Gue Jadi Kaya - Bab 25 Berpura-Pura

Jangan bahas dulu apakah David melakukan kesalahan atau tidak, Gavin sudah pasti tidak boleh datang dan makan di sini, Gavin tidak boleh mempermalukan David. Kalau tidak, David pasti tidak bisa mengajak mereka keluar makan lagi di masa depan.

Sebuah cahaya terang melintas di benak bibi, menunjuk ke arah Gavin dan berkata: "Ah, aku tahu, kamu pasti sudah mengintip pesan yang aku kirim ke Rasti dan ingin menggunakan namanya untuk makan di sini, bisakah kamu tahu malu sedikit saja, jangan terus menerus melekat di keluarga, orang seperti kamu tidak bisa memiliki posisi seperti kami, apakah kamu tahu? "

"Bukan, Nyonya, kalian benar-benar salah tempat. Informasi pesanan Bapak ini asli."

“Tidak mungkin, mustahil.” Bibi tidak percaya.

David juga sangat marah, tetapi dirinya tahu bahwa itu memang salah. Meskipun tidak tahu bagaimana Gavin bisa mendapatkan tempat duduk di sini, tetapi jika terus berdebat seperti ini, maka akan mempermalukan dirinya, kemudian David berkata kepada pelayan "Jika sudah salah, kamu ubah saja pesananku yang semula menjadi Noble VIP. Aku bisa membayarnya berapapun itu. "

"Bapak, kamu begini sedang menyulitkan diriku. Segala sesuatu harus berdasarkan urutan pesanan." Jika David meningkatkan pelayanannya, lalu bagaimana dengan Gavin ? Pelayan tidak berani menyinggung para tamu terhormat.

"Tidak bisa, ini adalah salah kalian, tidak ada hubungannya dengan kami, kami tetap ingin duduk di sini." Tidak peduli mengatakan apapun, bibi tetap tidak mau mengubah tempat.

"Maaf, tetapi tempat ini harus diberikan kepada Bapak Gavin, Bagaimana kalau aku menjelaskan situasinya kepada manajer dan memberikan diskon kepada kalian, lalu memberi kalian sesuatu, tetapi kalian harus memberi tempat ini." Pelayan hanya terpikir dengan cara ini.

"Ini awalnya memang adalah kesalahan kalian. Mengubah tempat duduk, apakah kamu pikir kami tidak mampu membayar makanan ini? Sampai-sampai kamu memberi diskon kepada kami dan pindah tempat. Kamu pikir kamu ini siapa?" Bibi tidak berpikir rasional dan berkata.

Jika perdebatan ini terus berlanjut, maka akan mengganggu orang lain yang sedang makan, pelayan sangat cemas dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Lupakan saja, jika mereka suka di sini, maka biarkan mereka duduk di sini dan makan. Ini semua masuk dalam tagihanku saja." Gavin melangkah maju dan berkata.

Beberapa orang itu tertegun, tidak menyangka Gavin akan berbicara seperti itu.

"Dia adalah bibiku, lagipula, saling kenal, anggap saja sebagai sikap hormat kepada orang tua, jangan ganggu orang lain." Gavin berkata kepada pelayan.

“Kalau begitu, terima kasih banyak.” Pelayan itu tidak menyangka bahwa Gavin begitu bijaksana dan membantu dirinya menyelesaikan masalah. Perbandingan seperti itu, membuat David mereka tampak jelas seperti tidak memiliki kualitas diri.

Gavin mengeluarkan setumpuk uang dan menaruhnya di atas meja makan, kemudian berbalik dan meninggalkan restoran, meninggalkan David dan bibi di sana dengan wajah pucat dan tatapan mata aneh dari sekitarnya.

Gavin tidak mempermasalahkan masalah ini. Dalam perjalanan kembali, Gavin makan seadanya saja, lalu beristirahat.

Pada hari berikutnya, saat Gavin memasuki ruangan kelas, Bella langsung mendatanginya dan mengundangnya: " Gavin, malam ini ada acara reuni teman sekolah, apakah kamu ingin pergi bersama?"

"Tidak." Gavin langsung menolak tanpa memikirkannya.

Bella hanya berpikir bagaimana membuat Gavin kesusahan sepanjang hari dan sekarang dengan inisiatif sendiri mengundang Gavin ke acara reuni, jika mengatakan tidak ada maksud tertentu, Gavin pasti tidak akan percaya.

“Kamu!” Bella tidak menyangka bahwa Gavin akan langsung menolaknya, hal ini membuat dirinya merasa malu.

" Gavin, pergi saja, sebentar lagi akan lulus. Ini mungkin terakhir kali semua orang berkumpul bersama. Jika kamu pergi, maka semuanya akan sangat akrab. Mungkinkah kamu membenci semua orang di kelasmu?" Seseorang bergegas ke sampingnya dan membujuk.

Gavin meliriknya sekilas, Reyhan Atmaja, orang yang menaksir Bella, orang ini tidak memiliki kualitas diri, selalu mengiyakan apa yang dikatakan Bella. Bella mencari masalah dengan Gavin dua kali sebelumnya, Reyhan juga banyak membantu Bella.

"Iya, kami semuanya pergi, Gavin, jika hanya kamu sendiri yang tidak pergi, bukankah itu kurang baik? Jika orang lain mengetahuinya, mereka akan mengira kami memerasmu."

"Memang, kalau kamu tidak pergi, bagaimana kami menjelaskan kepada orang lain!"

Yang lain juga mulai membujuknya.

Tetapi semakin mereka berusaha, Gavin merasa seperti ada yang tidak beres. Gavin mengerutkan kening dan menolak : "Lupakan saja, kalian pergi saja dan bersenang-senang, aku tidak akan pergi."

"Apakah kamu khawatir karena tidak memiliki uang dan tidak bisa bersenang-senang, tenang saja, kamu tidak perlu mengeluarkan uang," Reyhan berkata dengan nada dingin.

Gavin sudah banyak mendengar perkataan seperti itu dan tidak akan tertipu lagi, jadi Gavin tetap menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak akan pergi, terserah apa yang akan mereka pikirkan.

"Kalau begitu berarti kamu membenci Bella, karena Bella telah salah paham padamu dua kali sebelumnya, jadi kamu tidak ingin pergi ke acara reuni dengannya. Kamu seorang pria, jangan terlalu berpikiran sempit dalam melakukan suatu hal." Reyhan terus menghasut.

Begitu semua orang mendengarnya, mereka juga ikut berkata: "Jangan membenci Bella lagi, dia itu hanya salah paham, bukan disengajakan. Pria seharusnya tidak mempermasalahkan sesuatu dengan wanita."

"Benar, dua kali sebelumnya, aku tidak mencari tahu lebih jelas. Aku minta maaf padamu." Bella tiba-tiba berkata: "Tetapi acara reuni ini semua orang sudah menyetujuinya dan ikut berpartisipasi. Jika kamu tidak pergi, maka kamu sangat tidak menghargai semua orang. Dan jika karena diriku, maka biarkan saja aku yang tidak pergi. "

Bella tampak sedih dan berpura-pura seperti tidak bersalah, membuat semua orang bersimpati pada dirinya dan semakin membuat Gavin tersudutkan.

Orang-orang ini berusaha sangat keras, Gavin merasa sangat lucu, tetapi karena Bella juga sudah meminta maaf. Gavin juga ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Bella di acara reuni kali ini, jadi Gavin meluangkan waktu untuk menonton pertunjukan itu, kemudian mengangguk dan setuju.

Di malam hari, semua orang di kelas tiba di tempat pertemuan dan Gavin juga sudah tiba dan duduk di sudut.

Semua orang tahu bahwa Bella adalah ketua acara ini. Bella belum tiba dan tidak ada yang peduli dengan Gavin.

Setelah beberapa saat, pintu ruangan terbuka dan semua orang melihat ke arah pintu itu. Ternyata Bella sudah tiba. Semua orang berdiri dan pergi menyapanya.

Bella terlihat sedikit segan dan berkata "Maaf ya semuanya, awalnya ini hanya acara reuni kelas kita, tetapi karena kakak sepupuku baru saja kembali dari luar negeri dan ingin membawa teman-temannya berjalan-jalan kemari, apakah kalian semua keberatan jika bertambah beberapa orang?"

"Tentu saja tidak keberatan, karena itu adalah kakak sepupumu. Bagaimanapun juga, kita semuanya menyambutnya dengan baik."

Bella mengangguk dan membuka pintu. Beberapa orang dengan jas dan berdasi berjalan masuk ke dalam, apalagi seseorang yang berjalan di depan itu, di tangannya mengenakan jam tangan berlian, sangat menyolok.

Bella berjalan ke samping orang itu dan berkata "Dia adalah kakak sepupuku Hamdan Suhendra."

" Hamdan, nama ini sangat familiar!"

"Benar, sepertinya aku juga pernah melihatnya di suatu tempat."

"Apakah Hamdan itu adalah putra Harto Suhendra dari Podomoro Land ?"

"Benar, begitu kamu mengatakannya, aku jadi langsung ingat bahwa Hamdan itu adalah dia. Aku melihatnya di koran. Katanya, keluarga mereka bisa menghasilkan ratusan miliar setahun, sangat luar biasa."

"Wow, ternyata kerabat Bella begitu hebat."

Mendengar orang-orang ini menebak identitas kakak sepupunya, Bella merasa sangat bangga. Tidak peduli keslahan apa yang dirinya lakukan salah ataupun dipermalukan, Bella berbeda dari orang-orang ini karena mereka tidak menyangka keberadaan statusnya yang begitu tinggi.

Bella membawa kakak sepupu mereka datang kemari, memang untuk diperlihatkan dengan jelas kepada semua orang, terutama kepada Gavin.

"Di sini terlalu kecil, karena semua orang adalah teman sekelas Bella, bagaimana mungkin membuat kalian merasa tidak nyaman, aku akan meminta seseorang untuk menggantikannya ke ruangan yang lebih besar. Semua biaya malam ini, aku yang bayar," Perkataan yang diucapkan oleh Hamdan pertama kali adalah bermaksud memamerkan uang.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu