Gue Jadi Kaya - Bab 66 Audisi Bakat
Gavin tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Setelah melihat Kezia pergi, dia bertanya pada Letto, "Apakah dia bisa?"
"Ya, dia bisa." Hanya Gavin yang yang ada disini sekarang, dan dia sendiri juga tidak tahu berapa lama Kezia akan bisa bertahan di masa depan.
Lettos sebenarnya merasa sedikit kasihan pada Kezia, karena seandainya dia bisa bertemu dengan Kezia lebih awal mungkin Kezia bisa lari. Tetapi sekarang meski dia merasa kasihan di dalam hatinya, dia tidak akan bisa menghentikan Gavin.
Ini adalah aturan yang tak terucapkan dalam industri hiburan. Dia tidak perlu merancang ini semua karena Letto sudah sering mengalaminya.
"Katakan padaku, bagaimana kamu bisa membuatnya terkenal setelah melihatnya?" Gavin bertanya.
“Cara paling cepat adalah dengan mengikuti audisi bakat, yaitu kompetisi menyanyi. Aku tahu persiapan show sudah dimulai akhir-akhir ini dan tinggal menunggu investasi akhir. Selama investasinya sudah ada, mereka akan segera mulai. Salah satu orang dari perusahaan kita juga akan diundang untuk menjadi juri, jika Kezia ikut show itu dia pasti akan diurus oleh orang kita. Lalu orang-orang yang keluar dari acara semacam itu pasti akan terlihat bersih, jadi kamu bisa tenang karena tidak akan banyak gossip yang beredar. " Ini adalah metode pertama yang dipikirkan Letto dan yang terbaik.
"Hee, sebuah pertunjukan bakat ya, aku sudah lama tidak melihatnya." Gavin ingat bahwa dulu pernah ada pertunjukan seperti itu, tetapi karena terlalu banyak orang yang terpilih, membuat industri hiburan menjadi penuh, dan angkatan itu juga sangat terkenal bahkan sampai sekarang, dan sekarang tidak banyak orang yang menontonnya acara itu. Itulah sebab tidak adanya program audisi bakat selama sekitar enam atau tujuh tahun lamanya.
“Makanya karena acara itu sudah lama sekali tidak diadakan maka banyak orang sangat menantikan acara itu, dan aku juga sangat tertarik karena mereka semua sudah menjadi tua sekarang dan semua orang ingin melihat beberapa wajah baru. Lagi pula perencana acaranya juga berteman baik denganku. Rencana acara ini sangat besar dan detail jadi tidak akan ada masalah, tetapi investasi yang dibutuhkan terlalu besar dan saat ini dia tidak bisa menemukan orang yang mau berinvestasi." Jadi ini adalah rencana Letto yang pertama. Jika tidak ada kabar dalam setengah bulan, Letto harus memikirkan cara lain.
"Kalau kamu yakin investasi itu bisa diandalkan makan untuk berinvestasi disana bagiku itu bukanlah masalah, dan aku bisa mengambil alihnya. Lalu dia bisa menyimpan uangnya yang akan diinvestasikan sekarang." Gavin tidak mempermasalahkan hal itu.
"Apakah Anda ingin berinvestasi?" Mata Letto berbinar.
"Ya, jadi berapa banyak yang dibutuhkan atau kamu bisa menelepon temanmu agar kita bisa bicara sekarang, sehingga setelah pembicaraan itu selesai kita bisa meminta Kezia untuk berpartisipasi." Gavin berkata dengan acuh tak acuh.
"Ini bukanlah sesuatu yang dapat dikerjakan hanya dengan uang sebesar 20 milyar atau 40 milyar. Perlu setidaknya 100 milyar atau 120 milayr untuk tempat dan publikasi." Letto ragu apakah Gavin memiliki kemampuan seperti itu.
"Aku masih bisa mengeluarkan uang sebesar itu, jadi kamu telpon saja temanmu dan suruh dia kesini." Gavin berkata dengan acuh tak acuh.
Melihat sikap Gavin, Letto berkeyakinan untuk mencobanya, karena kali ini bukan hanya Kezia saja yang bisa diorbitkan, tetapi yang lain juga bisa tampil. Yang paling penting adalah jurinya adalah Loren. Karena kesulitan keuangan Loren sudah lama absen dari dunia hiburan, sehingga dia membutuhkan kesempatan ini untuk mengorbitkan lagi Loren sebelum Loren bisa memulai konser lagi nanti.
Setelah memikirkan hal itu dia segera menelepon temannya dan mengatakan bahwa dia telah menemukan seseorang yang dapat berinvestasi dan memintanya datang untuk mebicarakan soal investasi itu.
Setelah menerima berita ini, teman Letto segera menghentikan apa yang sedang dia lakukan, dan bergegas datang ke perusahaan.
Gavin merasa tidak asing saat melihatnya, dan setelah mengingat - ingat sebentar, dia berkata, "Apakah kamu bernama Mika, seorang perencana dari pertunjukan bakat terkenal sebelumnya?"
"Kamu siapa ya?" Mika tidak mengenal Gavin.
"Namanya Gavin dan dia bosku sekarang, bosku sekarang ingin berinvestasi dalam acara pertunjukanmu." Kata Letto.
"Bosmu? Kamu menjual perusahaan?" Mika menatapnya dengan penuh rasa tidak percaya. Bagaimanapun, mereka telah berteman selama bertahun-tahun dan dia juga tahu berapa banyak uang yang sudah diinvestasikan Letto untuk perusahaan itu, makanya dia menyangka kalau Letto akan menjualnya sekarang.
"Kamu tahu, aku butuh uang untuk menyelamatkan hidupku." Letto berkata tanpa daya.
"Hahh." Mika menghela nafas dan berkata, "Aku benar-benar tidak tahu apakah aku harus mengatakan kalau kamu itu bodoh atau gila. Dia telah koma selama lima tahun dan sampai membuat bangkrut perusahaanmu dan kamu masih menolak untuk menyerah padanya? "
Mika tahu yang dia bicarakan tentang menyelamatkan hidup adalah wanita yang pernah bertunangan dengan Letto. Tunangannya mengalami kecelakaan mobil sebelum menikah yang mengakibatkannya koma. Sudah lima tahun berlalu, dan keluarganya sudah tidak mampu lagi membiayainya. Sehingga Letto harus menghidupi orang tuanya dan juga menghidupi tunangannya. Sebetulnya banyak orang di tahu itu dan mereka sangat menyayangkan tindakannya.
Jika bukan karena itu, Apple Entertainment pasti akan menjadi perusahaan hiburan yang besar.
"Sudah jangan bicarakan tentang itu, sekarang kita bicara tentang investasi saja. Apakah kamu membawa dokumen informasi tentang investasinya?" Letto bertanya.
Mika memberinya dokumen yang sudah dipersiapkannya dan memberikannya langsung kepada Gavin. Gavin tidak bisa memahami isinya jadi dia memanggil Adrian dan Adrian yang baru saja kembali dan istirahat sebentar harus pergi lagi ke Apple Entertainment. Mengetahui bahwa Gavin akan berinvestasi lagi, dia benar-benar tidak punya kata-kata lagi yang bisa dikatakan, dan dia melihat kontrak yang dibawa Gavin.
Akhirnya mengangguk dan berkata, "Tidak masalah, sangat detail, tapi penghasilannya mungkin tidak akan setinggi investasimu sebelumnya."
Uang semacam ini akan kembali perlahan-lahan, dan ini berbeda dari investasi lain karena ini adalah industri hiburan. Adrian benar-benar tidak tahu mengapa Gavin ingin melakukan ini.
"Tidak apa-apa, tidak masalah berapa pengembaliannya, sekarang Aku akan menandatangani kontrak untuk membayarmu sekarang, dan kemudian kamu dapat membawa kontrak itu untuk disimpan." Gavin berkata langsung.
"pakai uang perusahaan juga uangmu?" Saat ini perseroan masih memiliki cash flow dari dana investasi, Adrian bertanya.
“Hmmm, uang perusahaan mungkin tidak cukup, jadi biarkan Levina dan kawan-kawn menggunakannya. Proyek ini akan menggunakan nama perusahaan barumu. Oke, ini awal yang sangat baik. Oh, iya, apakah nama dan informasi perusahaan baru sudah siap?" Gavin kemudian teringat dan menanyakannya.
"Sudah selesai, tapi belum ada pembukaan resmi, dan informasinya lengkap." Kata Adrian.
"Tidak apa-apa, pakai saja perusahaan barumu, apa namanya?" Gavin belum mengetahui hal ini.
"Namanya Ivan Investment, sembarang kasi nama." Adrian tahu bahwa Gavin pasti tidak tertarik dengan hal ini, jadi dia memberi nama sesukanya.
"Oke, tanda tangani kontraknya." Gavin menyerahkan kontrak tersebut kepada Mika.
Mika dan Letto yang mendengarkan Gavin menandatangani kontraknya tercengang. Gavin menyerahkan kontrak dan bertanya pada Adrian, "Berapa banyak perusahaan yang kamu miliki?"
"Ditambah perusahaanmu, totalnya ada tiga. Satu dibeli sebulan yang lalu, satu baru dibuat, dan yang satunya baru saja beli dari kamu." Gavin sedikit tercengang dengan perkataan Adrian karena ternyata dia hanya butuh waktu sebulan untuk memiliki tiga perusahaan untuk dirinya sendiri.
Baik Mika dan Letto semakin tercengang, karena awalnya mereka mengira kalau Gavin hanya memiliki satu perusahaan, dan tidak menyangka sudah memiliki tiga dalam waktu hanya sebulan. Bahkan orang kaya pun tidak akan melakukan kegiatan semacam ini, Gavin jelas merupakan orang pertama kalinya.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindySi Menantu Buta
DeddyThe Sixth Sense
AlexanderAkibat Pernikahan Dini
CintiaDark Love
Angel VeronicaAku bukan menantu sampah
Stiw boyGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir