Gue Jadi Kaya - Bab 81 Protes

Beberapa peserta dengan tenang mempersiapkan dirinya untuk pertunjukan yang akan dimulai sebentar lagi. Mereka semua tampak kebingungan saat mendapat kabar kalau mereka semua harus pergi.

Ketika mereka tahu kalau telah dieliminasi dari awal, mereka menduga alasan mereka semua dieliminasi karena mengatakan hal-hal buruk tentang Kezia.

Mereka langsung mengira kalau Kezia yang melakukannya. Mereka semua merasa bahwa semua ini sangat tidak adil, dan mencari Kezia untuk mengkonfrontasinya.

"Kezia kenapa kamu melakukan ini?” Seorang wanita dengan rambut kuning berdiri diedepannya dan bertanya pada Kezia.

Kezia sedang memejamkan mata sambil berusaha menghapalkan liriknya, tiba-tiba mendengar suara seseorang, dan ketika Kezia membuka mata serta menemukan ada banyak orang datang menemuinya tampak bingung, "Kalian semua menemuiku untuk apa?" Kezia tetap duduk dengan tenang tanpa melakukan apa pun.

"Enggak usah berpura-pura bodoh ya, kami tahu kamu yang sengaja membuat kami tereliminasi, iya kan!” Seorang wanita berambut pendek menatap Kezia dengan marah.

"Apa? Kalian semua tereliminasi? Bukankah pertunjukannya belum dimulai?" Kezia bahkan menjadi lebih bingung. Bukannya eliminasi seharusnya hanya bisa dilakukan setelah pertunjukan dimulai? Bagaimana bisa mereka semua tereliminasi lebih awal?

"Masih pura - pura enggak tahu, benerkan kamu yang melakukan semua ini? Kami baru saja membicarakan beberapa fakta tentangmu, yaitu tentang adanya orang kuat dibelakangmu. Dan ternyata kamu juga tidak memiliki perasaan, karena kamu sudah menggunakan kekuatanmu untuk mengeliminasi kami semua. Kenapa kamu ingin orang di belakangmu menyingkirkan kami semua? Oh, apa karena kamu takut dengan kami semua?” Wanita berambut kuning itu memandang rendah Kezia dan berkata.

Meskipun Kezia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi Kezia bisa mengetahuinya apa yang mereka semua katakan tentang dirinya di balik layar. Dan kenapa mereka tereliminasi sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kezia.

Kezia menatapnya dan langsung berkata, "Denger ya, aku bukannya arogan, tapi memang beberapa dari kalian hanya bisa menari sedikit dan memamerkan lekuk tubuh kalian untuk menarik para pria, supaya kalian bisa terus bertahan sampai sekarang. Kalau kalian pikir aku takut dengan kalian, kalian salah besar. "

Meskipun Kezia tidak tahu siapa yang melakukannya, tetapi Kezia memang sudah meremehkan mereka semua sejak awal. Karena mereka semua yang ada di depannya, tidak memiliki kemampuan apa pun. Mereka hanya bisa mengandalkan sesuatu yang bisa menyenangkan para pria, sehingga mereka semua tidak pantas untuk membandingkan diri mereka dengan Kezia.

"Kamu keterlaluan, memang bagimu kami itu apa, hah?" Kata wanita berambut kuning.

"Orang yang enggak tahu malu dan ingin terkenal, jadi jangan ganggu aku lagi di sini. Karena kalian semua yang sudah tereliminasi memang tidak layak berada di sini." Kezia tidak ingin berbicara panjang lebar dengan mereka.

"Tidak adil kalau sampai kamu memperlakukan kami semua seperti ini. Kami ingin protes, karena kamu curang.” Wanita berambut pendek berkata dengan tegas.

"Jika kalian memang mau protes, ya sana, dan nggak usah ngeganggu aku." Kezia tidak peduli apa yang akan mereka lakukan, karena mau bagaimanapun, Kezia tidak pernah curang.

Mereka yang memandang Kezia yang tidak takut sama sekali, membuat mereka semua menjadi semakin marah, dan berkata kepada orang-orang yang dari tadi hanya menyaksikan kegaduhan itu, "Apa kalian semua masih mau buang-buang waktu di sini, dan pada akhirnya cuma jadi pijakan bagi orang lain. Kezia memiliki orang kuat dibelakangnya, dan dia akan menyingkirkan siapapun yang ingin dia singkirkan. Apa kalian semua mau terus diperarmainkan oleh Kezia di sini?"

"Ya, betul ini sangat tidak adil, semuanya dari pada kita membuang-buang waktu di sini, bagaimana kalau kita protes bersama. Lalu mengusir semua orang yang datang dengan orang kuat dibelakangnya!“ Wanita berambut kuning juga ikut berteriak.

Peserta lain yang mendengar mereka mengatakan itu, juga mulai menatap Kezia dengan penuh curiga. Karena jika Kezia benar-benar bisa mengingkirkan siapapun yang dia ingin singkirkan, lalu apa gunanya bertanding di sini?

Para peserta lain tentu tidak ingin semua usahanya menjadi sia-sia. Seseorang berdiri dan berkata kepada Kezia, "Kamu tidak bisa melakukan hal ini, dengan membodohi kita semua! Kalau kamu ingin terkenal, selama kamu memiliki orang kuat dibelakangmu, pasti akan selalu ada jalan. Lalu kenapa kamu harus bersaing dengan kita yang tidak memiliki dukungan orang kuat di belakang?"

"Betul sekali bertanding denganmu sangat tidak adil. "

"Lalu apa gunanya semua yang sudah kita lakukan, jika hasil akhirnya ternyata sudah ditentukan!"

"Tidak bisa dibiarkan, aku telah berusaha keras begitu lama dan tidak menyangka kalau aku sudah dicurangi. "

"..."

Banyak orang mulai setuju, karena tidak ada yang mau hasil usahanya sendiri akan gagal.

Mendengar mereka semua mengatakan itu, wanita berambut kuning tahu kalau dia memiliki harapan, lalu dia berkata, "Kenapa kita tidak pergi ke orang yang bertanggung jawab dalam acara ini, untuk memprotesnya sekarang. Supaya penanggung jawab membuat pertandingan yang adil, agar tidak ada yang bisa menyingkirkan orang lain begitu saja, serta mengusir peserta dengan orang kuat dibelakangnya."

Dia tidak ingin tereliminasi seorang diri, meskipun hasilnya sudah ditentukan. Jika hal ini tidak menjadi masalah besar, dan jika Kezia tidak pergi, maka dia yang akan pergi. Jadi ini adalah satu-satunya kesempatan mereka.

"Iya benar, dimana penanggung jawabnya? Kami mau protes." Seseorang menghasut peserta lain untuk melakukan protes bersamanya.

Kezia memperhatikan mereka yang sedang berorasi di depannya. Mereka yang mengatakan ingin protes, semuanya adalah peserta yang tidak berkompeten. Karena menurut perkiraan Kezia, maksimal dalam dua putaran mereka semua pasti akan tersingkir.

Mereka semua yang ikut seperti itu, sebenarnya cuma takut tereliminasi. Buktinya setelah dieliminasi, mereka terus mencari cara untuk memberi tahu orang lain kalau mereka semua tereliminasi bukan karena kemampuannya sendiri yang tidak mumpuni, tetapi karena pertandingannya yang curang.

Di sisi lain, para peserta yang menurut Kezia sangat berbakat, sama sekali tidak peduli dengan kegaduhan yang mereka lakukan.

Peserta rambut kuning yang melihat ada banyak orang yang menanggapinya menjadi lebih percaya diri lagi, lalu dia mengangkat kepalanya dan berkata dengan arogan kepada Kezia, "Cepat pergi dan panggil orang yang bertanggung jawab di acara ini, katakan saja padanya kalau kami ingin protes!"

"Aku tidak tahu siapa yang bertanggung jawab, kalau kalian ingin memprotes penanggung jawab, cari aja sendiri, kenapa kalian malah menggangguku." Semua itu adalah urusan mereka, karena merekalah yang membuat masalah, sebab Kezia sedang berpikir tentang pertunjukan yang ingin dia tampilkan saat tampil nanti.

"Berhenti berpura-pura, kamu pasti tahu. Kalau tidak bagaimana mungkin orang kamu bisa menyingkirkan kita semua." Rambut kuning tidak akan percaya semua yang dikatakan oleh Kezia.

Kezia tidak mau repot-repot untuk berbicara omong kosong dengannya, lalu saat Kezia melihat seorang anggota staf kembali ke belakang panggung, dia langsung mengulurkan tangan dan menyapanya, "Halo, maaf tuan staf bisakah anda kemari sebentar? "

Pria itu datang dan bertanya, "Iya, ada apa Nona Kezia?"

"Mereka semua sedang mencari penanggung jawab acara, karena aku tidak mengenalinya, bisakah kamu membantuku untuk memanggilnya ke sini. Sebab mereka semua bilang kalau mau melakukan protes.” Kezia berkata sambil mengangkat bahu.

Staf itu mengerutkan keningnya, dan setelah melihat sekelompok peserta itu. Dia menyadari kalau ini bukanlah sesuatu yang bisa dia pecahkan sendiri, maka dia menggunakan walkie-talkie untuk memberi tahu atasannya Mika.

Mika yang mendengar bahwa ada peserta yang ingin protes, langsung pergi ke belakang panggung dengan wajah hitam dan bertanya, "Siapa yang ingin protes?"

"Kami semua," kata wanita berambut kuning sambil mengangkat tangannya.

"Protes karena?"

"Ada kecurangan, karena kamu tiba - tiba disingkirkan. "

Mika langsung mengerti bahwa merekalah peserta yang baru saja Gavin minta untuk disingkirkan. Mika belum pernah melihat mereka semua, dan tampaknya keputusan Gavin sangat tepat.

Mika tidak menjelaskan apa pun dan langsung berkata, "Cepat tuliskan nama dan nomor orang yang ingin protes."

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu