Gue Jadi Kaya - Bab 49 Menarik Orang
Levina menerima uang itu setelah mendengar kata-kata Gavin, tapi dia akan mengingat setiap jumlah uangnya dan pasti akan mencari cara untuk mengembalikannya ke Gavin.
Setelah selesai mengurus, Gavin kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Ada banyak kamar lain di vila ini. Levina bisa tidur di mana pun dia mau, jadi Gavin tidak perlu ikut campur.
Keesokan harinya, Gavin mengambil datanya sendiri, bersama Levina dan ayah angkatnya untuk menjalani formalitas, secara resmi mengubah Levina menjadi adiknya sendiri. Akhirnya, dia memberikan uang itu pada keluarga itu, mereka tidak saling berhutang lagi.
Setelah menyelesaikan semua ini, Gavin meminta Levina untuk kembali bekerja dan dia juga kembali ke MNC untuk bekerja.
Hanya saja ketika dia memasuki perusahaan hari ini, Gavin merasa ada yang tidak beres, banyak orang sedang mendiskusikan sesuatu dengan berbisik dan masih menatapnya, jelas-jelas sedang membicarakan dia.
Ini juga pernah terjadi di masa lalu, tapi mereka akan berhenti ketika mereka melihat Gavin, karena takut diketahui oleh Gavin. Tapi hari ini mereka melakukannya dengan lancang, sama sekali tidak khawatir Gavin akan mengetahuinya.
Jika tidak ada masalah, mereka tidak mungkin begini, Gavin mendekati kantor dengan bingung.
Dulu, orang-orang di departemen mereka melihatnya seperti tikus melihat kucing. Tapi hari ini mereka mengabaikannya dan ada sedikit penghinaan di mata mereka.
Ketika dia tiba di kantornya, Gavin memanggil Onad dan bertanya: “Apa yang terjadi hari ini? Mengapa orang-orang di luar menatapku dengan tatapan aneh?”
“Ini…” Onad tidak tahu apakah dia harus mengatakannya atau tidak dan bagaimana mengatakannya.
“Katakan sejujurnya, aku masih bosmu sekarang.” Gavin memperingatkannya.
Onad berpikir sejenak, juga tidak masalah, jadi dia langsung berkata: “Manager Tanoe datang mencarimu pagi ini. Dia sangat marah. Dia juga mengatakan bahwa kamu adalah pembohong, berbohong padanya untuk memberimu posisi ini dan dia mengatakan bahwa dia akan memecatmu.”
“Aku berbohong padanya?” Gavin merasa bahwa Hari sangat aneh, dia yang mencarinya atas inisiatifnya sendiri, posisi juga diberi olehnya untuk membiarkan dirinya memilih, bagaimana dia bisa jadi pembohong sekarang?
Terlebih lagi, dia tidak tahu di mana dia bisa berbohong padanya.
“Hanya itu yang aku tahu. Kamu datang sekarang, semua orang menunggu untuk melihat leluconmu dan menunggu kamu dipecat.” Kata Onad.
“Bagaimana denganmu? Datang untuk melihat leluconku juga?” Tanya Gavin.
“Aku bukan siapa-siapa, aku tidak bisa mencampuri urusan kalian dan aku juga tidak memenuhi syarat untuk melihat lelucon orang lain.” Tidak peduli apa yang terjadi, interaksi dalam beberapa hari ini, Onad dapat membedakan bahwa Gavin berbeda dari mereka dan juga tidak bisa menertawakannya.
Yang lain terlalu bodoh, percaya apa yang dikatakan di luar, juga tidak memikirkan siapa mereka, masih berbicara tentang orang lain tanpa henti. Dia hanya perlu bekerja, Gavin adalah bosnya, dia mendengarkan kata bos, dia tidak bisa mencampuri urusan lain.
Gavin melihat Onad berbeda dari yang lain, dia sangat puas dengannya. Dia menyukai orang yang tidak memandang orang lain dengan tatapan berbeda.
Jadi dia punya ide dan bertanya pada Onad : “Apakah kamu ingin terus menjadi asisten?”
“Ini bukan keputusanku, harus mendengarkan pengaturan perusahaan.”
“Lalu sudah berapa lama kamu menjadi asisten?”
“Lima tahun.” Sejak mengambil posisi ini, dia tidak pernah dipromosikan lagi, karena dia tidak memiliki latar belakang, meskipun dia memiliki kemampuan, perusahaan juga tidak akan mempertimbangkannya.
“Aku ingin kamu pergi ke suatu tempat, meskipun itu juga menjadi asisten, tapi itu pasti akan lebih baik daripada kamu berada di sini dan selama kamu memiliki kemampuan, aku dapat menjamin kamu akan mendapatkan posisi yang pantas kamu dapatkan.”
“Apakah kamu sedang menarikku?” Onad menatap Gavin dengan terkejut, dia hanya seorang pekerja, bagaimana dia bisa menarik orang dan masih menarik asisten kecil.
“Iya, aku merasa kamu sangat cocok dan ingin melatihmu.” Dia memiliki uang, tapi dia tidak mengerti banyak hal dan membutuhkan bakat, Onad adalah pilihan yang baik.
Dan dia percaya bahwa di bawah kepemimpinan Adrian, dia pasti bisa membuat Onad menunjukkan kemampuannya.
“Di mana kamu ingin merekomendasikanku?” Tanya Onad.
“Perusahaanku.”
“Kamu memiliki perusahaan?” Ini benar-benar membuat Onad terkejut. Lagi pula, dia belum pernah melihat orang yang punya perusahaan pergi ke tempat lain untuk bekerja.
“Iya, aku membelinya belum lama ini. Sekarang dalam proses pembenahan dan pengembangan. Meski tidak bisa dibandingkan dengan MNC, tapi ada banyak peluang. Jika kamu tidak ingin menjadi asisten seumur hidup dan ingin menuju lebih tinggi, maka jangan lewatkan kesempatan ini.”
“Tetapi kenapa aku?” Dia begitu tidak mencolok di MNC, Onad tidak mengerti apa yang Gavin sukai darinya.
“Aku menggunakan orang tidak hanya melihat kemampuan, tetapi juga kepribadian dan mengagumimu. Tentu saja, aku ingin memberi kamu lebih banyak kesempatan. Apakah kamu bersedia?” Tanya Gavin.
Onad berpikir sejenak. Bekerja di MNC membuat orang-orang di sekitarnya iri padanya, tapi hanya dia yang tahu betapa sulitnya bekerja di tempat ini dan tidak memiliki kesempatan untuk menuju lebih tinggi, pergi ke tempat lain, mungkin adalah pilihan yang lebih baik.
“Oke, tapi aku tidak bisa pergi sampai sebulan kemudian. Kalau tidak, perusahaan tidak akan memberiku gajiku.” Dia harus menyerahkan segalanya sebelum dia pergi, jika tidak, perusahaan tidak akan memberinya gaji bulan ini.
“Berapa gajimu?”
“24 juta.”
“Aku akan memberimu 60 juta, sekarang berhentilah, setelah aku dipecat oleh Hari, aku akan membawamu ke perusahaanku.” Gavin tidak ingin menunggu.
“Oke.” Onad setuju, Gavin begitu terus terang, itu menunjukkan bahwa dia tidak membodohi dirinya sendiri dan benar-benar peduli dengan bawahannya.
Gavin mentrasfer uang padanya dan Onad pergi mengundurkan diri.
Gavin sedang menunggu di kantor dan Hari segera tiba, ekspresinya tidak terlalu baik.
“Ada masalah apa?” Gavin pura-pura tidak tahu.
“Perusahaan memverifikasi datamu dan merasa bahwa kamu tidak memenuhi syarat untuk bekerja di MNC, kamu dipecat.” Hari langsung berkata tanpa omong kosong.
“Oh, baiklah. Sebentar lagi aku akan pergi.” Gavin mengangguk acuh tak acuh.
Reaksinya membuat Hari merasa sangat aneh. Bahkan jika dia tidak sedih, dia harusnya bertanya apa yang terjadi, tapi Gavin bertindak seolah-olah dia tidak peduli sama sekali, apakah MNC begitu tidak menarik baginya?
“Apakah kamu tidak ingin tahu mengapa?” Hari tidak bisa menahan untuk bertanya pada Gavin.
“Tidak ingin, ketika kamu mencariku sudah sangat aneh. Sekarang kamu tiba-tiba memecatku, ini bukannya sangat normal.” Dia sampai sekarang tidak tahu mengapa Hari mencarinya.
“Aku mencarimu karena kupikir kamu adalah anak haram dari Grup Perusahaan Atmaja. Kupikir mereka akan bekerja sama dengan MNC karenamu. Tadi malam aku tahu bahwa semuanya adalah kesalahpahamanku.” Hari tidak keberatan memberi tahu tebakan dia sebelumnya.
“Kalau begitu kamu benar-benar salah paham. Orang tuaku sangat baik padaku, mereka juga bukan orang Grup Perusahaan Atmaja dan aku bukan anak haram seseorang.” Gavin berkata dengan tercengang, dia benar-benar tidak memikirkan bahwa lubang otak Hari begitu besar.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleLove And War
JaneIstri kontrakku
RasudinWonderful Son-in-Law
EdrickSomeday Unexpected Love
AlexanderBeautiful Love
Stefen LeeLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir