Gue Jadi Kaya - Bab 18 Mengantar Uang
Gavin naik taksi ke kawasan toko mobil, semua toko di jalan itu menjual kendaraan beroda 4. Gavin sembarang memasuki sebuah toko yang menjual mobil BMW, Gavin pernah melihat anak orang kaya diantar ke sekolah dengan BMW, teman-teman lain sangat iri dengan hal itu, jadi Gavin pun memutuskan untuk membeli BMW saja.
Hanya saja, setelah Gavin masuk ke dalam toko, dia merasa dirinya seperti masuk ke departemen jualan yang lain, padahal ada banyak orang yang sedang menganggur tetapi tidak ada satu pun yang datang untuk menyambutnya.
Pada awalnya Gavin merasa tidak tahu harus berkata apa, tetapi sekarang dia sudah terbiasa, lagipula dia datang hanya untuk membeli mobil, dia tidak ingin mencari masalah dengan orang-orang ini, jadi Gavin pun mulai melihat mobil sendiri.
Di antar semua mobil ini, Gavin melihat sebuah mobil yang sangat familier, BMW 7s, kalau Gavin tidak salah mengingat, ayah Bella mengendarai jenis mobil ini. Berpikir sampai ini, Gavin pun memutuskan untuk membeli mobil ini saja.
"Aku ingin mencoba mobil ini" Gavin berkata.
Ada seseorang mendatanginya, tetapi dia bukan datang untuk membiarkan Gavin mencoba mobil, tetapi berkata: "Cepat keluar sana, aku telah menjumpai terlalu banyak orang sepertimu, berpura-pura sebagai orang kaya demi foto untuk pamer. Bagaimana kalau kamu mencoba dan rusak? Apakah kamu sanggup menggantinya?"
Di mata mereka, Gavin terlihat seperti orang miskin yang tidak sanggup membeli mobil. Tentu saja tidak ada yang berani membiarkan dia mencoba!
Gavin mengerutkan alisnya, pada saat dia ingin berkata, seorang wanita kaya memasuki toko.
Wanita kaya itu mengenakan kalung emas dan jam tangan yang emas, seolah-olah kalau bisa dia akan mengenakan satu rumah di atas tubuhnya. Gavin tidak mempedulikannya, pada saat dia memutar balik badan dan melanjutkan topik tadi dengan karyawan toko, karyawan itu telah menghilang.
Karyawan itu berlari menyambut wanita kaya itu dan berkata dengan giat: "Nyonya Mufidah, anda datang melihat mobil ya. Sudah berpikir mau membeli yang mana?"
Gavin dibiarkan begitu saja.
"Mobil yang kemarin aku lihat bersama suamiku kemarin, aku mau mencoba dulu baru membuat keputusan"
Karyawan toko segera membawa wanita itu ke sisi Gavin, jelas, mobil yang dia inginkan adalah mobil yang sama dengan Gavin.
Gavin berkata: "Aku sudah memilih mobil ini. Mau bagaimanapun harus mematuhi giliran datang duluan"
Nyonya Mufidah itu melirik ke Gavin dan berkata dengan wajah tidak senang: "Orang miskin ini datang dari mana? Bahkan berani merebut barang dengan aku? Apakah kamu tahu berapa harga mobil ini? Kamu menyentuh saja tidak sanggup"
Gavin mengerutkan alisnya dan berkata dengan nada suara dingin: "Bagaimana kamu tahu aku tidak sanggup membayarnya?"
"Apakah kamu tahu harga mobil ini berapa? 14 Milliar! Melihat penampilan kamu, kamu 1,4 juta saja tidak ada, jangan menghalang jalan di sini, keluar sana" Nyonya Mufidah berkata dengan marah.
"Aku mau membeli mobil ini hari ini" Pada awalnya Gavin mau mencoba dulu, tetapi sekarang tidak perlu lagi, dia akan langsung membelinya.
"Oh, beraninya kamu melawanku? Aku juga tidak mau mencoba lagi, ini uang deposit 2 Milliar, 3 hari kemudian aku akan membayar sisanya" Nyonya Mufidah memberikan kartu kreditnya kepada karyawan.
Meskipun Gavin adalah pelanggan miskin yang datang membuat kekacauan, asal mobil bisa terjual, karyawan tetap merasa senang, dia pun segera mengambil kartu kredit dan menuju ke arah kasir.
"Aku mengira kamu itu sangat kaya, ternyata juga hanya bisa membayar deposit saja. Aku mau mobil ini, aku akan membayar dengan harga penuhnya sekarang" Gavin mengeluarkan kartu kreditnya dan berjalan ke arah kasir.
Gavin memegang tangan karyawan yang sedang mengurus kartu Nyonya Mufidah : "Aku mau mobil itu, bayar dengan harga penuh sekarang"
"Minggir sana, jangan membuat kekacauan. Kalau mau foto pergi sana, jangan mengangguku menjual mobil" Karyawan mendorong tangan Gavin.
"Aku berkata aku akan membayar dengan harga penuh" Gavin mengulangi kata-katanya.
"Kalau kamu ribut lagi aku akan langsung menyuruh petugas keamanan mengusir kamu keluar!"
Karyawan itu sudah tidak sabar, pelanggan miskin ini berani menghalangi dia menjual mobil? Benar-benar mengira toko mereka adalah toko sembarangan!
"Apa yang terjadi? Kenapa ribut di sini?"
Manajer toko berjalan kemari setelah mendengar keributan.
"Orang berpura-pura kaya ini melarang aku mengurus pembayaran Nyonya Mufidah yang barusan memesan mobil tadi" Karyawan itu segera mengadu.
Manajer itu melirik ke Gavin dan mengerutkan alisnya dengan dingin: "Cepat keluar, tempat ini tidak menerima kamu di sini"
"Aku mau membeli mobil itu, membayarnya dengan penuh sekarang. Apakah toko kalian sudah tidak mau jual mobil lagi?" Gavin merasa otak mereka sudah bermasalah, uang yang sudah datang sendiri pun tidak mau.
"Orang seperti kamu, mobil termurah kami saja kamu tidak akan sanggup membelinya. Kamu pergi ke toko sepeda saja, barang-barang di sana baru sesuai denganmu. Tidak ada uang jangan berpura-pura kaya dan mencari muka di toko kami" Manajer sudah pernah menjumpai banyak orang seperti ini, sehingga sikap dia pun tidak bagus.
Sebelum Gavin sempat berbicara, karyawan itu sudah mendorong keluar: "Manajer kami sudah berkata, cepat keluar sana. Kalau tidak aku akan memanggil polisi!"
Gavin tidak membantah, setelah didorong sampai luar pintu dia baru menoleh ke belakang: "Lupakan saja, aku akan membeli di tempat lain"
Setelah itu, Gavin pun pergi ke toko Rolls Royce di seberang, toko itu jauh lebih mewah daripada toko ini.
Karyawan yang melihat Gavin memasuki toko itu merasa Gavin benar-benar adalah orang gila, setelah membuat keributan di toko mereka, masih mau membuat masalah di toko lain.
Tanpa peduli banyak, karyawan itu kembali ke toko dan lanjut mengurus pembayaran Nyonya Mufidah, setelah itu manajer dan karyawan toko mengantar Nyonya Mufidah keluar dan mereka melihat sebuah mobil keluar dari garasi seberang, mobil itu adalah model terbaru Rolls-Royce yang dijual dengan harga 20 Miliar lebih. Seluruh toko di jalan ini tahu mobil ini sudah berada di toko itu seberapa lama, karena terlalu mahal tidak ada yang ingin membelinya, tetapi hari ini ada yang terjual?
Jantung karyawan itu mengerat, jangan-jangan pelanggan miskin tadi yang membelinya?
Nyonya Mufidah juga melihat Gavin memasuki toko itu tadi, pemikiran yang sama muncul di otak dia, tetapi setelah itu dia pun merasa tidak mungkin "Mana mungkin, pasti orang kaya yang membelinya"
Nyonya Mufidah tidak akan percaya bahwa pelanggan miskin itu sanggup membeli mobil semahal ini.
Pada saat itu, pintu mobil pun terbuka dan orang yang keluar benar-benar bukan Gavin, Nyonya Mufidah pun tertawa: "Lihat, aku sudah berkata tadi. Orang seperti ini mana mungkin sanggup membeli mobil!"
Setelah itu, manajer toko Rolls-Royce pun membawa Gavin keluar dengan sikap yang penuh hormat. Mereka berjalan ke depan mobil dan orang yang mengemudi tadi memberikan kunci kepada Gavin.
Setelah mengambil kunci, Gavin melirik ke arah Nyonya Mufidah mereka dengan tatapan penuh tantangan sebelum memasuki mobil dan meninggalkan toko.
Setelah Gavin pergi, manajer toko BMW baru pergi bertanya manajer toko Rolls-Royce: "Orang tadi itu membeli mobil termahal kalian?"
"Iya, dia membelinya tanpa kredit dan mencobanya, waktu membayar matanya bahkan tidak berkedip! Dia juga sekalian membayar biaya perawatan 4 miliar, ini adalah pertama kali aku melihat orang membeli mobil seperti ini, benar-benar sangat luar biasa!"
Manajer toko BMW merasa sangat kaget, dia tidak menyangka Gavin benar-benar adalah orang kaya, sembarang membeli mobil saja sudah menghabiskan 20 Miliar lebih. Sedangkan dia tadi masih menghinanya, dia mendorong pelanggan kaya ini kepada orang lain begitu saja, manajer itu merasa sangat menyesal!"
Novel Terkait
Love From Arrogant CEO
Melisa StephaniePergilah Suamiku
DanisYour Ignorance
YayaTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Perfect Lady
AliciaPengantin Baruku
FebiSuami Misterius
LauraAku bukan menantu sampah
Stiw boyGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir