Gue Jadi Kaya - Bab 91 Mengangkat Jadi Anak

“Bisa saja, pekerjaanku adalah di perusahaan investasi. Aku sekarang juga akan menghubungi seseorang untuk membahas ini denganmu.” Kata Gavin.

“Apa kamu serius?” Ayah Ronald sedikit tidak percaya.

"Bagaimana aku bisa bercanda dengan orang yang lebih tua tentang hal semacam ini? Aku akan menelepon seseorang sekarang juga untuk datang kesini. Kamu beritahu dia detail yang harus ditangani dan diatur saja, itu sudah cukup.” Kata Gavin dengan serius.

“Pekerjaan keluargamu adalah melakukan investasi? Apakah orang tuamu tidak akan menyalahkanmu jika tahu tentang ini.” Walaupun ini adalah jalan keluar. Tapi, dia tidak bisa membiarkan seorang anak kecil menanggung beban ini. Jika hanya karena membantunya lalu Gavin nanti malah akan disalahkan oleh keluarganya. Maka dia tidak akan mengiyakan ini.

“Perusahaan itu adalah punyaku dan aku yang bertugas membuat keputusan. Apalagi, keluargaku sama sekali tidak pernah peduli bisnis apa yang aku lakukan. Aku telah mendengar beberapa hal tentangmu dari Ronald. Aku cukup kagum denganmu. Aku juga merasa kamu tidak boleh menyerah mengenai bekerja di lembaga penelitian begitu saja. Kalau kamu berhenti, maka negara akan mengalami kehilangan yang cukup besar.” kata Gevin.

Jika orang lain. Gavin tentu saja tidak akan melakukan ini semua. Tapi orang dari keluarga Renold, menurut Gavin adalah orang yang cukup baik. Setiap bulan juga hanya mengeluarkan beberapa milyar saja. Dia sepenuhnya bisa dan sanggup menanggung biaya ini.

Ayah Ronal menatap Ronald.

Ronald mengangguk. Dia tidak ingin ayahnya tersudut dan dapat masalah seperti ini. Jadi kali ini dia menerima bantuan dan niat baik Gavin. Kedepannya, dia akan membalas semua hutang budi ini.

“Baiklah, kalau begitu ayo kamu pulang bersamaku. Suruh orangmu itu datang juga ke rumahku. Kita bicarakan ini di rumah.” Kata Ayah Ronald akhirnya jadi tenang.

Gavin mengangguk. Mereka pun pergi bersama ke rumah Ronald, vila dua lantai. Tidak terlalu mewah, sangat sederhana. Tapi, kondisi rumahnya jauh lebih baik daripada orang kebanyakan.

Setelah masuk ke rumah, Gavin menelepon Adrian. Levina tidak bisa mengambil alih masalah ini. Biarkan perusahaan baru yang menangani urusan ini.

Adrian mendengar kalau Gavin mau berinvestasi lagi, jadi dia tidak mau mengomel dulu. Dia pun segera datang dengan stempel perusahaan atau barang semacamnya yang dibutuhkan.

Gavin sedang menunggu di rumah Ronald. Ibu Ronald tidak tahu kalau Gavin akan berinvestasi di lembaga penelitian. Dia hanya tahu kalau Gavin adalah teman sekelas Ronald, tapi mereka tetap bersikap baik padanya.

Ibu Ronald menyuguhi buah-buahan dan makanan kecil. Dia juga selalu bicara sambil tersenyum pada Gavin. Dia tahu kalau orang tua Gavin tidak berada di sampingnya, dia pun berkata dengan rasa kasihan “Kalau begitu, kalau ada waktu kedepannya, kamu bisa datang saja kesini. Aku akan memasakan sesuatu untukmu. Malam ini, kamu makan malam di sini saja.”

“Ibu, jangan seperti ini.” kata Ronald sedikit tidak enak kepada Gavin. Ibunya selalu saja seperti ini, terlalu ramah. Ronald khawatir itu bisa membuat Gavin tidak nyaman.

Gavin juga tahu apa yang dikhawatirkan Ronald, dia pun berkata sambil geleng-geleng kepala “Tidak apa-apa. Bibi berarti memandangku cukup penting. Kedepannya, begitu aku ada waktu luang, aku pasti akan datang kesini untuk makan bersama. Aku hanya khawatir kamu kesal jika aku terus begitu.”

“Ini bagaimana mungkin, aku ini suka sekali dengan anak muda. Orang tuamu tidak ada di sampingmu, kedepannya, kalau kamu ada apa-apa atau bertemu masalah apapun, kamu bisa mengatakannya padaku. Atau bagaimana kalau aku akan mengangkatmu jadi anakku deh.” Ibu Ronald cukup menyukai Gavin. Gavin anak yang sopan dan tahu bagaimana cara bicara hingga membuat orang jadi senang dengannya.

“Sudahlah kamu ini. Dia masih punya orang tua kok. Hanya tidak berada di sampingnya saja. Kenapa kamu malah merebut anak orang sih!” Ayah Ronald sudah tidak tahan melihat ini.

Tidak perlu membahas Gavin ini butuh atau tidak semua perhatian ini. Dia ini sekarang adalah orang yang akan berinvestasi untuk lembaga penelitian. Ayah Ronald tidak mau istrinya ini khawatir karena masalah ini makanya dia tidak mengatakan masalah ini. Sekarang malah membuat Gavin jadi canggung.

“Tidak apa-apa kok. Orang tuaku sudah pergi bertahun-tahun lamanya. Aku dari dulu sudah tidak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga, Jika kalian tidak keberatan, aku juga mau menjadikan kalian orang tua angkatku.” Kata Gavin tiba-tiba.

Ronald dan ayahnya memandang Gavin dengan heran. Mereka tidak menyangka Gavin tiba-tiba mengiyakan hal ini. Ronald berani percaya, ibunya juga tidak akan menyangka kalau Gavin akan mengiyakan hal ini.

Ibu Ronald memang tidak menyangka hal ini. Namun, begitu mendengar Gavin berkata seperti itu, dia pun jadi malah kasihan dan tidak tega. Dia merasa kalau Gavin anak yang terlalu banyak menerima kepahitan dunia. Dia pun menghampiri Gavin dan menggenggam tangannya, lalu berkata “Baiklah, anakku. Kedepannya kamu bisa mengatakan apapun kepadaku jika kamu bertemu masalah atau kejadian apapun. Jika ada yang cari masalah denganmu, kamu juga bisa mengatakannya padaku, aku akan membantumu memukulnya.”

Ayah Ronald tak berdaya. Istrinya memang seperti ini, sangat emosional dan melakukan semuanya dengan sangat implusif. Dia sangat ramah sekali dan tidak tegaan. Sekarang dia dan Gavin belum selesai membicarakan dan menetapkan investasinya. Sekarang Gavin malah sudah jadi putra angkatnya sendiri, ini sebenarnya jalan yang bagaimana.

Ronald juga tidak menyangka, teman sekelasnya mengantarkannya pulang. Kenapa dua jam kemudian teman sekelasnya ini jadi kakaknya sendiri.

Ketika ibu Ronald mulai bertanya macam-macam hal kepada Gavin, bel pintu berbunyi.

Ibu Ronald membuka pintu. Adrian berdiri di luar dengan jas dan sepatu kulit. Adrian bertanya dengan sopan, "Apa benar ini rumah Ronald?”

"Iya benar, aku ibunya. Ada urusankah mencarinya?”

“Bukan, aku kesini mencari bosku. Namanya Gavin Atmaja. Apa dia ada di dalam?”

“Hah, kamu mencari putraku yang satunya. Dia ada di dalam kok. Silahkan masuk.” Kata Ibu Ronald menyapa dan menyambutnya dengan begitu ramah.

Adrian terkejut. Dia mencari Gavin. Tapi kenapa Gavin sekarang malah jadi putranya orang ini. Urusan pribadi dari bosnya ini dia juga sudah tahu belakang ini. Orang tuanya bukannya tidak di sampingnya ya?

Namun setelah dia masuk dan melihat Gavin, dia kembali bersikap normal dan memanggil Gavin dengan hormat "Bos, aku membawa semuanya ke sini. Dengan siapa kamu ingin menandatangani kontrak?"

“Menandatangani kontrak?” Tanya Ibu Ronald menatap Gavin dengan bingung.

"Ini adalah manajer perusahaanku. Ada beberapa hal mengenai bisnis yang mau aku bicarakan. Malam ini, aku akan makan disini, apakah ini akan mengganggumu.” Kata Gavin.

“Tentu saja tidak. Kedepannya, ini adalah rumahmu. Suruh manajer perusahaanmu itu ikut makan juga di sini. Aku sekarang mau pergi dulu beli bahan makanan.” Kata Ibu Ronald.

“Terima kasih ibu.” Kata Gavin.

Ibu Ronald sangat senang sekali begitu mendengar Gavin memanggilnya ibu.

Ketika sudah keluar untuk beli bahan makanan, dia baru sadar. Gavin baru saja bilang kalau orang tadi adalah manajer perusahaannya. Gavin punya perusahaan sendiri. Kalau begitu, dia itu adalah anak muda yang hebat sekali. Bukan seperti anak kasihan yang seperti dibayangkannya. Namun, anak angkatnya itu juga sudah mengakuinya sebagai ibu angkat. Biarkanlah kalau salah, bertambah satu orang malah akan jadi ramai dan menyenangkan. Apalagi, anak itu adalah anak yang hebat dan berprestasi.

Setelah ibu Ronald pergi, Gavin berkata kepada Adrian “Ini adalah ayah angkatku. Hari ini mau berinvestasi untuk lembaga penelitiannya. Biarkan dia yang akan menjelaskan detailnya kepadamu.”

Gavin meminta mereka membicarakan dan mendiskusikan ini. Adrian juga mendengar kalau investasi itu bukan untuk menghasilkan uang, tapi hanya untuk berbuat baik saja. Namun, dia tidak merasa rugi ketika tahu dimana ayah Ronald bekerja dan bagaimana kualitas dari lembaga penelitian tempat itu.

Meskipun ini tidak menguntungkan dalam hal materi, tapi ini akan memberikan reputasi dan nama baik bagi perusahaan mereka. Perusahaan baru saja berdiri dan reputasi sangatlah penting. Jika tidak memiliki semua ini dan kamu hanya ingin berinvestasi. Orang lain khawatir kalau kamu pasti adalah penipu. Jadi dia mendengar semua penjelasan dari ayah Ronald. Dia mengkonfirmasi kapan uangnya dikirim dan butuh berapa banyak uangnya. Lalu, jika ada situasi spesial lainnya harus bagaimana menanganinya kedepan. Setelah itu, baru menandatangani kontrak perjanjian dengan ayah Ronald.

Setelah menandatangani kontrak, tugas Adrian sudah selesai. Uang investasi nantinya juga tidak dari uang pribadi Gavin. Tapi dari perusahaan.

“Oke deh. Setelah pulang, aku akan menyuruh orang mentransfer uangnya. Sekarang, aku akan pulang dulu.” Adrian pun berdiri.

“Tunggu sebentar, ada satu hal lagi. Tolong kamu tangani dulu.” Kata Gavin menghentikannya.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu