Gue Jadi Kaya - Bab 118 Skandal
Gavin dan Ronald kembali ke kamar masing-masing, mereka tidak terlalu peduli dengan masalah tadi.
Gavin kembali ke kamarnya, setelah mandi, dia berbaring di tempat tidur untuk istirahat.
Begitu dia berbaring dan masih belum menutup matanya, ponselnya berdering, dia mengambilnya dan ternyata adalah panggilan dari Letto.
Letto tidak akan menghubunginya jika tidak ada hal penting, Gavin duduk dan menjawab telepon, kemudian bertanya "Ada apa?"
“Kamu lihat berita di Internet sekarang, di situs kompetisi kita, sudah sangat heboh” Letto berkata.
Gavin mengerutkan kening, dia tidak menutup telepon, setelah membuka speaker telepon, dia membuka situs web dan melihatnya.
Benar-benar sangat heboh, karena sebuah postingan.
Judulnya sangat menarik, kontestan populer memiliki hubungan tidak jelas dengan juri.
Dia juga sangat penasaran siapa dan siapa yang memiliki hubungan tidak jelas, sehingga bisa begitu heboh.
Begitu dia melihatnya, dia terdiam, ternyata yang ditulis adalah dia dan Kezia dan ada sebuah foto, foto tersebut adalah foto saat Kezia memasuki kamarnya.
Penampilan Kezia sangat jelas, tetapi penampilan dirinya tidak difoto karena pengaruh sudut. Oleh karena itu, juri yang disebutkan dalam postingan ini tidak secara spesifik mengacu pada siapa pun, tetapi hanya mengungkapkan bahwa yang tinggal di sini, semuanya adalah juri kompetisi.
Yang lain tidak tahu juri mana yang ditemui oleh Kezia, tetapi Letto tahu, karena kamar Gavin diatur olehnya, bagaimana mungkin dia tidak tahu.
Jadi begitu dia melihat postingan ini, dia segera menelepon Gavin.
Gavin juga melihat komentar di bawah postingan, banyak orang yang mengatakan bahwa popularitas Kezia itu palsu, Kezia bisa berjalan sampai langkah ini juga karena hubungannya dengan juri, bahkan ada orang yang berkomentar bahwa lagu-lagu Kezia ditulis oleh para ahli, Kezia sebenarnya tidak punya bakat, Kezia sedang menipu orang.
Dan ada banyak informasi orang dalam yang mengatakan bahwa Kezia mengenal investor dan hubungannya dengan investor juga tidak jelas, investor kompetisi pernah pergi ke belakang panggung untuk mencarinya dan menyingkirkan pesaingnya, sehingga Kezia berhasil dipromosikan dengan lancar.
Banyak orang mengatakan bahwa mereka bukan penggemar Kezia lagi dan beberapa orang memanggil Kezia untuk keluar dan memberikan penjelasan kepada semua orang, bahkan ada yang menyerukan agar Kezia mengundurkan diri.
Gavin melihatnya dengan penuh semangat, dia merasa bahwa para netizen sangat berbakat, hanya dengan sebuah foto dan beberapa perkataan yang menghasut, para netizen mulai memarahi Kezia, mereka bahkan tidak tahu fakta sebenarnya dan sudah berteriak agar Kezia mengundurkan diri, hal ini sangat menarik.
“Apakah kamu melihatnya, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Letto bertanya.
"Adakan konferensi pers besok, sangat jelas ada orang dengan sengaja menargetkan Kezia dan ingin membiarkannya mengundurkan diri, meskipun Kezia tidak mengundurkan diri, hal seperti ini akan memengaruhi popularitasnya, mungkin saja Kezia akan kehilangan kejuaraan, bahkan reputasi kedepannya juga tidak bagus, perihal memiliki hubungan yang tidak jelas dengan juri akan selalu mengikutinya. ”Gavin tahu bahwa hal seperti ini harus segera diselesaikan dan lusa adalah babak final, sayang sekali jika Kezia kehilangan kejuaraan karena masalah ini.
“Baik, tapi apa yang akan kita katakan nanti?” Letto bertanya.
“Aku akan mengaturnya sendiri, kamu tidak perlu khawatir, cukup mengadakan konferensi pers saja.” Gavin berkata.
Letto sangat khawatir, tetapi Gavin tidak mengatakannya, dia juga tidak bisa terus bertanya.
Bagaimanapun juga, Kezia adalah orang yang dibawa Gavin, jadi Gavin pasti tidak akan menyakitinya.
Dia meminta orang-orang perusahaan segera mengeluarkan pemberitahuan tentang konferensi pers yang akan diadakan pada pukul sembilan besok pagi.
Gavin hanya bisa bangun dari tempat tidur, berpakaian rapi, kemudian mempersiapkan untuk konferensi pers.
Dia pergi mencari Ronald terlebih dahulu, ketika dia menemukan Ronald, Ronald sedang berdebat dengan netizen di Internet, karena masalah Kezia, dia sangat marah.
Ketika dia melihat Gavin, dia juga tidak memberi Gavin wajah yang baik, bagaimanapun juga, semua masalah ini terjadi karena Gavin.
Gavin terdiam, kemudian dia memberitahu Ronald tentang konferensi pers.
Ketika Ronald mendengar bahwa akan membuktikan untuk idolanya, suasana hatinya menjadi lebih bagus, dia segera setuju setelah mendengar tentang rencana Gavin.
Kemudian Gavin pergi mencari manajer hotel dan meminta video CCTV dengannya.
Sebenarnya barang seperti ini tidak boleh sembarang diberikan kepada orang lain, tetapi karena Gavin pernah membantunya, jadi dia setuju dan memberi Gavin video CCTV tersebut.
Setelah mendapatkan video ini, Gavin merasa nyaman dan kembali untuk beristirahat, sambil menunggu konferensi pers besok.
Pada pukul sembilan keesokan harinya, tidak banyak orang yang datang ke konferensi pers, meskipun Kezia cukup terkenal, tetapi dia masih jauh berbeda dengan selebritas besar dan tidak banyak orang yang memperhatikannya.
Sebagian orang datang karena Gavin merupakan juri, sehingga meskipun mereka datang, antusiasme mereka juga tidak tinggi.
Bagaimanapun juga, berita klarifikasi umumnya tidak banyak diperhatikan orang, yang disukai semua orang adalah berita gosip.
Ketika Kezia muncul, suasana juga tidak heboh, semua orang hanya melakukan perkerjaannya, sampai Gavin dan Ronald muncul, suasana menjadi berbeda.
Para reporter berebut untuk mengambil foto, semuanya menargetkan Gavin dan Ronald. Mereka segera memberitahu ke grup bahwa Gavin telah muncul dan para reporter yang belum datang juga bergegas kemari.
Kezia melihat situasi seperti ini, setelah Gavin duduk di sebelahnya, dia mendekatinya dan berkata dengan suara rendah "Kamu sekarang merupakan selebritas, aku masih jauh berbeda denganmu.”
"Itu hanya karena sumbangan beberapa waktu lalu, setelah beberapa saat, semuanya akan kembali seperti biasa, aku tidak berminat untuk memasuki industri hiburan." Gavin berkata.
“Bagaimana kamu menjelaskan tentang masalah aku pergi ke kamarmu?” Kezia bertanya, dia sampai sekarang masih tidak tahu rencana Gavin.
Saat berita ini terbongkar, dia sedang berlatih.
Para konsestan yang ada di sekitarnya juga melihat berita tersebut, semua orang memandangnya dan menunggu reaksinya.
Kezia tahu bahwa mereka ingin melihat dirinya malu, ketika dia melihat berita tersebut, dia hanya tersenyum dingin, dia juga tidak memperhatikan seberapa hebohnya masalah ini di internet, karena dia tahu Gavin akan menanganinya.
Jika dia benar-benar memiliki sesuatu dengan Gavin, maka dia mungkin akan merasa bersalah, tetapi dia memperlakukan Gavin sebagai kakaknya dan menempatkannya sebagai senior di dalam hatinya, mereka berdua itu tidak mungkin, jadi berita ini hanya akan membuat dia merasa konyol.
“Katakan yang sebenarnya saja, ini bukan hal yang memalukan, tidak ada masalah jika orang lain mengetahuinya.” Gavin berkata.
Kezia terdiam dan tidak bertanya terlalu banyak, dia menunggu konferensi pers dimulai dan melihat bagaimana Gavin menanganinya.
Gavin tidak membiarkan orang segera memulai konferensi pers, karena dia tahu banyak reporter sedang dalam perjalanan ke sini, jadi dia menunggu orang-orang tersebut tiba baru memulai.
Ketika tempat ini sudah penuh dengan reporter, Gavin menatap Letto dan membiarkannya memulai konferensi pers.
Meskipun ada banyak orang di sini, tetapi Letto merupakan ahli dalam menangani masalah seperti ini, sehingga ketertiban di tempat masih sangat bagus dan wartawan mulai mengajukan pertanyaan satu per satu.
Reporter pertama berdiri dan berkata kepada Gavin "Tuan Gavin, mengapa anda ada di sini?"
“Skandal antara aku dan Kezia telah menyebar di internet, mungkinkah aku tidak muncul?” Gavin langsung berkata dan mengungkapkan bahwa orang di dalam foto adalah dirinya.
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlThat Night
Star AngelLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyBlooming at that time
White RoseMy Secret Love
Fang FangUnplanned Marriage
MargeryGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir