Gue Jadi Kaya - Bab 82 Kinerja
"Tuliskan untuk apa, Pak?" anggota staf bertanya.
"Keluarkan mereka semua dari pertunjukan nanti, kemudian perpanjang waktu peserta lain untuk memberikan mereka lebih banyak kesempatan untuk menunjukkan dirinya. Karena dengan cara ini mereka bisa menarik lebih banyak penggemar." Mika sama sekali tidak peduli dengan orang-orang yang sedang protes ini.
Protes mereka adalah lelucon di mata Mika, karena dia tidak akan membuang waktu sama sekali dan bahkan tidak ingin mendengar satu kalimat apa pun dari mereka semua.
Staf mengangguk dan menanyakan langsung, "Siapa yang ingin protes?"
Mereka yang tadi setuju tiba-tiba terdiam, dan mereka yang tidak tereliminasi memisahkan diri dari mereka yang tereliminasi tadi.
Peserta berambut kuning yang melihat perserta yang tadi mengikutinya kemudian terdiam dan menjauh, menjadi sangat membenci mereka. Karena mereka semua sudah ada di sini, seharusnya sudah tidak perlu takut lagi, dan mengatakan langsung kepada Mika, "Kamu dengan mudahnya menyingkirkan peserta lain, kalau begitu apa gunanya membuat kompetisi, jika kalian saja sudah mengatur juaranya. Apakah kamu masih ingin mempermainkan begitu banyak orang?”
“Apakah kamu juga tidak tahu kalau acara Talent Show mengandalkan dukungan dari banyak lain untuk mendapatkan peringkat. Acara ini kami buat agar keahlian kalian bisa dilihat oleh lebih banyak orang. Dan keberhasilan kalian dalam acara ini, semua ditentukan oleh kemampuan kalian sendiri, bukan kami. Tetapi jika ada beberapa orang yang berbuat curang selama proses seleksi, maka aku akan mencabut hak kalian untuk mengikuti acara ini, dan ini bukan artinya kami menyingkirkan peserta semena - mena, hanya saja kami tidak ingin membuang waktu kalian." Mike membenarkan teori yang keliru ini.
Karena kekuatan ada pada dirinya, Mika akan melakukan apapun yang dia perlukam. Dan hal semacam ini normal dilakukan, bahkan jika hal ini meledak serta menjadi besar, hal itu tidak akan berdampak apa-apa. Sebaliknya, orang-orang akan lebih memperhatikan acaranya.
Jadi mendengar ancaman mereka Mika sama sekali tidak khawatir.
Karena sikap Mika, peserta yang tersingkir tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, karena ini adalah kekuatan dari orang kuat. Jika mereka tidak memiliki kemampuan, maka mereka semua akan tersingkir sendiri oleh kemampuan peserta lain yang jauh lebih baik.
"Peserta yang seharusnya tidak ada di sini, silahkan pergi. Sebab pertunjukan akan segera dimulai, dan jangan ganggu aku lagi." Mika berkata kepada staf dan para peserta itu dengan sangat tidak sabar, lalu bergegas keluar.
Staf yang akan mengurus sisanya, dan mereka yang tersingkir diminta pergi. Hanya saja, mata orang-orang yang tersisa terlihat aneh saat mereka melihat Kezia. Mereka yang sudah menyadari bahwa Kezia memilik orang kuat dibelakangnya, tidak berani lagi untuk memprovokasinya.
Ada banyak orang yang sengaja mendekati Kezia, tetapi Kezia mengabaikan mereka semua dan memilih fokus dengan pertunjukannya. Karena hari ini adalah rekaman perdananya yang akan ditampilkan juga di TV. Selain itu kakaknya juga sedang pergi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mereka berdua tidak akan bisa bertemu. Makanya Kezia ingin menunjukkan yang terbaik, dan menunjukkan pada kakaknya kalau dia baik-baik saja sekarang.
Karen juga telah menjelaskan semuanya dengan jelas kepada Kezia, tentang alasannya pergi. Hal itu merupakan hasil dari kesepakatannya dengan Gavin dan Karen. Kezia yang mengetahui hal itu tidak secara langsung menyalahkan Gavin, karena Gavin juga tidak menyangka kalau kejadiannya akan sampai seperti itu. Selain itu Gavin juga tidak meninggalkan mereka berdua, tetapi tetap memegang teguh janjinya dengan membantu Kezia dan Karen. Makanya Kezia mersa tidak berhak untuk menyalahkan Gavin.
Sebaliknya, dia sangat berterima kasih kepada Gavin, karena telah memberi dirinya kesempatan untuk mewujudkan impiannya.
Satu jam kemudian acara di mulai dan proses perekaman juga ikut berlangsung, serta siaran langsung dimulai secara online. Acara ini ditujukan kepada orang-orang yang ingin menunjukkan bakat yang mereka punya, baik itu menyanyi atau menari.
Mereka diminta untuk memperkenalkan diri setelah selesai pentas, dan kemudian memberi tahu penonton agar memberikan suaranya untuk mereka. Suara yang diberikan berasal dari orang - orang yang melihat acara di studio dan secara online, lalu ditambah dengan suara para juri. Pada akhirnya, siapa pun yang memiliki suara tertinggi berhak untuk maju ke babak selanjutnya.
Sebelumnya untuk melakukan proses eliminasi awal, maka para peserta harus menampilkan pertunjukan solo mereka di Internet. Kemudian membiarkan para penonton di Internet untuk memberikan suaranya. Setelah itu panitia melihat hasilnya, dan memilih peserta yang berhak untuk maju. Ini adalah pertama kalinya para peserta yang lolos melakukan perekaman acara secara bersama - sama secara live. Dan setelah proses editing selesai, acara baru akan ditampilkan di TV.
Gavin duduk di tempatnya, dan dia sama sekali tidak mengenal juri lain di sekitarnya, dan juga juri lain juga tidak mengenalnya, bahkan tidak mengenal satu sama lain. Yang Gavin tahu, mereka semua adalah juri seperti dirinya.
Pertunjukan pun lalu dimulai. Para peserta tidak memiliki kesempatan dua kali di sini, karena setiap kali mereka tampil semua suara yang para peserta dapat akan langsung dihitung. Dan ketika ada jeda pembawa acara akan berbicara tentang hasil perolehan suara para peserta.
Para juri dapat memutuskan memberikan suara atau tidak, dan setiap suara juri mewakili 20.000 suara penonton yang sedang menonton acara. Suara para juri bisa dikatakan memiliki dampak, tetapi jika para juri mengatakan tidak sebenarnya belum tetntu juga memberikan dampak.
Gavin hanya duduk diam sambil menunggu Kezia tampil. Adapun peserta lainnya tidak semua Gavin sukai, mungkin karena terlalu vulgar menonjolkan anggota tubuh, atau suaranya tidak bagus dan nyanginya jelek.
Saat Gavin merasa sangat bosan dan hampir tertidur Kezia akhirnya tampil. Dia seperti peserta lain yang menunjukkan bakatnya dulu pada saat pertama kali keluar. Dan lagu yang Kezia nyanyikan adalah lagu yang Kezia nyanyikan saat pertama kali bertemu dengan Gavin. Tetapi kali ini alunan musik juga ditambahkan pada lagu itu, sehingga lag itu terasa sangat lengkap dan terdengar sangat berbeda.
Saat Kezia menyanyikannya dengan acappella sebelumnya, Gavin mengira kalau lagu itu sudah sangat bagus, tetapi kali ini Gavin merasa lebih indah.
Selama Kezia bernyanyi, Gavin juga melihat reaksi juri dan penonton lain, dan menemukan bahwa setiap orang sama memiliki sikap yang sama dengannya. Yang sebelumnya terlihat kurang berminat, tetapi setelah mendengar nyanyian Kezia, matanya menjadi berbinar. Hal Itu menunjukkan kalau penampilan Kezia sangat menakjubkan. Dan dengan milihat dari reaksi orang-orang itu Gavin tahu kalau Kezia akan sukses.
Apalagi di bagian pendahuluan tadi, Kezia mengatakan bahwa musik dan liriknya di buat oleh Kezia sendiri. Tentu saja hal itu sangat menakjubkan.
Pada akhirnya semuanya juri memilihnya, dengan kata lain Kezia sudah memiliki 200.000 suara. Dan tiga juri terbaik juga menyampaikan kalau nyanyian dan musik Kezia sangat indah, serta merupakan pertama kalinya mereka bertiga mendengarnya. Hal itu juga memicu antusiasme dari para penonton di lokasi.
Gavin tidak tahu apakah ini memang sengaja diatur oleh Mika, atau mereka semua memang benar - benar tulus. Tetapi terlepas dari itu semua Gavin yakin kalau Kezia pasti akan berhasil kali ini, dan Kezia pasti akan dikenal dan disukai lebih banyak orang.
Setelah penampilan Kezia selesai, Gavin terbawa oleh lamunannya dan tidak memberikan suara sama sekali, sambil menunggu hingga pertunjukannya berakhir agar bisa segera pulang.
"Wow!" Lamunan Gavin terganggu oleh suara takjub dari orang-orang di dekatnya.
Suara ini adalah reaksi mereka yang kedua, setelah melihat penampilan Kezia. Lalu Gavin melihat ke arah panggung dengan penuh rasa ingin tahu. Di sadana Gavin melihat seorang wanita dengan mengenakan Hanbok sedang tampil di atas panggung.
Dia sedang menari. Karena sosoknya yang cantik yang dibalut dengan bajunya yang sangat elegan, serta ditambah dengan kemampuan menari yang sangat baik. Membuat pertunjukan ini tampak seperti lukisan, bahkan Gavin menggambarkannya seperti sang dewi yang turun ke muka bumi.
Gavin sangat tertarik pada kemampuan wanita itu, dan setelah menonton penampilannya dengan saksama berencana untuk mewawancarainya nanti.
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangAwesome Husband
EdisonI'm Rich Man
HartantoNikah Tanpa Cinta
Laura WangMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLove and Trouble
Mimi XuGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir