Gue Jadi Kaya - Bab 45 Mengacaukan Masalah
Ada revisi nama Aston Atmaja = Astin Atmaja Bab 45-47 17/9/20
Gavin melihat bahwa Nona Besar Keluarga Atmaja sepertinya sangat senang ketika mengobrol dengan David. Ketika mereka sedang berbicara, orang-orang di sekitar ingin menyela, tetapi Nona Besar Keluarga Atmaja tidak memperhatikannya, perhatiannya selalu tertuju pada David.
Diperkirakan bahwa dia telah jatuh cinta pada David dan David tidak berniat untuk menolaknya, Gavin tentu saja tidak akan membiarkan keinginan David terkabul, setelah memikirkannya sebentar, Gavin ingin membawa Levina pergi untuk mengacaukannya.
Tetapi Levina berhenti dan berkata kepada Gavin, "Perutku sedikit tidak nyaman, aku pergi ke toilet dulu, nanti aku akan datang mencarimu."
“Baik.” Levina pergi atau tidak, tidak memiliki banyak pengaruh, Gavin membiarkannya pergi, kemudian dia berjalan ke tempat di mana David dan yang lainnya berkumpul.
Terdapat banyak orang di sekitar, ketika Gavin pergi, yang lain berpikir bahwa dia merupakan salah satu orang yang ingin mendekati Nona Besar Atmaja, kalau begitu, Gavin merupakan musuh bagi mereka, jadi mereka memblokir Gavin di luar untuk mencegahnya mendekat.
Gavin segera memikirkan cara lain, dia berdiri diam, kemudian berteriak pada David: "Kakak ipar, mengapa kamu ada di sini?"
Ketika mendengar perkataan kakak ipar, semua orang menatap Gavin.
Bagaimanapun juga, orang-orang ini ingin menjalin hubungan pernikahan dengan Keluarga Atmaja, jadi mereka yang datang semuanya merupakan lajang, julukan kakak ipar ini menunjukkan bahwa ada orang yang mencoba untuk berbohong dan mereka sangat penasaran siapa orang tersebut.
Mereka yang awalnya menghentikan Gavin dengan cepat menyingkir.
Gavin muncul di depan David, hati David gemetar, dia tahu bahwa Gavin akan mengacaukan masalahnya, sebelum Gavin bisa berbicara, dia berkata dengan marah: "Siapa kamu? Apakah kamu tidak melihat aku sedang berbicara dengan Nona Atmaja?"
Dia ingin menarik garis yang jelas dengan Gavin dan tidak ingin membiarkan Gavin melibatkannya.
Tapi Gavin tidak mungkin melepaskannya dengan mudah, dia berkata dengan sedih, "Kakak ipar, ada apa denganmu? Dua hari yang lalu, kamu baru saja pergi ke sekolah untuk mengejar kakakku, apakah kamu sebelumnya mengejar kakakku dengan begitu keras hanya untuk bermain dengannya? Aku sangat optimis padamu dan aku selalu menganggapmu sebagai kakak ipar di dalam hatiku. "
David benar-benar sangat marah, dia tentu saja tahu bahwa Gavin tidak benar-benar memperlakukannya sebagai kakak ipar, ketika dia bertemu dengan Rasti, Gavin yang melakukan segala kemungkinan untuk merusak hubungan mereka dan sekarang Gavin datang untuk mengacaukan hal antara dia dan Nona Atmaja. Dia sangat membenci, tetapi kebencian tersebut tidak bisa diungkapkan, dia hanya bisa berpura-pura tenang dan berkata: "Maaf, kamu telah salah mengenal orang."
"David, kamu jangan berpura-pura, untuk mengejar kakakku, kamu masih pernah menyenangkan bibiku. Jika kakakku tidak berkencan denganmu, kamu pergi ke sekolahku untuk memblokirnya, kamu masih bilang kamu ingin memberinya uang untuk membuka perusahaan, kamu bilang kamu tulus padanya, apakah ketulusanmu ini telah dimakan oleh anjing? Dan sekarang hanya berlalu beberapa hari saja? ”Gavin menunjuk ke hidung David dan mengeluh.
Namanya sudah disebutkan dan tidak mungkin untuk berkata bahwa mereka tidak kenal, David benar-benar tidak menyangka bahwa Gavin akan begitu tidak tahu malu dan menghancurkan masalahnya berkali-kali. Sekarang sudah seperti ini, dia hanya bisa mengakuinya: "Gavin, kamu jangan keterlaluan. Ketika aku bersama Rasti, kamu melakukan segala kemungkinan untuk merusak hubungan kami dan sekarang kamu masih tidak mau melepaskanku, berapa banyak kebencian yang aku miliki denganmu? "
Ketika Gavin melihatnya mengaku, dia langsung melirik Nona Atmaja, melihat bahwa Nona Atmaja sedikit marah, Gavin tahu bahwa tujuannya telah tercapai, dia berhenti berpura-pura dan langsung berkata, "Aku mengacaukan masalahmu tentu saja karena aku membencimu, aku merasa kamu tidak tulus dan licik, bukankah kamu sekarang telah membuktikan bahwa apa yang aku katakan benar, kamu masih mengejar Rasti dan sekarang kamu datang mendekati Nona Atmaja lagi, apakah kamu memperlakukan Nona Atmaja sebagai cadanganmu? "
Ketika David mendengar perkataan tersebut dia segera melirik Nona Atmaja, dia melihat bahwa Nona Atmaja sedikit marah dan dia dengan cepat menjelaskan: "Bukan seperti ini masalahnya, aku tidak memperlakukanmu sebagai cadangan, meskipun benar-benar ada cadangan, Rasti yang seharusnya menjadi cadangan."
Wajah Nona Atmaja menjadi lebih jelek, David tahu bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah dan dia sedikit cemas, dia menggelengkan kepalanya dan mengubah perkataannya: "Tidak, Rasti bukan cadanganku, aku hanya bermain-main dengannya dan tidak menganggapnya serius."
“Kalau begitu kamu juga ingin bermain denganku sekarang? Apa identitasmu? Aku harus menemanimu bermain-main?” Nona Atmaja bertanya dengan dingin.
"Tidak..."
“Tidak perlu jelaskan lagi, aku tadi buta, tempat ini bukan tempat untuk kamu bermain, karena kamu telah menyukai wanita lain, maka aku Astin Atmaja juga tidak peduli padamu, cepat keluar dari sini.” Astin berkata dengan marah.
David masih ingin menjelaskan, tetapi para petugas keamanan di sekitar melihat bahwa Astin marah dan membiarkannya pergi, mereka segera datang dan mengusir David.
Hal ini terjadi di depan semua pemuda berprestasi di kota, kali ini David benar-benar kehilangan semua wajahnya.
Yang paling penting adalah dia telah menyinggung Keluarga Atmaja, diperkirakan kehidupan masa depannya tidak akan begitu bagus.
Ketika Gavin melihat bahwa David diusir keluar, ketidakpuasan di dalam hatinya juga telah dilampiaskan, masalah-masalah di sini sudah tidak ada hubungannya dengan dia, dia berbalik dan hendak pergi, tetapi dia dihentikan oleh Astin.
"Tunggu sebentar."
Gavin menatapnya dengan curiga dan menggunakan tatapan mata untuk menanyakan apa masalahnya.
“Kamu menghancurkan masalahku, bukankah seharusnya kamu memberiku kompensasi?” Astin berkata.
"Mengapa aku harus memberimu kompensasi? Aku sedang membantumu mengidentifikasi pria yang tidak tulus, sehingga kamu tidak tersesat, kamu yang seharusnya berterima kasih kepadaku." Gavin merasa tidak masuk akal.
“Baiklah, terima kasih, aku traktir kamu makan malam di luar.” Astin segera mengubah perkataannya.
"Jangan, aku tidak bermaksud seperti itu, kamu boleh pergi makan malam dengan siapa pun, aku tidak akan menemanimu." Gavin melangkah mundur dua langkah, dia merasa bahwa Astin tidak membawa niat baik.
“Bukankah kamu datang ke sini untukku? Atau apakah kamu memiliki tujuan lain?” Astin bertanya.
Gavin sulit untuk melangkah maju dan mundur, jika dia berkata bahwa dia memiliki tujuan lain, maka dia mungkin akan dikerjain, tapi jika dia keluar bersama Astin, maka hasilnya pasti tidak bagus, dia benar-benar dilema.
Astin tidak mengatakan apa-apa, dia hanya melihat Gavin dan membiarkannya membuat keputusan sendiri.
Gavin membuat keputusan dan berkata, "Baik, ayo kita makan bersama, tapi kita tidak perlu makan di luar, di Hotel Pheonix ada restoran, kita makan di bawah saja, kamu bisa naik dan melanjutkan perjamuan setelah selesai makan."
Gavin tidak ingin pergi sendirian dengan Astin, jangan sampai orang lain berpikir bahwa ada sesuatu di antara mereka, Gavin tidak tertarik pada nona besar yang telah dimanjakan seperti ini.
Astin setuju, Gavin awalnya ingin turun ke bawah, tapi dia tiba-tiba mengingat seseorang, jadi dia berkata kepada Astin, "Kamu turun dulu, aku ingin mencari asistenku, nanti aku turun untuk mencarimu."
Astin mengangkat alisnya dan tidak mengatakan apa-apa, dia pergi ke restoran di lantai bawah.
Begitu dia pergi, semua orang melihat Gavin, tidak ada yang mengenalnya dan tidak ada yang tahu identitasnya. Orang yang kurang dikenal seperti ini berhasil mengejar orang yang ingin mereka kejar, mereka bahkan tidak memiliki kesempatan, semua orang mulai bertanya kepada orang-orang mereka sendiri untuk mencari tahu dari mana Gavin berasal.
Gavin khawatir tentang situasi seperti ini, tetapi karena hal ini sudah menjadi seperti ini, dia hanya bisa menerimanya, setelah Levina keluar, dia membawa Levina ke restoran di lantai bawah untuk bertemu dengan Astin.
Novel Terkait
I'm Rich Man
HartantoThe Revival of the King
ShintaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangUangku Ya Milikku
Raditya DikaSuami Misterius
LauraMy Only One
Alice SongCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir