Gue Jadi Kaya - Bab 69 Pemeliharaan

***Pak Aksa yang diminta Rasti untuk mengajar berbeda dengan David Aksa***

Gavin berdiri untuk membela diri seperti ini, membuat hati Rasti bergetar. Ini pertama kalinya dia merasa Gavin bukanlah anak beruang, tetapi laki-laki.

Tetapi ketika dia berbalik, dia segera meminta maaf kepada Tuan Aksa dan berkata, "Maaf Tuan Aksa, dia tidak tahu apa-apa, perkataannya memang kadang tidak masuk akal, jangan dianggap serius, dia masih anak-anak."

Pak Aksa baru saja ditantang oleh kata-kata Gavin, dan Rasti meminta maaf dan dia segera sadar. Dia berkata dengan wajah hitam, "Guru seperti apa yang benar-benar mengajar siswa sepertimu? Tidak tahu sopan santun."

"Anda sangat sopan, jadi pernahkah anda mendengar kalimat yang berbunyi ‘Sebelum mengetahui cerita seutuhnya janganlah berkomentar’?" Gavin bertanya.

"Siapa yang pernah bilang itu?" Dia telah membaca banyak buku kuno, tetapi dia tidak tahu siapa yang mengucapkan kalimat itu.

"Yang saya maksud adalah Anda seharusnya tidak berkomentar dahulu jika Anda belum tahu semuanya, atau Anda akan menjadi seperti orang-orang yang mengikuti tren seperti yang baru saja Anda katakan." Gavin menantanggnya kembali dengan kata-kata Tuan Aksa sendiri.

Wajah Pak Aksa memerah karena marah, tapi untuk sesaat dia benar-benar tidak tahu bagaimana menyanggahnya. Lagi pula, apa yang dikatakan Gavin masuk akal. Jika dia membantahnya, dia akan tampak tidak masuk akal.

Melihat bahwa Tuan Aksa terdiam Gavin kembali melanjutkan, "Sudahkah Anda melihat perusahaannya dengan cermat? Tahukah anda harga yang dia terapkan? Dan apa yang ingin dia sampaikan? Anda bahkan tidak melihatnya, dan anda tidak mencoba untuk memahaminya dengan hati tetapi anda langsung saja marah. Apakah ini sikap Anda sebagai seorang pendidik? Bagaimana anda bisa tahu kalau anda sangat mulia? Orang memberi Anda uang karena mereka melihat Anda sudah tua dan ingin Anda memiliki makanan dan pakaian yang bagus, itu karena mereka menghormati Anda dan anda malah mengatakan bahwa dia menghina Anda.

Atau apakah Anda ingin mati diam-diam dengan pengetahuan Anda sendiri dan membawa kembali hal-hal nenek moyang Anda kepada leluhur Anda? Apakah Anda pantas mengucapkan kata warisan seperti ini? " Gavin berbicara sangat panjang dan dia masih berusaha meyakinkan Tuan Aksa dengan alasan. Sekalipun dia memiliki sikap buruk, dia tetap tidak bisa menemukan apa yang Tuan Aksa katakan salah.

Rasti tidak menduga kalau Gavin bisa berbicara seperti itu, tetapi melihat wajah Pak Aksa yang semakin serius, dia harus memarahi Gavin dan berkata: "Apa yang kamu bicarakan, dia ini orang tua, kenapa kamu berbicara kepadanya seperti itu? Hormatilah dia. Bukankah aku mengajarimu cara menghargai, bukan? "

Bahkan jika dia tahu bahwa Gavin sedang mencoba untuk memberi perhatian pada diri Rasti sendiri, dia harus melakukannya agar Tuan Aksa tidak semakin marah.

"Kamu tidak tahu apa yang baik atau buruk, tidakkah kamu tahu bahwa kakakku sedang membantumu?" Melihat sikap Rasti, Levina menjadi sedikit marah dan berdiri untuk membela Gavin.

Rasti mengetahui bahwa Gavin masih bersama seorang wanita di sebelahnya dan hendak bertanya siapa dia. Tetapi menyadari bahwa ini bukan waktunya, jadi dia hanya meliriknya dan mengabaikannya.

Rasti mendorong Gavin dan berkata, "Tidak ada apa-apa sudah cukup, kamu keluarlah dulu."

Gavin tidak mau pergi, Rasti tetap tidak bisa mendorongnya, karena dia tidak peduli dengan gerakan kecil Rasti, maka dia memandang Tuan Aksa dengan serius.

Gavin ingin melihat bagaimana orang yang berpengetahuan akan membantah kata-kata ini. Selama dia membantah, dia akan memiliki kata-kata yang lebih kuat dan buruk yang menunggunya. Tetapi Tuan Aksa memang marah, dan ingin membantah.

Tetapi jika dia ingin membantahnya Tuan Aksa harus mempertimbangkan kalau apa yang dikatakan Gavin salah. Setelah memikirkannya, Gavin masih benar, dan dia benar-benar telah sampai pada kesimpulan yang terlalu dini, dan dia sama sekali tidak mengerti perusahaan Rasti.

Alasan utamanya adalah sebelum dia datang, dia mengira orang yang bertanya kepadanya, setidaknya adalah orang tua dan dia tidak mengira ternyata hanya seorang wanita yang masih begitu muda. Dia merasa kalau Rasti tidak dapat diandalkan dan mungkin berbohong atas nama pendidikan.

Rasti juga berbicara tidak benar, dia tidak memperkenalkan perusahaannya dengan baik, tetapi malah mulai berbicara tentang harga untuk menyewanya.Rasti khawatir kalau akan menjadi terlalu mahal dan tidak mampu membayarnya, sehingga Pak Aksa salah paham dan mengira bahwa Rassti ingin membelinya.

Karena salah, Pak Aksa tidak membantah, tetapi berkata, "Kamu benar, baiklah aku akan memeriksa dan mencari tahu apa yang sedang dia kerjakan, supaya aku memenuhi syarat untuk mengkritiknya."

Rasti tidak menduga kalau Tuan Aksa berubah menjadi lebih baik dan segera mengabaikan Gavin, dan dengan cepat menjelaskan perusahaannya kepada Tuan Aksa.

Semakin Tuan Aksa mendengarkan, ekspresinya menjadi semakin rileks. Dia juga tahu bahwa dia memang salah. Yang dilakukan Rasti sebenarnya bukanlah perusahaan yang berorientasi profit melainkan untuk menyebarkan budayanya. Meski dia tidak tahu kenapa Rasti melakukannya, tetapi sebagai anak muda yang selalu mengagumi orang asing, menurutnya yang Rasti lakukan sudah sangat bagus.

Meskipun apa yang dilakukan Rasti masih sedikit belum matang, tetapi dengan bantuannya hal ini mungkin benar-benar akan menjadi hal yang baik dan memungkinkan orang - orang untuk memahami hal-hal baik dari budaya kuno.

Tuan Aksa baru saja mengubah sikapnya dan mulai berdiskusi dengan Rasti, yang bisa dikatakan sebagai semacam petunjuk. Percakapan antara keduanya menjadi semakin menyenangkan dan keduanya juga sudah melupakan keberadaan Gavin dan Levina.

Gavin melihat bahwa semuanya sudah berjalan dengan baik, dan tidak bermaksud untuk mengganggu mereka, jadi dia mengajak Levina keluar dan kembali ke ruangannya.

Saat ini Levina bertanya kepadanya, "Apakah itu benar-benar gurumu?"

"Ya, kepala sekolahku."

"Kenapa aku merasa kalau kamu sangat tertarik padanya." Sikap Gavin terhadap orang tersebut membuat Levina merasa bahwa dia bukanlah kepala sekolah Gavin.

Ini mungkin indra keenam seorang wanita, tetapi Gavin tidak menjawab. Makanan pun sudah disajikan dan dia memberi isyarat kepada Levina untuk makan dengan cepat. Levina sebetulnya ingin lanjut bertanya tetapi karena melihat bahwa Gavin tidak berbicara, jadi Levina berhenti bertanya.

Setelah mereka selesai makan pembicaraan Rasti juga sdah selesai, dan kebetulan mereka pergi ke luar bersama. Lalu Rasti melirik Gavin dan berkata langsung kepada orang-orang di bar, "Kita bersama, berapa?"

"12 juta."

Rasti mengeluarkan kartu untuk membayar tagihan, dan Gavin tidak mengatakan apa pun. Makanan itu dibayar Rasti pasti karena Rasti ingin mengucapkan terima kasih atas bantuannya.

Rasti keluar untuk mengantar Tuan Aksa pergi dan Gavin juga pergi dengan Levina, tetapi dia tidak terburu-buru untuk pergi bersama Levina melainkan berdiri di pinggir jalan dan menunggu Rasti pergi lebih dulu.

Rasti tidak langsung pergi setelah mengusir mengantarkan Tuan Aksa, tetapi malah langsung menemui Gavin. Meski masih dingin, tetapi setidaknya Rasti tidak marah dan Rasti bertanya, "Bagaimana pekerjaanmu sekarang?"

"Baik kok, karena masa magang akan berakhir setengah bulan lagi dan aku akan lulus."

"Setelah lulus, apa yang akan kamu lakukan?"

"Perusahaannya sangat bagus sekarang jadi kamu masih bisa kembali bekerja setelah lulus."

"Aku akan pergi ke perusahaanmu setelah aku selesai." Dia bertanya-tanya apakah lokasi Gavin bekerja saat ini akan memungkinkan Gavin untuk kembali bekerja di sana, atau apakah itu tidak ada bedanya dengan menjadi pelayan sebelumnya.

"Oke, mari kita bicarakan setelah kamu selesai bekerja." Gavin menduga Rasti akan lupa saat itu dan tidak akan terlalu peduli pada dirinya.

Seharusnya Rasti sudah pergi saat ini, tetapi dia tiba-tiba melihat ke arah Levina.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu