Gue Jadi Kaya - Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
Gavin mengikuti pandangan Ronald dan melihat Nyonya Medina, kebetulan Nyonya Medina juga sedang melihat mereka, hanya saja tatapannya penuh dengan permusuhan.
"Ini benar-benar kebetulan banget." Gavin berkata dengan terkejut
“Aku merasa tatapannya seolah-olah dia mau memakan kita, aku punya firasat buruk.” Ronald berkata.
“Dia tidak mungkin bisa memakan kita, kamu adalah pria besar, apa yang kamu takutkan?” Gavin merasa bahwa kekhawatiran Ronald itu tidak diperlukan. Bagaimanapun juga, Gavin percaya bahwa sekarang tidak ada yang berani menyinggungnya, ditambah lagi dia diundang oleh Grup Mangaka.
Duduk di posisi ini melambangkan status, selama orang tersebut bukan orang bodoh, dia pasti mengerti aturan ini.
Jika dalam keadaan normal, Nyonya Medina pasti mengerti, tetapi sekarang dia telah kehilangan akal karena marah dan pikirannya tidak begitu jernih.
Setelah dia pulang tadi, dia memberitahu suaminya tentang hal tersebut dan meminta suaminya untuk membantunya membalas dendam.
Pada awalnya suaminya masih peduli padanya, tetapi setelah dia menyebut nama Gavin Atmaja, dia dimarahi oleh suaminya, suaminya berkata bahwa dia tidak seharusnya menyinggung Gavin. Untungnya, dia tidak berhasil merebut mobil, jIka dia merebut mobil tersebut, maka akan menimbulkan masalah.
Suaminya tidak membantunya dan malah memarahinya karena orang luar, hal ini membuat Nyonya Medina merasa sangat sedih dan dia bahkan tidak tahu alasan mengapa suaminya memarahinya.
Tetapi ketika dia melihat Gavin sekarang, dia sudah mengerti, ternyata Gavin adalah tamu yang diundang oleh suaminya dan suaminya memperlakukannya seperti itu karena khawatir akan menyinggung tamu.
Tetapi Gavin sangat muda, temperamennya juga tidak seperti orang kaya, dia tidak merasa bahwa Gavin tidak boleh disinggung, suaminya mungkin karena identitas dan wajah, sehingga segan untuk mananganinya, tetapi dia berbeda.
Bagaimanapun juga, dia adalah seorang wanita dan dia juga tidak mengelola bisnis, dia bisa mengajari Gavin.
Lagipula, Gavin telah datang sendiri dan dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Tetapi bagaimana cara mengajarinya?
Bukankah Gavin berkata bahwa dia memiliki banyak uang?
Kalau begitu, nanti apapun yang Gavin inginkan, dia akan bersaing dengannya, penyelenggara acara pelelangan ini adalah perusahaan suaminya dan masalah uang hanya perlu menanganinya di belakang, dia hanya ingin membuat Gavin malu.
Gavin tidak tahu ini, dia dengan bosan menunggu pelelangan dimulai.
Sudah hampir waktunya, semua orang juga sudah tiba dan pelelangan dimulai.
Direktur Grup Mangaka, Amon naik ke atas panggung untuk memberikan pidato, namun pandangannya selalu menatap ke arah Gavin, sehingga membuat semua orang yang ada di bawah juga melihat ke arah Gavin.
Namun, orang-orang di sini tidak mengenal Gavin dan juga tidak tahu identitasnya, mereka sangat penasaran mengapa Direktur Grup Mangaka terus menatap ke sana, sehingga semua orang juga mengikutinya.
Gavin sudah terbiasa dengan situasi seperti ini dan wajahnya masih terlihat sangat bosan.
Sambil menunggu Amon menyelesaikan pidatonya, dia bersandar di kursi dan melihat barang barang pelelangan.
Semua itu merupakan barang antik, porselen biru dan putih dan benda-benda tua, Gavin tidak tertarik sama sekali.
Nyonya Medina telah menunggu Gavin untuk mengambil tindakan, tetapi Gavin tidak bertingkah sama sekali, jadi dia tidak bisa melakukan apa apa.
Sampai ada suatu barang keluar.
Gavin sangat tertarik ketika mendengar perkenalan barang tersebut, karena barang tersebut berasal dari Kota Z , yaitu negara mereka, tetapi orang yang memperkenalkannya berkata bahwa barang tersebut berasal dari Kota R .
Dalam perang puluhan tahun yang lalu, mereka dijajah, barang-barang mereka dirampok, disebarkan ke luar negeri dan menjadi milik orang lain.
Barang tersebut bersifat simbolik, itu adalah segel giok kekaisaran, yang merupakan milik kaisar kuno, dulu benda ini mewakili kekuasaan, Gavin pernah melihatnya di buku sejarah, benda ini telah menghilang dan sekarang muncul karena dilelang oleh negara lain, hal tersebut benar-benar sangat memalukan.
Dan dia juga memperhatikan bahwa setelah benda ini keluar, orang luar negeri yang datang ke pelelangan juga mulai bertingkah, sangat jelas mereka menyukai benda ini.
Barang yang lain tidak masalah, tetapi jika barang ini dibeli oleh orang luar negeri, itu merupakan sebuah penghinaan.
Gavin tahu bahwa barang ini tidak boleh jatuh ke tangan orang-orang dari negara lain dan dia percaya bahwa banyak orang di sini memiliki pikiran yang sama dengannya, jadi Gavin tidak berencana untuk bersaing.
Sampai kemudian, dia menemukan bahwa orang-orang tersebut telah mempersiapkan diri, harganya sangat tinggi dan jumlah orang yang bersaing dengan mereka berangsur-angsur menurun, ketika harga mencapai 100 miliar, tidak ada yang berani mengikutinya lagi.
Hal yang konyol adalah orang yang terakhir meneriakkan harga 100 miliar merupakan orang dari Kota R , jadi mereka ingin mengirim barang ke Kota Z untuk dilelang, kemudian mereka membelinya kembali, bukankah ini akan menampar wajah Kota Z lagi?
Tentu saja, Gavin tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi, untuk pertama kalinya dia membiarkan Ronald mengangkat kartunya.
Ketika Ronald menerima perintah, dia segera mengangkat kartu, dia telah menunggu instruksi dari Gavin, dia juga tahu bahwa benda ini tidak boleh ditinggalkan di luar negeri dan harus dibawa kembali.
Begitu dia mengangkat kartu, banyak orang melihat ke arahnya.
Sebelumnya mereka penasaran tentang siapa Gavin, tetapi mereka tidak pernah melihat Gavin bergerak, mereka kira Gavin merupakan seseorang yang datang untuk melihat pelelangan saja, mereka tidak menyangka Gavin akan berdiri pada saat ini.
Nyonya Medina telah memperhatikan Gavin, akhirnya dia melihat Gavin mengangkat kartu dan dia juga mengangkat kartu tanpa memikirkannya, dia bahkan tidak tahu benda apa yang ada di atas.
Dia tidak tertarik dengan benda tersebut, jadi dia tidak mendengarkan sejarah benda tersebut.
Tindakan Nyonya Medina membuat semua orang merasa sangat aneh.
Terutama Amon yang melihat perilaku istrinya, dia sangat cemas, tapi sayangnya dia sekarang tidak bisa pergi menghentikannya.
Orang luar negeri tersebut juga tidak menyerah dan terus menaikkan harga.
Gavin menunggu sebentar, dia berpikir bahwa Nyonya Medina adalah seseorang yang cinta pada tanah air, jadi dia memberinya kesempatan untuk menunjukkannya, tetapi Nyonya Medina tidak ada reaksi, jadi dia membiarkan Ronald terus mengikuti.
Begitu dia mengikuti, Nyonya Medina juga mengikutinya.
Sekarang Gavin tahu bahwa Nyonya Medina sedang bersaing dengannya.
“Dia terlalu bodoh.” Gavin berkata pada Ronald dengan tidak berdaya.
“Kamu tidak memberinya wajah pada sore ini, jadi dia ingin mempermalukanmu sekarang.” Ronald telah menebak pikiran Nyonya Medina.
"Tetapi dia tidak melihat bagaimana kondisi sekarang ini, aku khawatir dia melakukan seperti ini, tidak ada yang akan berpikir bahwa aku kehilangan wajah, mereka hanya akan berpikir bahwa dia membuat masalah tanpa melihat kondisi." Gavin menggelengkan kepalanya dan berkata.
Benar, orang-orang yang datang bukanlah orang bodoh, setelah situasi seperti ini berlangsung selama tiga kali, semua orang dapat melihat bahwa Nyonya Medina sedang mencari masalah Gavin, kemudian mereka mulai meremehkannya di dalam hati, mencari masalah Gavin sekarang, itu sama artinya tidak ingin membiarkan Gavin membeli kembali benda tersebut.
Sungguh bodoh, melakukan hal seperti ini pada saat ini, itu tidak ada bedanya dengan pengkhianat.
Amon sangat marah pada istrinya, dia tidak bisa peduli terlalu banyak, dia berjalan ke sisi Nyonya Medina dan langsung mengambil kartunya, sehingga Nyonya Medina terpaksa mengundurkan diri dari perang ini.
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBehind The Lie
Fiona LeePerjalanan Selingkuh
LindaAfter Met You
AmardaGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir