Gue Jadi Kaya - Bab 111 Menyerah

"Lalu kenapa aku tidak tahu sebelumnya?" Rasti bertanya.

"Kalau soal itu aku tidak tahu." Gavin mulai canggung, sebab dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.

"Jadi Adrian datang untuk berinvestasi di perusahaanku karenamu. Apa kamu juga yang memintanya untuk datang kepadaku?" Jika Rasti masih tidak bisa menebaknya, maka Rasti akan terlihat bodoh.

"Yah, tidak bisa dikatakan seperti itu juga sih. Soalnya dia datang kepadamu karena kamu memerlukan investasi."

"Aku juga heran, karena sepertinya aku juga belum pernah mengajukan proposal apa pun di perusahaan ini waktu itu. Jadi bagaimana bisa Adrian menemukanku? Awalnya aku merasa hal itu sangat aneh. Ternyata ini semua karenamu." Rasti berkata pada dirinya sendiri.

Setelah itu, Rasti menertawakan dirinya sendiri. Dia selalu berpikir bahwa karena proyeknyalah yang membuatnya bisa bertemu dengan orang baik yang bisa melihat nilai tersembunyi yang terkandung di dalamnua. Pada akhirnya Rasti tidak menyangka kalau dirinya hanya ditolong oleh orang lain.

Dan di saat yang sama ternyata Gavin, orang yang selama ini dia musuhi yang justru membantu dirinya. Perasaan yang sangat rumit membuatnya merasa sangat bodoh.

"Aku pikir kamu sangat membenciku waktu itu dan aku sangat sedih dengan hal itu. Makanya aku hanya ingin membalas budi atas semua kebaikanmu. Terima kasih sudah merawatku selama ini." Gavin melihatnya seperti itu dan dengan cepat berusaha menjelaskan alasanya.

"Setelah kita resmi bercerai kamu juga telah memberiku 20 milyar dan mengatakan hal yang sama. Kamu bilang kalau kamu memberikannya kepadaku, karena semua kebaikan yang telah aku berikan padamu? Apakah orang tuamu juga sebaik ini ketika menyelamatkan kedua orang tuaku?" Rasti tidak tahu kenapa Gavin melakukan semua ini.

"Sekarang semua sudah berakhir dan sudah terlanjur terjadi, jadi tidak usah kamu sesali. Meskipun aku yang memberimu uang, tetapi perusahaan dapat berkembang menjadi seperti sekarang. Bukankah itu semua berkat usahamu sendiri?" Gavin menganggap Rasti terlalu banyak berpikir.

Dia sedang menyangkal dirinya sendiri sekarang dan itu adalah hal yang tidak ingin dilihat oleh Gavin.

“Aku selalu menolak bantuan dari orang lain sebelumnya, karena ingin berhasil hanya dengan mengandalkan kemampuanku sendiri. Ketika aku menyangka, kalau aku telah berhasil berkat kerja kerasku sendiri. Dan hanya dalam sekejap mata aku jadi tersadar, kalau ternyata aku masih mengandalkan bantuan orang lain. Dan bantuan itu ternyata berasal darimu, Gavin. Kenapa…. kenapa… kenapa kamu begitu baik kepadaku, kenapa?" Rasti sangat marah.

Dia merasa bahwa semua yang dia lakukan sia-sia dan semua hancur karena Gavin.

Hidup dan kariernya dihancurkan oleh pria itu. Rasti pikir dia kasihan pada Gavin karena telah bersikeras untuk memintanya bercerai, tetapi sekarang dia merasa sangat bodoh.

"Apa maksudmu? Mau bagaimanapun, dia adalah atasanmu. Sebab dia sudah membantumu demi kebaikanmu sendiri. Kalau kamu tidak ingin berterima kasih, tidak masalah. Tetapi kenapa kamu harus bersikap seperti ini?" Levina tidak tahan ketika Rasti berbicara seperti itu pada Gavin.

Seolah-olah Gavin berhutang banyak pada apa yang sudah Rasti lakukan, padahal jelas-jelas Gavin yang justru banyak membantunya.

"Apa masalah ini ada hubungannya denganmu?" Rasti memandang Levina dengan jengkel.

"Dia adikku dan bisnisku berhubungan langsung dengannya." Gavin mempertegas posisi Levina.

Saat mengatakan itu, Levina dan Rasti sangat kaget. Sebab Levina tidak mengira kalau Gavin akan membela dirinya sampai sejauh itu. Rasti sendiri juga tidak mengira kalau Gavin akan berani berbicara seperti itu pada dirinya. Baru kemudian Rasti sadar, kalau yang sedang berdiri di depannya bukanlah Gavin yang dulu, melainkan Gavin seorang bos besar.

Lalu siapakah Rasti? Rasti merasa bingung dan sedih dan dia tidak bisa lagi menahan air matanya.

Melihat Rasti seperti itu, Gavin menjadi semakin panik. Karena yang paling ditakutinya adalah air mata wanita, apalagi air mata dari Rasti yang notabene Gavin lihat sebagai sosok wanita yang kuat. Gavin dengan cepat berkata "Sudah - sudah jangan menangis, ini semua salahku. Aku seharusnya tidak berbohong padamu, aku seharusnya mengatakan yang sebenarnya dari awal. Aku khawatir kamu tidak bisa menahan diri, makanya aku tidak pernah mengatakannya."

"Kenapa malah kamu yang minta maaf padaku? Seharus aku yang berterima kasih. Soalnya kalau bukan karena kamu, bagaimana mungkin aku bisa memiliki perusahaan sendiri? Bagaimana bisa aku membuat orang-orang di sekitarku berpikir, kalau aku bisa sukses, meskipun sebenarnya aku hanya seorang wanita. Dan kamu sudah membantuku untuk mewujudkan semua itu." Rasti menangis sambil berkata.

Sebenarnya Rasti bermaksud untuk berterima kasih kepada Gavin, tetapi dari luar Rasti tampaknya terlihat seperti menyalahkan Gavin. Sebab kalau sampai hal ini diketahui oleh orang lain, maka harga dirinya akan jatuh dan semua pencapaian Rasti akan dianggap sebagai sebuah lelucon belaka.

Karena terbayang oleh kejadian itu, membuat Rasti menjadi semakin sedih.

"Bukan… bukan…, aku yang sebenarnya patut disalahkan, jadi tolong jangan menangis." Gavin tidak tahu harus berbuat apa.

Apa yang ingin Levina katakan dihentikan oleh tatapan Gavin. Keduanya sekarang sedang menghadapi situasi yang sulit. Jika Levina mengatakan sesuatu yang bisa menyinggung perasaan Rasti lagi, maka itu akan membuat semuanya menjadi lebih buruk.

Ronald sangat menyesal sekarang. Dia seharusnya pergi keluar dengan sekretaris tadi supaya tidak ikut merasa canggung di sini. Awalnya, Ronald ikut datang ke sini untuk bertemu dengan kakaknya dan memberinya hadiah. Kemudian membicarakan soal bisnis, namun tiba-tiba pembicaraan bisnis malah menjadi drama keluarga dan situasi ini membuat hati kecilnya tak mampu menahannya. Ronald ingin agar ada orang yang mau menyelamatkan Rasti.

Rasti terus menangis terus, hingga dia tersadar bahwa menangis tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Kemudian dia berhenti menangis. Sekarang dia sudah mengetahui hal-hal ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan bersikap seolah - olah tidak tahu apa - apa..

Dia bertanya pada Gavin "Berapa total dana yang sudah kamu berikan kepadaku?"

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Gavin memiliki firasat yang tidak baik.

"Saya akan menjual perusahaan ketika aku kembali dan kemudian mengembalikan uang itu kepada Anda. Jika tidak cukup, aku akan pergi bekerja. Tidak peduli berapa lama, aku akan mengembalikan semua uang kepada Anda." Kata Rasti.

Karena itu bukan perusahaan yang dibangun atas usahanya sendiri, dia tidak menginginkannya.

"Aku tahu kamu akan begini jika aku yang berinvestasi padamu, jadi aku tidak memberitahumu sebelumnya." Gavin sakit kepala. Inilah yang dia khawatirkan. Sekarang kekhawatiran itu menjadi kenyataan.

Masalahnya adalah dia tidak punya waktu untuk mempersiapkan ini, jadi tidak ada cara untuk menghadapinya dan sakit kepala.

Levina, yang selalu patuh dan pendiam, tidak tahan. Terlepas dari pemberhentian Gavin, dia mengutuk Rasti: "Kamu sakit, menurutmu perusahaan itu apa? Mainan? Itu yang kamu inginkan atau tidak inginkan. Ada begitu banyak orang di perusahaanmu, begitu banyak orang yang kamu pekerjakan dan mereka yang pergi belajar. Sekarang kamu telah menjual perusahaan, bagaimana kamu berencana menjelaskan kepada mereka? "

"Saya akan menemukan cara untuk ini," kata Rasti.

“Apa yang bisa kamu pikirkan, mereka mengikutimu karena kamu, bukan karena Kakak aku dan mereka tidak tahu bahwa uang itu diberikan oleh Kakak aku. Investasi dilakukan oleh perusahaan kami dan mereka datang untuk kamu. Sekarang kamu demi emosimu sendiri, mengecewakan mereka. Kamu mau jelaskan gimana, lalu mau kompensasi apa.

Juga, jika kamu melakukan ini, apa yang akan kamu lakukan di masa depan, siapa yang akan mengikuti kamu di masa depan, mengikuti seseorang yang membawa kehidupan pribadi ke perusahaan, bukankah itu pertanda gagal?” Levina selesai berbicara dalam satu tarikan napas, dia lelah saat berkata, bersandar di sofa dan terengah-engah.

Rasti tertegun, ya, bagaimana dia menjelaskan kepada orang-orang itu, bahwa dia mengundang mereka satu per satu dan banyak pengajar senior, bagaimana dia menjelaskan?

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu