Gue Jadi Kaya - Bab 76 Bersama
"Dia bilang wanita tidak boleh memimpin." Jawab Astin dengan nada sedih.
"Itukan yang dia katakan, menurutmu apa semua yang dia katakan pasti benar? Apa di dalam keluarga Atmaja belum pernah ada pemimpin wanita? Apa kamu sudah pernah ngecek yang dia katakan itu benar atau tidak?" Gavin tidak menyangka kalau di abad ini masih ada juga pemikiran kalau wanita tidak boleh memimpin, kecuali wanita itu memang tidak mampu.
Astin tidak pernah mencari tahu, karena Astin sangat percaya dengan ayahnya sebelumnya. Sekarang sepertinya Astin sangat khawatir kalau haknya akan terpengaruh jika Astin pergi menanyakannya, karena Astin terlalu naif.
Melihat reaksi Astin, Gavin tahu bahwa Astin belum pernah mencari tahu soal itu. Gavin lalu menghela nafas, ternyata ayah Astin sangat cerdik karena sudah mempersiapkan serangkaian kebohongan.
"Soal apa yang haru kamu lakuin, coba kamu cari caranya sendiri. Cuma saranku kamu jangan ceritain masalah ini sekarang, tapi tunggu sampai waktunya tiba.” Hanya itu yang bisa Gavin katakan, sebab Astin harus menyelesaikan masalah ini sendiri.
Astin juga paham maksud Gavin, dan setelah tenang Astin bertanya, "Kenapa sih kamu kok mau membantuku?"
Karena Gavin bisa saja membiarkan Astin pergi secara langsung, lagi pula mereka berdua juga tidak punya hubungan apa - apa.
"Kamu perlakuin aku kayak orang jahat, karena aku nyelametin kakakmu, kan?" Sejujurnya Gavin benar-benar melakukan ini karena alasan kemanusiaan.
"Kakak..." Ini adalah kali pertama Astin mengakui kalau Levina adalah kakaknya. Setelah tenang sebentar, Astin melanjutkan, "Jangan khawatir setelah aku mampu, aku pasti akan memperlakukan Levina dengan baik."
Astin juga merasa bersalah meski dia sendiri juga korban, tetapi Astin masih bisa hidup dengan bahagia dan tanpa rasa khawatir, sedangkan Levina hidup menderita hingga tidak punya apa-apa lagi sekarang.
“Udah gak usah terlalu kamu pikirin, Levina juga adikku jadi aku akan mengurusnya." Jawab Gavin sambil tersenyum, sebenarnya akan sangat baik kalau Astin memiliki hati seperti ini.
Astin tidak mengatakan apapun, tetapi Astin sudah memiliki rencana dalam pikirannya.
Gavin melihat kalau Astin sudah benar-benar tenang, lalu berkata, "Kamu bisa pulang sekarang, kami mau istirahat. "
"Enggak… aku mau tidur di sini malam ini." Astin berdiri lalu duduk di tempat tidur kamar tamu.
Gavin awalnya ingin menolaknya, tetapi setelah melihat sikap Astin sekarang Gavin memperbolehkannya. Lalu Gavin berbalik sambil menghela nafas sebentar, dan keluar untuk berkata pada Levina, "Astin udah tenang sekarang, dan Astin ingin tidur di sini malam ini. Sebenarnya Astin juga korban dalam masalah ini, jadi tolong perlakuin Astin dengan baik, yah."
"Iyah kak, aku tahu." Bukan karena Levina ingin mengerti, hanya saja Levina tidak ingin melawan keinginan Gavin. Gavin memintanya untuk memperlakukan Astin dengan baik, jadi Levina pasti akan memperlakukan Astin dengan baik.
"Kalau gitu aku istirahat juga, yah." Setelah selesai berbicara, Gavin kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
Keesokan paginya setelah Gavin bangun, dia melihat Levina sedang sibuk menyiapkan sarapan di ruang makan dengan dibantu oleh Astin. Melihat keduanya melakukan hal bersama, rasanya benar-benar beda bila dibandingkan dengan sebelumnya.
Sepertinya tampak begitu banyak rasa kasih sayang dari mereka berdua.
Setelah Gavin selesai mandi, sarapan sudah siap di sana. Dia lalu duduk di ruang makan untuk sarapan, sebab karena kejadian kemarin Gavin jadi tidak bisa memperhatikan kejadian di dunia maya dan tidak tahu bagaimana rencananya akan berjalan. Ketika sedang makan Gavin melihat ponselnya dan memeriksa berita di internet.
Ternyata sudah banyak hal yang terjadi di sana, terutama video yang diupload oleh Liu Kai telah menjadi trending topik. Dan dari melihat reaksi para netizen, ternyata Video itu telah dihapus dengan membayar penyedia. Tetapi video itu diunggah lagi oleh banyak orang hingga kemampuan menghapus penyedia dengan orang yang mengupload tidak berimbang, dan video itu terus menjadi trending hingga sepanjang malam.
Diperkirakan selama netizen yang online di kota ini sudah melihatnya, maka orang dari tempat lain juga pasti sudah melihatnya.
David benar - benar ditelanjangi dan semua informasi yang berkaitan dengannya juga diposting secara online. Tetapi hal itu tidak dibuat oleh Gavin melainkan para netizenlah yang membuatnya sendiri.
Perhatian terhadap masalah itu ternyata sangat baik, dan Gavin sudah melihat hasilnya dengan mengetahui kalau David dibawa ke kantor polisi.
Selain menjual heroin, David juga menggunakan benda itu untuk melakukan tindak kejahatan. Setelah membiarkan seorang wanita menghisapnya hingga tidak sadarkan diri, sekelompok orang yang dipimpin David melakukan tindakan asusila pada wanita itu. Tindakan yang mereka lakukan bahkan lebih rendah dari binatang. Sebagai manusia yang memiliki hati nurani pasti tidak akan bisa mebiarkan mereka lolos begitu saja.
Gavin sangat puas dengan hasil yang dicapai, karena bukan hanya bisa menghela nafas lega, yang terpenting adalah David menerima hukuman yang pantas diterimanya.
Karen memberinya dua video. Di video petama, David tampak sedang berdiskusi dengan beberapa orang tentang melakukan penjualan heroin melalui perusahaannya. Setelah itu ada juga adegan, di mana mereka berbohong kepada seorang wanita untuk menghisap benda itu, kemudian melakukan tindakan asusila pada wanita itu saat tidak sadarkan diri.
Video pertama difilmkan oleh Karen sendiri secara diam-diam. Tetapi bagian kedua direkam oleh David sendiri, karena David menganggapnya sebagai peringatan atas kesuksesannya. Video itu sendiri diberi nomor No. 12, yang artinya masih ada sebelas wanita yang telah dirusak oleh mereka. Dan karena video ini para wanita itu tidak berani untuk melapor kepada pihak berwajib.
Video David sangat mengerikan, karena dia benar-benar memperlakukan wanita hanya sebagai mainan. Selain itu mereka juga memaksa wanita dengan melakukan tindakan asusila saat wanita itu tidak sadar. Hal itu tentunya sangat memalukan bagi wanita itu, sehingga wanita itu mengalami trauma yang mendalam.
Gavin memperkirakan kalau David sampai gagal masuk penjara, hal itu tidak akan bisa meredam amarah masyarakat. Bahkan jika David menggunakan hubungannya dengan keluarga Chen, mereka tetap tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dan David hanya bisa membalas dendam pada orang yang telah menyebabkan tersebarnya video itu.
Karen sendiri telah Gavin kirim ke luar negeri, sehingga dia sudah tidak khawatir lagi.Melihat Gavin menatap telepon sambil tertawa, membuat Astin dan Levina juga mengeluarkan ponselnya untuk melihat berita itu.
Astin sendiri justru merasa mual setelah menonton video itu, tetapi dia tidak mengerti kenapa Gavin malah tidak marah tetapi justru tertawa ketika melihat video itu?
Levina sepertinya mengerti kenapa Gavin bersikap aneh, lalu bertanya, "Apa ini kelakuanmu yah?"
"Pintar." Gavin tidak memberi tahu mereka berdua secara langsung, karena kepercayaan.
"Kenapa?" Astin tidak tahu apa hubungan orang itu dengan Gavin, dan mebiarkan Gavin menyampaikan dudup permasalahnya.
"Apa kamu gak ingat kalau diaitu orang yang mengobrol denganmu saat di pesta?" Tanya Gavin.
Astin memang tidak terlalu memperhatikannya sekarang, karena dia sendiri tidak memiliki ketertarikan pada David, sehingga Astin tidak bisa mengingatnya.
"Ohhh, jadi kamu melakukan ini karena dia mengejar sepupumu?" Astin baru ingat.
"Enggak, dia tidak mengejar sepupuku, tetapi istriku yang bernama Rasti." Gavin melanjutkan, "Tapi aku tidak melakukannya karena itu, tetapi karena David sendiri pernah menyewa sesorang untuk melukai aku, jadi yang aku lakukan sekarang cuma melawannya balik. Dan jujur saja aku juga tidak menduga kalau David juga melakukan hal seperti itu, jadi tentu saja aku tidak akan membiarkannya lolos. Karena aku juga tidak tahu berapa banyak orang yang sudah dilukai olehnya."
"Aku bahkan enggak tahu kalau David ternyata orang yang seperti itu." Astin mencoba mengingat - ingat waktu mengobrol dengannya. Astin merasa sangat senang, dan seandainya saja Gavin tidak muncul saat itu. Mungkin Astin akan benar-benar tertarik kepad David, dan jika Astin sampai hidup bersama dengan orang seperti itu, dia pasti akan sangat menderita.
"Kamu enggak bisa menilai orang dari penampilan luarnya aja. Aku tau kok kalau David mungkin tidak terlihat baik, tetapi aku enggak nyangka kalau David ternyata separah itu. Aku pikir akan sulit baginya untuk bisa keluar dari penjara seumur hidupnya. "
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMi Amor
TakashiAfter The End
Selena BeeAdieu
Shi QiCantik Terlihat Jelek
SherinGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir