.

"Menurutku itu tidak sulit." Gavin menganggapnya sederhana.

Tinggal mencari perusahaan besar yang tidak peduli dengan kerugian kecil seperti itu, tetapi memiliki keinginan untuk menjilat Atmaja Grup, serta bersedialah untuk menelan kerugian kecil ini untuk mereka.

Ketika memikirkan hal itu, muncul nama seseorang di benak Gavin, dan Gavin segera memanggil orang itu. Dan kecepatan pihak lain dalam menjawab telepon Gavin sangat cepat.

"Halo, Tuan Gavin, tumben kamu meneleponku hari ini?" Suara Hari Tanu terdengar.

"Aku memiliki perusahan yang sedang rugi, tetapi bisa membantumu untuk mendekatkan diri dengan Atmaja Group, apakah kamu tertarik?" Gavin secara langsung menyatakan tujuannya menelepon.

"Oh bisnis apa itu?" Hari menunjukkan minatnya, karena dia ingin memiliki hubungan yang baik dengan Atmaja Grup. Karena dengan begitu, saat dia ingin bekerja sama dengan Perusahaan Atmaja semuanya akan dipermudah. Dan dia tidak perlu menggunakan Gavin untuk melakukan kerjasama itu.

"Kamu ingat Astin? Jadi dia memiliki proyek, dan saat ini sedang merugi, dan dia Ingin menyerah. Tetapi sebentar lagi dia akan secara resmi masuk ke Atmaja Grup nantinya. Apakah kamu tertarik?" Gavin menceritakan situasinya tanpa menyembunyikan apa pun. Karena tidak ada gunanya untuk menyembunyikan, sebab cepat atau lambat hari pasti akan mengetahuinya.

Jika Gavin tidak menjelaskan semuanya sekarang, mungkin hanya dalam beberapa minggu ke depan, Hari akan berpikir kalau Gavin sudah berbohong padanya. Jadi lebih baik membiarkan Hari tahu segalanya dari awal.

Tetapi Gavin tahu, Hari pasti akan setuju. Namun Hari tidak langsung setuju, sebaliknya malah bertanya kepadanya, "Dengan kesempatan yang bagus seperti itu, kenapa kamu tidak bekerja sama saja dengannya? "

"Hei, kamu sendiri tahukan kalau Astin menyukaiku, bahkan dia terus - menerus mengejarku. Kalau aku membantunya sekarang, maka dia akan mengira kalau aku menyukainya. Nanti hubunganku dengannya malah jadi tidak enak, dan akan jadi masalah yang besar." Gavin menatap Astin saat mengatakan ini.

Astin yang mengingat hal yang dia lakukan sebelumnya jadi agak malu.

Hari sebenarnya juga tahu semua hal yang terjadi antara mereka berdua. Setelah keraguannya hilang, Hari lalu berkata, "Oke, aku bisa membantu, tetapi bagaimana caraku menghubunginya?"

"Aku akan memberimu nomer teleponnya, jadi katakan saja padanya kalau kamu tertarik dengan proyeknya. Terserah kamu bagaimana caramu untuk mendekatinya, mungkin dengan membicarakan tentang cara membesarkannya, atau apa pun itu." Jika Gavin berbicara terlalu banyak saat ini, dia takut akan dipandang ikut berkolusi.

"Baiklah." Hari Tanu setuju.

Gavin segera mengirimkan nomor telepon Astin segera, dan dalam waktu kurang dari tiga menit ponsel Astin berdering, dan kali ini Hari yang meneleponnya.

Astin memandang Gavin dan merasa tidak tahu harus berbuat apa.

"Sama seperti saat kamu akan menjual tas, jadi bicara saja soal harganya." Gavin berpikir kalau Hari pasti tidak akan terlalu banyak bicara, paling-paling dia akan bertanya soal harga saja.

"Berapa harganya?" Astin tidak tahu.

"Berapa banyak investasi yang kamu perlukan lalu tinggal tambahkan 1,5 kali." Nilai itu setara dengan membuat naik 50%. Kalau sebuah proyek bisa menghasilkan keuntungan sebanyak itu, maka itu akan sangat mengesankan.

Astin bilang mengerti, lalu segera menjawab teleponnya. Astin memiliki sikap yang berbeda terhadap orang lain, dan dia bertanya dengan tidak sabar, "Siapa?"

Hari sedikit memperkenalkan dirinya.

"Oh, aku tahu. Lalu darimana anda mendapat nomor ponselku? dan kenapa Anda meneleponku?" Tanya Astin.

"Gavin memperkenalkanku padamu. Dia memberi tahuku kalau kamu memiliki proyek, jadi aku tertarik untuk membelinya, dan aku tidak tahu berapa harga yang kamu minta?" Tanya Hari.

"260 milyar." Astin langsung mengatakan jumlahnya.

"Baiklah, jadi kapan Nona Astin punya waktu untuk bertemu, agar kita bisa menandatangani kontraknya." Hari langsung menyetujui nilainya, karena selama Hari bisa bekerja sama dengan Grup Investasi Atmaja di masa depan, uang sebesar itu tidak ada artinya bagi MNC Grup.

"Jika aku punya waktu, aku akan segera memberi tahumu. Jadi kamu tunggu saja." Kata Astin tidak terburu-buru, supaya seolah menunjukkan kalau dia seperti tidak terlalu peduli dengan hal semacam itu.

"Baik, anda yang putuskan." Hari sepenuhnya setuju dengan saran dari Astin.

Astin tidak mengatakan sepatah kata pun, dan langsung menutup teleponnya. Setelah menutup telepon Astin menjadi sangat gugup, lalu bertanya pada Gavin, "Bagaimana menurutmu?"

"Sangat baik, dan sangat menjiwai, menurutku kamu sangat cocok menjadi seorang aktris." Gavin merasa performanya sangat baik. Dan Astin merasa sangat lega sekarang, sebab masalah ini bisa terselesaikan tanpa Astin harus meminjam uang, kemudian dia langsung pergi.

Setelah dua hari, tiba - tiba ada uang 100 milyar masuk ke rekening Gavin yang berasal dari Astin. Selang beberapa saat Astin langsung meneleponnya.

"Kok kamu ngirimin uang ke aku?" Gavin bertanya sebelum Astin bisa berbicara.

"Oh, itu Dividen untukmu."Kata Astin.

"260 milyar dan kamu berikan aku 100 milyar, lalu bagaimana dengan ayahmu?" Kalau begini, penilain dia di mata ayahnya tidak bagus.

"Tidak apa - apa, soalnya kalau prestasiku terlalu bagus sekarang, nanti setelah bergabung ke perusahaan, aku takut semuanya akan lebih sulit." Astin memikirkannya dengan cermat, karena tidak baik jika berprestasi terlalu baik sekarang. Hal ini cukup pantas, karena Astin juga tidak kehilangan uang, malah dia mendapatkan uang. Dan dia juga sudah berhasil menjalani tesnya, dengan begitu ayah Astin tidak akan terlalu melarangnnya lagi.

"Kenapa kamu tidak menyimpan uangnya untuk dirimu sendiri." Gavin merasa Astin tidak perlu memberikan uang itu padanya.

"Kamu yang menjualnya, jadi kamu harus menerimanya."Kata Astin tegas.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu