Gue Jadi Kaya - Bab 8 Beli!

Mendengar harga ini, otak Tuan Muda Sanjaya menjadi tercengang, dia adalah orang kaya generasi kedua, tetapi uang saku setiap bulan juga hanya puluhan juta, setelah sangat lama menabung, juga kurang dari delapan miliar, tidak bisa membayar setengah dari harga itu, setetes keringat dingin mengalir di dahinya, jika itu normal, maka lupakanlah, tetapi sekarang di belakang ada orang yang mengikuti, jika mengatakan diri sendiri tidak sanggup membelinya, maka itu juga terlalu memalukan.

Hanya bisa menahan dan mencari alasan : "Bagus sih bagus, tetapi tidak ada tempat parkir mobil."

Dia tadi telah melihat, di sini tidak ada ruang bawah tanah.

"Tuan Muda Sanjaya tidak perlu khawatir, di belakang vila ini ada tempat parkir mobil pribadi, jika kamu mau, totalnya adalah 26 miliar." Sales tersenyum dan berkata.

26 miliar! Dia lebih tidak sanggup membayar, hanya bisa tersenyum dengan canggung dan berkata : "Tempat parkir mobil di belakang, jika suatu malam ada orang yang parkir, pasti akan sangat ribut, tidurku sangat dangkal, tidak bisa ada suara."

Sales juga sangat cerdik, tadi telah memperkenalkan peredam suara yang ada di sini, sama sekali tidak bisa ribut, tetapi sudah sampai di sini, juga tidak ingin pergi dengan sia-sia, jika tidak menjual vila, juga bisa menjual yang lain, lalu berkata : "Tuan Muda, jika kamu tidak suka di sini karena mahal, kami masih ada yang lainnya yang bisa kamu lihat, kamu katakan saja harganya."

"Omong kosong, bagaimana bisa aku tidak suka di sini karena mahal, aku hanya tidak suka saja." Tuan Muda berkata dengan suara yang keras.

Semua orang mengetahui dengan jelas bahwa dia tidak sanggup membelinya, tetapi siapapun tidak berani mengatakannya dan tersenyum.

"Jika dia tidak mau, aku yang beli!"

Gavin bersuara, semua orang menghadap ke arahnya, terutama Tuan Muda, langsung menghina : "Jangan berpura-pura di sini, kamu pikir sekali makan di Restoran Queenzy maka kamu telah benar-benar menjadi kaya, apakah kamu tahu berapa harga vila ini?"

"26 miliar, bukannya tadi sudah dikatakan, kamu tuli tetapi aku tidak." Gavin menyerangnya kembali tanpa sungkan.

"Jangan pamer di sini, kami semua tahu kamu tidak sanggup membelinya, jangan mengganggu pekerjaan kami, tidak ada orang yang bersedia menghiraukanmu."

"Benar, Tuan Muda karena kamu tidak puas dengan vila ini, kita bisa pergi melihat-lihat tempat lain."

Sales yang tua itu sama sekali tidak memedulikan perkataan Gavin, berpikir dia ingin membalas karena diserang oleh Tuan Muda.

Berpura-pura mengatakan dia ingin membelinya, ketika mereka membawanya ke departemen penjualan rumah untuk membayar kemudian berkata tidak membelinya, daripada waktu ini diganggu, lebih baik merekomendasikan rumah lain untuk Tuan Muda.

Orang-orang ini benar-benar sudah meremehkan dirinya, Gavin merasa mereka sangat konyol, langsung berkata : "Dia tidak sanggup membeli rumah ini, tetapi ketika aku ingin membelinya, kalian malah tidak peduli, jika memberitahu bos kalian bahwa kalian bekerja seperti ini, semuanya akan dipecat."

"Apa maksudmu, siapa bilang aku tidak sanggup membelinya? Aku tidak suka rumah ini, merasa tidak bagus saja. Aku ini kaya tetapi tidak ingin, tidak seperti kamu, mungkin sepotong karpet di sini saja kamu tidak sanggup membelinya." Tuan Muda melihatnya dengan tidak senang, merasa orang ini kecanduan untuk berpura-pura, masih berani mengatakan ingin membeli rumah yang dirinya sendiri tidak sanggup untuk membeli.

Gavin malas berbicara omong kosong dengannya, berbalik dan bertanya ke anak magang yang ada di sebelahnya : "Apakah gaji kalian di sini berdasarkan dengan komisi dari performa penjualan rumah?"

"Benar." Meskipun tidak tahu mengapa Gavin tiba-tiba bertanya kepada dirinya, tetapi anak magang menjawabnya dengan jujur.

"Kalau begitu kamu bawalah aku untuk membuat prosedur, aku mau vila ini, bayar langsung, dengan garasi 26 miliar, sekali bayar lunas." Gavin mengeluarkan kartu bank dan memberinya kepada anak magang.

Sales yang tua tercengang melihat tindakan Gavin, orang ini terlihat seperti orang miskin, mungkinkah benar-benar sanggup membeli rumah mereka yang paling bagus.

"Masih berpura-pura, jika kamu benar-benar bisa membeli rumah ini, aku akan berlutut dan memanggil kakek, menjadi orang bodoh yang melamun." Tuan Muda melihat Gavin dengan hina dan berkata.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu