Gue Jadi Kaya - Bab 107 Ketidakcocokan
Ronald ingin mengatakan beberapa patah kata lagi kepada Don Pedro, tetapi melihat Gavin melakukan itu akhirnya Ronald mengurungkan niatnya.
Don Pedro melihat bahwa keduanya sangat murah hati, dan dia juga menyadari mungkin saja Don Pedro telah salah paham. Tetapi kata-kata itu sudah teranjur dikatakan, dan juga sudah telanjur menyinggung mereka berdua. Sehingga tidak masalah kalau memang benar terjadi kesalah pahaman atau tidak.
Mengetahui bahwa Don Pedro membencinya karena hal-hal kecil seperti itu, Gavin merasa bosan dan berhenti mengganggunya. Lalu mengajak Ronald ke pojok.
Dia ingin menghindari orang-orang ini dan segera pergi, tetapi bagaimana orang-orang di acara ini akam membiarkannya pergi. Setelah percakapannya dengan Don Pedro selesai, Gavin segera pergi.
Gavin dan Ronald baru saja mengambil dua langkah, tetapi mereka langsung dihentikan oleh sekelompok orang, sehingga mereka tidak bisa langsung pergi.
Sekelompok orang itu mengerubungi Gavin seperti lalat yang melihat telur pecah. Mereka semua berbicara di dekatnya. Bahkan Gavin tidak bisa mendengar dengan jelas apa saja yang tengah mereka bicarakan, sebab dia hanya bisa melihat mulut mereka yang bergerak.
Gavin menghabiskan banyak tenaga untuk tetap tersenyum agar mereka tidak tersinggung olehnya.
Karena Ronald bukan orang dinanti, dia terus berada di sisi Gavin. Dan tidak ada orang yang mengenalnya, sehingga Ronald merasa seperti asisten Gavin atau semacamnya. Tetapi beberapa orang tampak berada di depannya dan mencoba mengobrol juga dengannya.
Ini adalah pertama kalinya Ronald dan Gavin berada dalam situasi seperti ini, dan mereka berdua secara pribadi sudah tidak mampu bertahan lagi. Jadi saat ini mereka benar-benar tidak bisa berkata apa - apa, tetapi mereka harus bertahan.
Untungnya Don Gulio akhirnya datang untuk menyelamatkan mereka. Sebab ketika Don Gulio datang ke arah mereka berdua, yang lainnya secara otomatis mundur, dan memberi Don Gulio cukup ruang untuk berbicara dengan Gavin.
Don Gulio sebenarnya sudah melihat situasi di sini sejak lama, karena putranyalah yang tadi berbicara dengan Gavin. Dia sangat khawatir tentang apa yang akan dilakukan Gavin kepada putranya, jika Gavin sampai tersinggung. Jadi Don Gulio selalu memperhatikannya.
Melihat Gavin berdiskusi dengan putranya sebentar, lalu pergi dengan ekspresi bosan di wajahnya. Don Gulio sadar bahwa tidak mungkin menggunakan putranya, yang juga teman sekelas Gavin untuk menjalin hubungan baik dengan Gavin.
Don Gulio tetap harus melakukannya sendiri, jadi dia berniat untuk langsung menemui Gavin nanti.
Tetapi ketika dia melihat ada orang lain ingin mencoba untuk berbicara dengan Gavin, dia menunggu beberapa saat untuk melihat bagaimana reaksi Gavin terhadap orang lain. Serta bagaimana sikapnya saat menghadapi situasi seperti ini.
Setelah melihat reaksi Gavin, dia mengerti satu hal. Gavin pasti belum pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Sebab bagi orang yang sudah berpengalaman, maka mereka akan segera tahu bagaimana menghadapi situasi seperti itu. Tetapi bagi orang yang tidak berpengalaman seperti Gavin, dia hanya bisa tersenyum, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Sepertinya Don Gulio awalnya mengetahui kalau Gavin pernah hidup miskin untuk sementara waktu, dan tinggal di rumah orang lain. Dan benar sekali Gavin telah menjalani hidup yang penuh penderitaan. Tetapi Don Gulio tidak mengerti kenapa Gavin harus menjalani kehidupan seperti itu. Mungkin ada tujuan lain dari semuat itu, tetapi orang-orang seperti Don Gulio tidak akan pernah bisa memahaminya.
Don Gulio tidak berpikir lebih jauh, dan buru-buru pergi untuk membantu Gavin. Segera orang-orang di sekitar mundur dan Gavin merasa napasnya sedikit lebih lega, tetapi saat melihat senyum Don Gulio di depannya, Gavin merasa pusing lagi.
Gavin tidak tahu apa tujuan dari orang-orang ini memanggilnya ke dalam pesta, dan Gavin juga tidak ingin memiliki hubungan yang mendalam dengan orang-orang ini. Gavin sudah datang menghadiri pesta, dan juga sudah bertemu dengan orang - orang yang dia perlu temui. Dan jika Gavin terus disini, dia hanya akan dikelilingi oleh orang-orang yang berbicara tanpa ada artinya, jadi mengatakan sesuatu terlebih dahulu tanpa menunggu Don Gulio berbicara "Kami akan pergi dulu."
"Kenapa kalian prgi begitu cepat?" Don Gulio bertanya dengan heran.
"Seperti yang anda lihat, aku sangat tidak cocok berada di tempat seperti ini, dan aku juga tidak pandai bersosialisasi dengan orang-orang. Jadi tidak gunanya kalau aku tetap di sini." Gavin merasa tidak ada hal lain lagi yang bisa dia lakukan disana, dan dia menyesal karena sudah datang.
Don Gulio berpikir sejenak dan berkata "Bagaimana kalau kalian berdua ikut denganku ke ruang tunggu untuk beristirahat? Karena ada hal lain yang ingin aku bicarakan denganmu."
Gavin menatap Ronald. Ronald sendiri tidak tahu dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Don Gulio, jadi dia menggelengkan kepalanya dan membiarkan Gavin memutuskan sendiri.
Gavin tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata "Oke."
Don Gulio lalu mengajak Gavin dan Ronald langsung ke ruang tunggu. Sekarang hanya ada tiga orang di sini, dan tidak banyak orang yang menatap mereka. Melihat hal itu, Gavin merasa sangat lega. Setelah duduk, dia bertanya pada Don Gulio "Ada apa?"
"Jadi ada punya proyek ingin aku kerjakan, dan aku sedang mencari seseorang untuk diajak bekerja sama. Aku tidak tahu apakah Pangeran Atmaja akan tertarik." Kata Don Gulio.
"Proyek kerjasama?" Gavin tidak mengira kalau hal itu yang akan dibicarakan dengan Don Gulio. Sebab dia pikir Don Gulio hanya ingin mengetahui latar belakangnya, sehingga Gavin sudah memikirkan jawabannya seandainya proyek itu muncul. Dan tidak terduga, kalau ternyata Don Gulio akan berbicara tentang kerja sama.
"Ya, ini bukan proyek sangat besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Dan aku juga tidak tahu apakah anda akan tertarik." Kata Don Gulio.
"Kalau begitu, mari kita bicarakan tentang proyek itu." Gavin tidak langsung menolak, tetapi ingin mendengar detail dari proyek itu.
Don Gulio lalu menjelaskan tentang proyek itu. Proyek itu adalah proyek penghijauan jalan perkotaan. Alasan utamanya adalah bahwa pohon - pohon yang menjadi sumber penghijauan sebelumnya telah mencapai usia tua dan perlu diganti. Jika proyek berjalan, maka mereka dapat melakukannya dengan berdasarkan rancangan awalnya. Sehingga mereka dapat menghemat banyak uang.
Investasi itu pada akhirnya akan jatuh ke tangan mereka.
Gavin tahu bahwa Don Gulio tidak akan menipunya dalam hal semacam ini, dan kerja sama ini juga dilakukan dengan pemerintah. Don Gulio tidak akan bisa melakukan apa pun, meski Don Gulio mau. Proyek ini akan menghasilkan keuntungan yang stabil tanpa menghasilkan kerugian, yang penting mendapatkan uang.
Hanya ada satu masalah. Sebetulnya tidak masalah kalau Don Gulio mengerjakan proyek itu sendirian, dan dia juga tidak perlu bekerja sama dengan orang lain sama sekali. Bukankah dia hanya akan memberikan uang tambahan kepada orang lain?
Tetapi Gavin segera mengerti kalau sebenarnya itu adalah cara untuk mendapatkan uang, dengan cara yang berbeda. Dan juga Don Gulio ingin menggunakan cara ini untuk menjalin hubungan dengan dirinya.
Sayang sekali Gavin tidak bisa langsung membantunya. Gavin mungkin memiliki uang, tetapi dia tidak kemampuan yang cukup. Dan Gavin juga sadar kalau dia tidak dapat langsung membantu Don Gulio.
Tetapi Gavin tidak langsung menolaknya, lalu mengangguk dan berkata "Ya, kamu bisa langsung pergi menemui manajer perusahaanku, dan menyerahkan dokumen yang diperlukan kepadanya."
Gavin memberinya nomor telepon Adrian, sebab dia belum ingin ikut campur ke dalam proyek tersebut. Sehingga Gavin menyerhkan semuanya kepada Adrian, soalnya Adrian yang lebih pengalaman.
Don Gulio kaget dan langsung menatap Gavin karena tidak menduganya, lalu berkata "Ternyata kamu juga memiliki perusahaan?"
"Hah? Apa kamu tidak tahu kalau aku memiliki perusahaan?" Gavin mengira kalau Don Gulio sudah tahu kalau Gavin memiliki perusahaan yang dimilikinya secara langsung. Ternyata Don Gulio tidak mengetahui akan hal itu.
"Aku benar-benar tidak tahu tentang itu, kalau aku tahu, aku sudah pergi ke perusahaanmu untuk membicarakan tentang hal ini, dan aku aku akan langsung memintamu." Don Gulio dengan cepat sadar dan berkata sambil tersenyum.
Tetapi Don Gulio sudah berbisik di dalam hatinya. Dia pikir sudah menemukan cukup informasi, ternyata dia baru tahu sekarang, jika yang dia temukan hanyalah puncak dari gunung es.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniTakdir Raja Perang
Brama aditioPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeBaby, You are so cute
Callie WangBretta’s Diary
DanielleGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir