Gue Jadi Kaya - Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui

"Tidak berani bicara yah? Sepertinya kamu tidak mau kehilangan martabatmu, karena kamu tidak berani membiarkan suamimu tahu betapa memalukannya dirimu?" Astin melihat bahwa masalah itu telah terungkap, sehingga dia menjadi lebih berani dan memandang Levina dengan jijik.

"Kalau kamu tidak berani mengatakannya, aku berpikir kamu tidak mempercayaiku, maka semua yang sudah aku lakukan untukmu tidak ada gunanya." Gavin berkata kepada Levina dengan penuh rasa kecewa.

Levina tidak menahan diri untuk tidak mengangkat kepalanya dan menatap Gavin dengan tatapan memohon, karena Levina sangat malu untuk mengatakannya. Melihat Levina seperti itu, Gavin menggelengkan kepalanya tanpa daya, tidak memaksanya dan memilih membiarkan Astin pergi.

Tetapi Astin tidak mau pergi. Dengan melihat Levina yang berusaha menghindar dari pertanyaan, membuat Astin berpikir untuk lebih baik membiarkan Gavin mengetahui kebenarannya. Lalu berkata "Identitasnya sungguh luar biasa, karena dia sebenarnya adalah kakakku, yaitu anak dari keluarga Atmaja yang tidak diakui."

"Anak yang tidak diakui? Bukankah seharusnya itu laki-laki?" Gavin tidak menahan diri untuk tidak menoleh.

"Iyah, memang semua orang mengira kalau anak itu laki-laki. Tetapi sebenarnya dia adalah perempuan. Saat ibunya datang ke rumahku bersamanya, ibunya bilang kalau dia adalah anak laki-laki, karena Ibunya ingin agar ayahku yang merawatnya. Dan Ibunya berusaha kabur setelah meninggalkannya, kalau saja Ibunya tidak dihentikan oleh satpam, kami mungkin akan tertipu olehnya." Astin mengingat kejadian itu dan menjadi sangat marah.

Sebenarnya Astin ingin memarahi orang yang tidak tahu malu sampai mati, jika seandainya dia tidak terlalu muda untuk berbicara atau memahaminya.

"Jadi itu benar kalau keluarga Atmaja punya anak yang tidak diakui?" Jadi orang yang sebenarnya Hari cari - cari adalah Levina dan Gavin juga tidak tahu nasib yang dialami oleh Levina dan keluarga.

Levina menunduk dan tidak berani menatap Gavin, karena khawatir kalau Gavin akan membenci dirinya setelah mengetahui identitasnya. Sebab identitas anak yang tidak diakui itu jauh lebih buruk daripada anak yatim piatu. Lalu karena tidak mau mengakui identitasnya, Levina rela dimanfaatkan dan tinggal di rumah sebelumnya.

Gavin tidak bisa menahan senyum dan bertanya pada Astin "Jadi kamu bilang kamu menyukaiku karena kamu melihat Levina ada di sampingku dan membuat beberapa ide buruk?"

"Iyah, karena kupikir kamu itu pacarnya, jadi aku ingin merebutnya. Sebab ibunya telah melakukan hal seperti itu waktu itu, sehingga aku ingin dia tahu betapa menyakitkannya hal yang dilakukan oleh ibunya waktu itu."

"Hmmpp, kamu terlalu naif!" Kata Gavin. Jadi ketika Astin sendiri yang mengatakan kalau dia tidak akan menyerah, meskipun Astin sudah mendengar kalau Levina adalah istri Gavin. Itu bukan karena tidak tahu malu, tetapi karena Astin ingin membalas dendam pada Levina.

Jadi Astin ingin Levina berpikir, kalau Gavin adalah orang yang tidak bermoral, karena meniduri Astin dan kemudian meninggalkan Levina. Agar Levina kehilangan suaminya dan kehilangan segalanya?

"Ya, betul kamu memang terlalu naif, karena berpikir bahwa yang dia tahu adalah fakta, padahal sebenarnya orang yang mengatakan hal itu padamulah yang berbohong." Levina akhirnya berbicara.

Sekarang semuanya telah menjadi seperti ini, jadi Levina tidak perlu menyembunyikannya lagi.

"Maksud kamu apa?" Astin tidak mengerti mengapa Levina bilang kalau dia sudah dibohongi.

"Artinya ibuku bukanlah selingkuhan ayahmu, justru dialah yang ditipu oleh ayahmu. Ayahmu yang menelantarkan ibuku demi uang dan status dan terus - menerus berbohong padanya. Kalau bukan karena ibuku sendiri yang mengetahuinya, ibuku tidak akan pernah tahu kalau dirinya telah dibohongi oleh ayahmu." Levina sebenarnya tidak ingin membicarakan tentang ibunya, karena Levina sangat menyesali hari-hari terakhirnya, tetapi sekarang Levina harus mengatakannya.

"Tidak mungkin, kamu bohong!. Ibumulah yang sengaja merayu ayahku untuk mendapatkan uang. Bahkan meski sudah tahu kalau ayahku sudah menikah, ibumu terus merayunya. Dan ayahku membuat ibumu hamil hanya karena mabuk." Itu yang sebenarnya terjadi, karena tidak ada yang salah dengan apa yang ibu dan ayahnya katakan kepadanya sejak Astin masih kecil.

"Hmmph." Levina mendengus dingin, “Apa kamu tahu kalau sebenarnya ibuku dan ayahmu adalah teman kuliah? Ibukulah yang ayahmu tembak di depan banyak orang. Saat itu banyak orang yang melihatnya dan banyak orang bisa membuktikannya. Aku pun juga masih menyimpan fotonya, apakah kamu mau melihatnya? "

"Tidak, kamu berbohong, kamu berbohong." Astin tidak mempercayainya.

Levina langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa foto dan semuanya adalah foto yang sangat kuno. Lalu menyerahkannya ke Astin agar Astin melihatnya sendiri.

Astin bergegas melihatnya dan benar foto itu menunjukkan penampilan ayahnya saat masih muda, sambil berlutut di tanah dengan memegang seikat bunga. Lalu tersenyum sambil menatap wanita di depannya dan wanita itu adalah ibu Levina.

Di belakang foto itu juga ada tanda tangan keduanya. Sehingga bisa diasumsikan kalau foto itu ditinggalkan oleh keduanya untuk memperingati hari jadi keduanya, sekaligus tanda tangan dan sumpah ayahnya kalau dia hanya mencintai satu orang seumur hidup.

Sungguh ironis sehingga pikiran Astin menjadi kosong, karena foto itu benar-benar menghancurkan semua hal yang dipercayainya sebelumnya. Levina lalu mengambil kembali foto itu, meskipun di dalam foto itu ada orang yang Levina benci, tetapi hanya itulah kenang - kenangan yang ditinggalkan ibu untuknya, jadi Levina selalu membawanya.

Setelah memasukkan foto, Levina melanjutkan "Keduanya memiliki hubungan yang sangat baik, tetapi itu yang dipikirkan oleh ibuku. Setelah lulus, ibuku keluar dari rumah dan tinggal bersama ayahmu. Ketika ayahmu pergi bekerja, ibuku memasak di rumah dan merawatnya setiap hari. Tetapi suatu ketika, ayahmu mulai jarang pulang ke rumah dan terkadang dia tidak pulang selama satu atau dua bulan tanpa kabar apa pun. Setiap kali ibuku menelepon ayahmu selalu mengatakan kalau sedang melakukan perjalanan bisnis. Saat itu, sebenarnya dia sudah pacaran dengan ibumu tanpa memberitahu ibuku, tapi karena dia tidak yakin kalau ibumu akan menerimanya dan takut akan kehilangan ibuku, jadi dia selingkuh dengan ibuku dan dengan ibumu. Setelah ayahmu berhasil melamar ibumu, dia berencana untuk mencampakkan ibuku pada saat itu, padahal ibuku sedang mengandung diriku. Ibuku sendirian, tanpa ada orang yang mengurusnya. Perutnya sudah buncit dan masih menunggu ayahmu untuk menikahinya, hingga suatu saat berita pernikahannya dengan ibumu akhirnya sampai di telingannya. Apa kamu bisa membayangkan bagaimana putus asanya ibuku waktu itu? Tapi ibuku masih sangat mencintainya dan tidak ingin merusak masa depannya, jadi ibuku memilih hidup sendiri dan melahirkanku. "

"Tidak, bohongg itu bohongg." Astin, yang selama ini mendengarkan dengan tenang, tiba-tiba berkata "Jika ibumu benar-benar melakukan itu semua untuk ayahku, dia tidak akan membawamu kepada kami dan juga tidak akan mengatakan bahwa kamu adalah anak laki-laki, lalu ingin meninggalkanmu. Jadi ibumu pasti telah berbohong kepada kami, karena dia pasti menunggu ayahku datang dan meminta uang padanya ketika ayahku sedang terburu-buru. "

Astin mengira dia telah menemukan alasan sebenarnya dan menjadi sedikit bersemangat. Astin tidak ingin percaya bahwa ayahnya adalah orang seperti itu.

“Ibuku pergi menemui kalian semua karena dia sedang sekarat, ibuku sudah tidak kuat merawatku dan terus berjuang untuk merawatku selama tiga tahun. Secara fisik ibuku sudah tidak mampu merawatku karena sakit yang dideritanya. Sehingga ibuku ingin mencari jalan keluar untukku, aku pun tidak mengira kalau pada akhirnya ibuku akan mencoba meninggalkanku di rumah kalian. Setelah ibuku kalian usir, ibuku tetap berusaha merawatku meskipun tubuhnya sudah tidak mampu bertahan. Sayangnya ibuku hanya bisa bertahan selama dua tahun dan meninggal setelah berjuang keras untuk merawatku. "

Ini adalah rasa sakit abadi yang terukir di hatinya. Jika dipikir-pikir, hidupnya sangat menyakitkan, karena Levina merasa dialah yang telah menyebabkan ibunya meninggal. Saat itu, usianya kurang dari tiga puluh tahun dan harus meninggalkan dunia ini.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu