Gue Jadi Kaya - Bab 101 Pingsan
Levina dibawa ke hotel dalam kondisi tidak sadar dan pihak hotel tidak terkejut ketika melihat ada tiga pria membawa seorang wanita ke sana.
Hotel ini terletak di dekat bar. Bahkan setiap hari, mereka sering sekali menemukan wanita seperti itu, yang setelah mabuk langsung membuka kamar bersama. Sehingga hal itu sudah menjadi hal yang umum kalau melihat beberapa pria dengan satu wanita atau beberapa wanita dengan satu pria.
Ketiga pria itu lalu mengikuti prosedur untuk melakukan check-in. Setelah itu mereka membawa Levina ke kamar. Tentu saja, Trump sudah tidak sabar untuk melakukan sesuatu pada Levina. Jadi setelah menidurkannya di tempat tidur, dia segera naik dan bersiap untuk melakukan sesuatu.
Tetapi teman-temannya menghentikannya dan berkata "Hei, jangan langsung lakukan itu, yang kamu lakukan itu sudah sangat membosankan."
"Kenapa membosankan?" Kata Trump sedikit kesal.
"Dia tidak tahu apa-apa sekarang dan dia juga tidak akan bereaksi meskipun kamu melakukannya, seperti babi mati. Jadi apa bedanya dia dengan boneka tiup?" Kata teman Trump.
"Iyah, kau benar, lagi pula boneka tiup itu juga tidak begitu cantik dan tubuhnya juga tidak begitu mulus.” Trump menyentuh lengan Levina dan berkata.
"Makanya, pernah tidak kamu pikir kalau kamu melakukan itu sekarang? Dia pasti tahu kalau dia dibius ketika dia bangun, aku juga ingat kamu pernah bilang kalau dia adalah bos sebuah perusahaan. Bukankah orang seperti itu pasti akan membalasmu?" Temannya melanjutkan.
Setelah mendengar itu, Trump baru berpikir. Jika dia benar-benar melakukan sesuatu pada Levina sekarang, Levina pasti tidak akan pernah melepaskan Trump ketika Levina bangun. Dan mungkin itu akan menimbulkan banyak masalah bagi Trump sendiri.
Dia duduk di samping tempat tidur dan berkata tanpa daya "Lalu apa yang harus aku lakukan, apakah aku hanya membawanya ke sini dan tidak melakukan apa-apa?" Kalau itu yang terjadi, bukannya Trump malah hanya akan berdiam diri saja sepanjang hari? Bukankah dia melakukan ini karena Trump ingin melakukan sesuatu untuk dirinya?
"Bukan itu maksudku, sejujurnya kamu juga tidak ingin dia mengganggumu, kan?"
"Jadi kamu punya ide apa? Ayo cepat katakan." Trump tahu bahwa teman kecilnya punya ide, jadi dia bertanya dengan cepat.
"Sebaiknya kita merekamnya saat kamu sedang melakukannya, jadi kalau Levina mencari tahu, kita bisa segera merilis videonya. Sehingga dia tidak akan berani berurusan lagi dengan kita."
Mata Trump berbinar dan dia dengan cepat bertanya "Apa kamu membawa alat untuk merekamnya?"
"Halah, sudah pakai ponsel aja." Temannya mengeluarkan ponsel dan berkata.
"Ah, tidaklah, kalau pake kamera ponsel terlalu kabur videonya. Mending kita cari kamera profesional buat ngerekam, soalnya kita harus merekamnya dengan jelas." Trump memikirkan hal lain.
Video ini tidak hanya bisa digunakan untuk membuat Levina tidak berani mengejar dirinya, tetapi juga bisa digunakan untuk mengancamnya dan menuruti semua keinginannya di masa depan. Jika ini masalahnya, Trump tidak dapat membuat video yang tidak jelas agar dia tidak membiarkan Levina berdalih.
"Ok, kalau begitu, kamu tunggu di sini, kita berdua akan keluar untuk membelinya." Ide itu diajukan oleh temannya sendiri, sehingga mereka harus melakukannya sendiri.
Pokoknya kalau punya uang, seseorang pasti bisa membeli apa saja, jadi itu bukanlah hal yang susah. Lagi pula mereka masih memiliki satu malam yang tersisa, jadi tidak masalah kalau mereka sedikit terlambat.
Kedua teman Trump pergi untuk membeli camera profesional. Sambil menunggu, Trump memanfaatkan waktu untuk mendekorasi ruangan sehingga dia dapat langsung memulainya setelah kedua temannya kembali dan membuatnya tidak terlihat seperti hotel.
Saat Trump dan kawan - kawannya sedang sibuk, Gavin menerima kabar itu.
Orang - orang di bawah Bang Bobby memang dapat diandalkan, tentu saja karena mereka mengenal banyak orang-orang di berbagai macam bar. Setelah foto Levina disebar, orang-orang Bang Bobby bergegas mulai menghubungi kenalan mereka untuk menanyakan apakah mereka pernah melihat Levina.
Tidak butuh waktu lama sebelum mereka menerima kabar, bahwa Levina sebenarnya dibawa ke bar dan akhirnya dibawa pergi oleh tiga pria mabuk ke hotel. Setelah mengetahui kabar tersebut, Gavin langsung meminta semua orang di perusahaan dan Bang Bobby untuk mulai mencari Levina di hotel terdekat.
Gavin sendiri bergegas menuju ke hotel, agar dia bisa bergegas saat mendapat kabar.
Untuk menemukan Levina dengan cepat, Gavin tidak peduli berapapun harga yang harus dibayar. Dia memberi tahu orang-orangnya bahwa jika ada orang yang memiliki informasi tentang Levina entah itu benar atau tidak, berguna atau tidak beri mereka uang. Karena mereka tidak boleh melewatkan informasi apa pun, sebab Levina harus ditemukan.
Ketika dia menemukannya, dia akan memberi orang-orangnya bonus 10 milyar. Untuk 10 milyar itu, orang-orang di bawah Gavin harus bekerja keras dan mulai mencari keberadaan Levina dengan gigih. Dan kerja kerasnya membuahkan hasil dan hotel tempat Levina berada akhirnya ditemukan.
Setelah memastikan situasinya, orang tersebut segera menelepon Gavin dan mengatakan bahwa Levina telah ditemukan. Dan Gavin langsung bertanya "Sudah berapa lama mereka ada di hotel itu?"
"Sekitar satu setengah jam." Bawahan itu berkata setelah melihat jam.
Hati Gavin mengeras, karena dalam waktu satu setengah jam apa pun bisa terjadi. Bahkan jika Levina ditemukan sekarang, mungkin sudah terlambat. Sebab segala sesuatu yang seharusnya terjadi telah terjadi.
Gavin sangat marah dan segera memerintahkan orang-orang di sana untuk menyiapkan sesuatu untuknya dan kemudian membiarkan bawahannya langsung pergi ke hotel itu.
Sepanjang jalan, Gavin berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh terlalu emosi saat sampai di sana. Sebab hal pertama yang harus dia lakukan adalah membawa Levina pergi dan tidak membiarkan kejadian ini sampai meninggalkan trauma di hatinya
Setibanya di hotel, Gavin meminta kartu kunci kamar di meja depan, yang dibeli seharga 200 juta.
Dia mengambil kartu itu dan membawa orang - orangnya ke pintu kamar Levina. Tangan Gavin gemetar, karena dia tidak bisa membayangkan pemandangan seperti apa yang akan dia lihat ketika dia masuk dan dia juga takut melihat pemandangan di mana Levina terluka.
Adrian yang juga ikut bersamanya juga ikut gelisah, ketika dia melihat Gavin seperti itu. Sehingga dia berinisiatif memberi tahu Gavin "Jika kamu tidak bisa, biarkan aku yang menanganinya."
Gavin menggelengkan kepalanya dan berkata "Tidak, lebih baik aku yang masuk ke dalam, kalian jangan masuk dulu, tunggu sampai aku memberitahu kalian, baru kalian masuk."
Gavin tidak ingin ada banyak orang yang melihat seperti apa wajah Levina sekarang. Untuk melindunginya, dia harus tenang sekarang. Gavin lalu menarik napas dalam - dalam sambil berusaha menenangkan diri, lalu membuka pintu dengan kartu dan masuk.
Trump dan teman - temannya yang sedang sibuk berhenti sejenak lalu melihat ke arah pintu, ketika dia mendengar pintu kamar dibuka. Dan saat melihat Gavin, Trump yang sedang berdiri di sana berteriak "Siapa kamu, bagaimana kamu bisa masuk?"
Gavin mengabaikannya dan langsung melirik ke tempat tidur dan orang yang terbaring di sana adalah Levina. Namun, pakaiannya masih rapi dan dia sama sekali tidak terlihat terluka, yang membuatnya hatinya menjadi sangat tenang. Karena untungnya Gavin bisa datang tepat waktu.
"Heiiiiii, aku bertanya kepadamu, siapa kamu dan bagaimana kamu bisa masuk?" Trump bertanya lagi dengan marah.
Gavin menoleh untuk melihat orang lain di ruangan itu dan melihat bahwa mereka bertiga sedang memasang kamera. Gavin pun segera mengerti apa yang ingin mereka lakukan.
Kemarahannya segera muncul dan dia berteriak pada semua orang - orangnya yang menunggu di luar "Kalian semua masuk."
Adrian dan yang lainnya yang mendengar suara Gavin bergegas masuk.
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinHusband Deeply Love
NaomiCinta Yang Tak Biasa
WenniePenyucian Pernikahan
Glen ValoraMy Charming Wife
Diana AndrikaHarmless Lie
BaigeThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlBlooming at that time
White RoseGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir