Gue Jadi Kaya - Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
Di universitas ini sebenarnya ada suatu aturan. Meski belum ada regulasi dan tidak ada aturan yang jelas, tetapi ada aturan gelap di universitas ini. Setiap tahun universitas akan merekrut beberapa orang dari luar yang tidak memiliki uang untuk masuk ke universitas
Selama nilainya bagus, orang luar mengira mereka melakukan perbuatan baik dengan memberi kesempatan pada orang miskin. Sehingga mereka dapat memiliki lingkungan yang baik dan memperoleh pendidikan yang baik dan mampu menjadi orang sukses di masa depan. Padahal sebenarnya mereka datang kesana hanya untuk menjadi pesuruh.
Banyak orang di sini adalah anak-anak kaya dan berkuasa. Mereka datang kesini karena lingkungan dan pendidikan di sini, tetapi mereka yang datang ke universitas tentu saja tidak bisa membawa banyak orang. Dan tanpa seorang persuruh, jika mereka perlu melakukan sesuatu, tidak akan ada orang yang akan melakukannya.
Jadi orang-orang jenius yang tidak memiliki uang dan diterima di universitas ini, hanya akan menjadi pesuruh dari orang - orang kaya. Itulah kenapa orang-orang ini menyebut mereka anjing.
Di universitas ini mereka tidak berbeda dengan anjing. Tentu saja, beberapa orang juga berpikir untuk melawan, tetapi orang-orang miskin yang tidak punya uang dan kekuasaan tidak bisa melawan balik. Karena jika mereka berani melawan maka akhirnya mereka akan dikeluarkan, sehingga mereka hanya bisa menerima semua itu atau tetap tinggal.
Tentu saja tidak masalah jika seseorang pergi, karena banyak orang di luar sana yang tetap ingin masuk ke universitas ini. Lagi pula, mereka juga tidak perlu membayar uang universitas tetapi bisa mendapat pembelajaran dari guru yang tidak bisa dibandingkan dengan tempat lain.
Selama mereka bisa selamat dari semua terjadi disini, dan bisa mempelajari semua hal di sini memang mereka akan bisa mengubah takdirnya.
Jika mereka cukup beruntung dan memiliki hubungan yang baik dengan orang kaya daru universitas ini, maka prestasi masa depannya akan semakin cemerlang. Meskipun hubungannya tidak bisa berjalan dengan baik, karena hal-hal yang terjadi di universitas ini. Setelah keluar nanti mereka tetap lebih mudah untuk bekerja sama saat bertemu lagi.
Jadi yang dibawa dari tempat ini bukan hanya pengetahuan tetapi koneksi. Gavin mendengar ketika mereka memanggilnya anjing, dan langsung menduga bahwa mungkin ada hal seperti itu di universitas ini. Dia hanya tidak menyangka kalau akan menemukan hal seperti itu disini.
Dan tentu saja orang-orang yang ingin memberi Gavin pelajaran tidak takut sama sekali. Mereka sadar bahwa mereka ingin menindas orang berdasarkan latar belakang keluarga mereka. Tetapi Gavin bukanlah target yang mudah, karena dia tidak akan takut pada apa pun, makannya Gavin tetap berdiri di tempatnya dan menunggu sampai mereka datang.
Melihat mereka bertiga mengelilingi dirinya, Gavin tetap terlihat tenang. Karena dia ingin tahu apa yang akan orang-orang ini lakukan padanya.
Pertama, seseorang mendorong bahu Gavin ke arah orang lain, dan orang selanjutnya mendorong Gavin ke orang ketiga. Mereka bertiga mendorong Gavin seperti bola basket. "Karena kamu tidak mau mengambilkan bola basket untuk kami, jadi kamulah yang akan menggantikan bola basket yang sedang kami mainkan."
Orang-orang ini masih sangat bersemangat untuk mendorong Gavin seperti mainan. Gavin yang awalnya berpikir apa yang akan mereka lakukan, pada akhirnya sadar kalau itu hanyalah permainan seperti anak kecil. Gavin pun tidak ingin membuang waktu dengan anak-anak itu, lalu meraih tangan salah seorang yang ingin mendorongnya, kemudian memelintir tangan orang tersebut.
"Arghh, sakit… sakit… sakit apa yang kamu lakukan, lepaskan akui!" Pria itu berteriak.
Gavin mendorong orang itu jatuh ke tanah, melihat temanya menggosok - gosok pergelangan tangannya, kedua orang lainnya juga pergi untuk memeriksa tangan rekannya, lalu Gavin berkata, "Jika kalian sedang bosan pergilah mengunyah tulang, karena aku tidak tertarik bermain dengan hewan peliharaan. "
Gavin segera meninggalkan orang - orang itu, dan mereka bermain sendiri.
Melihat Gavin ingin pergi, salah satu dari mereka bergegas menghentikan Gavin dan berkata, "Kamu sudah memukul temanku, dan sekarang kamu mau pergi begitu aja, apa kamu tidak tahu siapa kami?"
"Kalian baru saja menghinaku, ditambah kalianlah yang lebih dulu memukulku. Lalu apa salahku, karena aku hanya membela diri." Mereka seharusnya tidak melakukannya, lagi pula mereka bertiga lah yang mencari masalah lebih dulu.
"Siapa yang melihat kalau kamilah yang memukulmu lebih dulu? Dengar kami semua hanya melihat bahwa kamu telah memukul teman kami, dan sekarang tangannya terluka. Kalau kamu tidak meminta maaf pada kami hari ini, awas saja kami akan membawamu langsung ke pengadilan."
"Membalikkan hitam dan putih, apa begini cara kalian melakukannya." Ini jauh lebih baik daripada mereka yang hanya mendorong Gavin. Gavin juga mengira kalau mereka hanya berani melakukan itu.
Hanya saja Gavin tidak takut dengan ancaman mereka dan bertanya langsung, "Keadilan macam apa yang kalian minta?"
Mereka bertiga saling melirik, mereka semua memikirkan hal yang sama yaitu meminta uang.
Lagipula, orang-orang yang menjadi anjing di universitas ini tidak memiliki uang, karena itu mereka dapat dengan mudah menyerang titik lemahnya. Jadi selama mereka dapat membuat korbannya mengeluarkan uang dan tidak mampu membayarnya, maka korbanya pasti akan patuh.
Mereka bertiga berdiskusi, lalu seseorang berdiri dan berkata kepada Gavin, "Tentu saja kamu harus menggantinya dengan uang, dan uang pengganti sangat mahal kamu tidak akan sanggup membayarnya."
"Berapa nomor rekeningmu ?" Gavin langsung mengeluarkan ponselnya tanpa banyak bicara.
Orang tadi kemabli berkata, "200 juta, kalau tidak, kami tidak akan membiarkanmu pergi."
Jumlah 200 juta adalah uang yang sangat banyak bagi orang miskin, dan itu juga merupakan jumlah yang tidak akan pernah mereka keluarkan.
Beberapa orang menunggu ekspresi terkejut dan tak berdaya dari Gavin saat mendengar nilai itu. Karena itu juga merupakan salah satu kesenangan yang mereka sukai. Tetapi siapa sangka Gavin yang mendengar itu tidak mengedipkan matanya, dan setelah mengoperasikan handphonenya, salah satu dari mereka menerima pesan di ponselnya.
Pria itu mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan teks yang menunjukkan bahwa 600 juta telah diterima di rekeningnya.
“Aku sudah memberi kalian masing - masing 200 juta, jika kalian bertemu denganku lagi di universitas, maka kalian harus memberikan jalan padaku kalau tidak aku akan melakukannya lagi. Dan perlu kalian ingat aku masih memiliki banyak uang untuk membayar kompensasi yang kalian minta. Dan jika aku melakukannya lagi, aku tidak hanya menyakiti tanganmu saja.” Gavin menatap mereka dengan dingin, lalu berbalik dan pergi.
Kali ini mereka tidak berani untuk menghentikannya, karena mereka sadar telah melakukan kesalahan. Dan orang itu bukanlah orang miskin yang seperti mereka kira, melainkan dia seperti mereka yang masuk dengan menggunakan uang serta memiliki dukungan dan kekuatan di belakangnya.
Melihat betapa sombongnya dia barusan, dan tidak menganggapnya mereka serius. Serta berani melakukan hal itu di universitas ini, jelas kekuatan di belakangnya pasti sangat luar biasa.
Mereka mungkin tidak sengaja menyinggung perasaan seseorang yang kuat. Hanya saja semua datang dengan begitu cepat kali ini. Dan mereka tidak memiliki waktu untuk memperbaiki hubungan dengannya. Mereka berharap semoga dia bukanlah orang yang pendendam. Setelah kejadian ini, seperti yang Gavin katakan, menjauh darinya dan jangan pergi untuk memprovokasinya.
Mereka tidak berani mengeluarkan uang yang sudah mereka dapat begitu saja, karena mungkin saja itu akan menjadi bunga yang akan terus mereka ingat hingga lulus.
Tempat ini terbagi dalam kelas, mereka yang memiliki uang di rumah tetapi tidak memiliki kekuatan. Tetapi tentu saja mereka hanya berani menggertak orang miskin, tetapi mereka tidak boleh memprovokasi orang yang berkuasa.
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiI'm Rich Man
HartantoLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyHusband Deeply Love
NaomiGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir