Gue Jadi Kaya - Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
Situasi yang dia khawatirkan tidak muncul, sifat Levina dalam kehidupan sehari-hari tidak dibawa ke pekerjaan, sehingga dia merasa lega.
Meskipun Levina merupakan adik sendiri dan perusahaan telah diberikan kepadanya, tetapi jika Levina tidak bisa mengelolanya, Gavin akan membuat rencana lain, sekarang melihat bahwa Levina bisa mengelolanya, maka tidak ada masalah lain lagi.
Hasil diskusi Levina dengan Rasti telah keluar, tidak ada siapapun yang menguntungkan, Levina setuju untuk berinvestasi, tetapi dia tidak setuju untuk berinvestasi semua.
Beberapa rencana Rasti dibatalkan, Levina hanya menginvestasikan pada apa yang dia suka. Akibatnya, jumlah investasi yang dihitung Rasti sebelumnya mengurang setengah, jadi Rasti tidak memenuhi persyaratan yang diharapkan.
Setelah berdiskusi, Levina juga tidak menunda, dia meminta bawahannya untuk menyiapkan kontrak, mereka segera menandatangani kontrak dan membiarkan sekretaris menunjukkan kontrak kepada bagian keuangan, kemudian dana dapat dicairkan.
Levina melakukan hal-hal dengan sederhana dan cepat, dia tidak mempersulitkan Rasti karena tidak menyukainya, di masalah pekerjaan, Levina lebih bisa membedakannya daripada Rasti.
Setelah Rasti menandatangani kontrak, dia melirik Gavin, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa, tidak ada emosi di matanya.
Meskipun hubungan mereka tidak mereda, tetapi setidaknya tidak ada kegembiraan dan kebencian, hal tersebut telah membuat Gavin merasa sangat puas, dia masih melambaikan tangan pada Rasti dan melihatnya pergi.
Levina melihat Rasti telah pergi, dia berkata kepada Gavin "Tidakkah kamu terlalu baik padanya? Dalam situasi tadi, kamu masih ingin mengembalikan saham kepadanya?"
"Aku kira dia hanya tidak suka karena aku terlibat, jadi aku mengembalikan saham kepadanya, setelah aku tidak ada hubungannya dengan perusahaan, mungkin dia bisa tenang." Gavin berpikir begitu pada saat itu.
"Kamu tidak mengerti wanita dan juga tidak mengerti Rasti, dia sangat kuat dan sangat mementingkan harga diri, terkadang dia tidak membutuhkan orang lain untuk berbuat terlalu banyak, cukup memberinya satu jalan agar dia bisa melangkah mundur dan masalah ini bisa diselesaikan" Levina mengerti Rasti, hanya Gavin yang belum mengertinya.
“Oh ya?” Gavin benar-benar tidak mengerti tentang hal seperti ini, dia terlalu lemah pada saat menghadapi Rasti, dia tidak bisa mengangkat kepalanya sepanjang waktu, dia hanya merasa bahwa Rasti membenci dirinya, dia tidak pernah memikirkan pikiran asli Rasti "Kali ini terima kasih atas bantuanmu."
“Ini merupakan hal yang seharusnya aku lakukan.” Membantu Gavin adalah hal favorit Levina.
“Kalau begitu kamu terus bekerja, aku dan Ronald masih ada urusan lain, kami pergi dulu.” Mereka sudah melihat semua yang harus dilihat dan Gavin tidak ingin tinggal di sini untuk mengganggunya.
“Baik.” Setelah apa yang terjadi tadi, Levina juga segan untuk membiarkan Gavin tinggal di sini.
Gavin membawa Ronald keluar, setelah masuk ke dalam mobil, Ronald menghela napas lega dan berkata "Apakah aku mengetahui sesuatu yang tidak seharusnya aku ketahui?"
"Tidak apa-apa, kamu adalah adikku, kamu mengetahui hal ini juga tidak ada masalah."
“Apa yang terjadi antara kamu dan Rasti itu, apakah kalian pernah menikah?” Inilah yang dia dengar tadi, dia tidak menyangka bahwa Gavin telah menikah dan yang lebih penting adalah Gavin telah bercerai.
Gavin mengatakan segala tentang dirinya dan Rasti.
Setelah mendengarkannya, Ronald tidak tahu harus bagaimana menggambarkannya, jadi dia dengan cepat mengubah topik pembicaraan dan berkata "Levina terlalu antusias padaku, apakah dia selalu ingin memiliki seorang adik?"
"Dia sebelumnya pernah memiliki seorang adik, tapi dia tidak menyukai adik tersebut." Gavin berkata.
“Kenapa?” Ronald bertanya.
Gavin memberitahunya tentang masalah Levina, dia telah menganggap Ronald sebagai orang sendiri, jadi dia tidak perlu menyembunyikan hal-hal ini, bagaimanapun juga, mereka akan memiliki banyak kontak di masa depan.
“Ini keterlaluan.” Setelah mengetahui tentang latar belakang Levina, Ronald benar-benar terdiam, dia merasa Levina benar-benar sangat kasihan “Tapi untungnya dia bertemu denganmu dan dia juga sudah terlepas dari penderitaan, sebelumnya aku berpikir bahwa dia merupakan adik kandungmu. "
Mereka memiliki marga yang sama dan Gavin sangat baik terhadap Levina, sehingga dia kira mereka adalah kakak-beradik kandung, tanpa diduga, ada begitu banyak hal di dalamnya.
“Ya, memang beruntung, tapi semuanya juga tergantung pada Levina apakah dia bisa menangkap masa depannya dan menjalani hidup dengan bahagia.” Gavin hanya bisa memberi Levina bantuan materi dan yang lainnya tergantung pada Levina sendiri.
“Ya.” Ronald berkata, Tuhan tidak akan memperlakukan seseorang dengan begitu kejam sepanjang waktu, Levina akan bahagia setelah menderita sebelumnya, Ronald berpikir seperti itu.
“Semoga seperti itu. Oh ya, sudah pukul berapa sekarang, apakah kita sudah bisa pergi ke acara pelelangan?” Gavin bertanya.
“Ya.” Ronald juga menyalakan mobil, sudah waktunya bagi mereka untuk pergi ke acara pelelangan.
Dalam perjalanan, Ronald memberitahu Gavin tentang berita yang dia dapatkan tentang pelelangan ini, ini merupakan pelelangan koleksi pribadi, semua item adalah barang pribadi kolektor dan kali ini akan dirilis semuanya.
Orang-orang yang ikut acara pelelangan tidak hanya dari kota ini, tapi juga dari kota lain dan semuanya menargetkan item pelelangan, namun apa yang akan dilelang masih belum terungkap.
Melihat kondisi seperti ini seharusnya merupakan barang yang sangat berharga.
“Aku tidak tertarik dengan barang koleksi.” Gavin tidak menyukai benda mati, jadi dia menduga dia hanya pergi melihat saja dan tidak akan membeli apapun.
"Kalau begitu kita pergi untuk melihat saja, Grup Mangaka mengundangmu pergi, anggap saja memberi mereka wajah." Ronald tahu bahwa Gavin tidak tertarik pada barang-barang ini, sehingga dia juga tidak terkejut ketika mendengar Gavin berkata seperti itu.
Bagaimanapun juga, sebagian besar undangan hanya bertujuan untuk membiarkan mereka memberikan wajah dan menghadiri acara.
Ketika tiba di tempat pelelangan, tidak tahu apakah Manajer Hari mendapatkan berita sebelumnya, atau dia selalu menunggu di sini, begitu Gavin turun dari mobil, dia segera melihat Manajer Hari.
Ini adalah orang yang pernah menjadi atasannya, sekarang begitu Hari melihat Gavin, dia semakin menghormati Gavin dan dia bergegas untuk menyapa Gavin "Kita sudah lama tidak bertemu, Tuan Muda Gavin."
"Jangan panggil aku seperti itu, aku tidak terbiasa dengan panggilan ini, apakah acara pelelangan sudah dimulai?" Gavin bertanya.
"Belum, aku akan membawamu masuk sekarang dan pelelangan akan dimulai dalam setengah jam."
Gavin mengangguk, kemudian mereka berdua dibawa masuk dan duduk di barisan depan yang telah diatur, Gavin mendapatkan kartu yang digunakan untuk bersaing selama pelelangan.
Gavin langsung memberikannya kepada Ronald, dia yakin bahwa dia tidak membutuhkan barang ini.
Ronald mengambilnya dengan santai, ini adalah pertama kalinya dia datang ke sini, dia melihat sekeliling dan menemukan ada orang luar negeri yang datang, tidak tahu mengapa mereka datang jauh-jauh untuk membeli barang.
Saat dia akan menarik kembali pandangannya, dia tercengang, lalu dia menoleh ke Gavin dan berkata "Coba tebak, siapa yang aku lihat?"
“Siapa?” Gavin bertanya dengan santai.
“Nyonya Medina yang kita temui ketika membeli mobil hari ini, dia sepertinya datang bersama suaminya dan dia telah melihat kita.” Ronald berkata.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMy Lifetime
DevinaMy Charming Wife
Diana AndrikaMr Huo’s Sweetpie
EllyaBretta’s Diary
DanielleGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir