Gue Jadi Kaya - Bab 64 Kembali
Adrian sangat kaget pada saat itu karena mengira Gavin telah membeli beberapa perusahaan lagi. Karena saat ini mereka tidak memiliki cukup orang untuk menangani begitu banyak perusahaan sekarang. Tetapi ketika dia membuka kontrak dan melihat bahwa itu adalah proyek antara MNC dan Keluarga Atmaja, dia sangat terkejut.
"Bagaimana kamu bisa mendapatkan ini?" Karena menurutnya hal itu adalah kolaborasi yang sulit didapat bahkan dengan uang sekalipun.
Bagaimanapun juga keduanya merupakan perusahaan terbesar sekaligus konsorsium terbesar di kota yang melakukan kerja sama dan Gavin bisa ikut campur didalamnya. Sekalipun jumlah investasinya tidak terlalu besar tetapi hal itu sudah sangat luar biasa.
Ketika Adrian melihat kalau jumlah investasinya 1 triliun dengan share sebesar 5%, dia hanya bisa terdiam dan melihat Gavin dengan penuh kekaguman.
Dulu, dia menghormati Gavin hanya karena dia kaya tetapi kali ini Gavin menunjukkan kemampuannya yang sangat luar biasa. Kini dia merasa bahwa hal-hal yang dilakukannya di perusahaan tidak bisa dibandingkan dengan Gavin.
"Tindak lanjut ini sebenarnya kalian tidak perlu melakukan apa-apa, cukup pantau saja prosesnya dan tunggu hingga uangnya terkumpul." Gavin memperhatikan Adrian yang tidak berbicara dan mengira kalau dia tidak tahu harus berbuat apa.
"Bagaimana kamu melakukannya?" Adrian sangat penasaran.
"Keberuntungan." Sebenarnya Gavin tidak melakukan apa - apa, hanya saja dia berada di saat yang tepat ketika Hari baru saja membicarakan soal kerja sama itu.
"Keberuntungan juga termasuk kekuatan dan investasi ini bisa sebanding dengan keuntungan perusahaan kita selama tiga tahun." Hari juga sangat paham tentang hal ini. Lagipula yang Gavin pelajari sebenarnya adalah bisnis dan Gavin bisa memahami keuntungan hanya dengan melihat kontraknya.
"Mustahil, yang kamu lihat sekarang hanyalah perusahaan itu saat ini dan perusahaan itu akan menjadi lebih besar dan lebih besar lagi di masa depan." Gavin berkata dengan tegas.
"Akan aku tunggu untuk melihat kapan perusahaan itu tumbuh." Adrian kini sudah kehilangan kata - kata pada Gavin.
Pada saat ini, semua investasi yang dia lakukan sudah membuahkan hasil, jadi dia berkata kepada Gavin, "Apakah perusahaan memiliki rekening terpisah? Pendapatan investasi lanjutan yang kita hasilkan telah kembali dan pendapatan 100 milyar akan diberikan kepadamu, atau kamu mau membua rekening untuk perusahaan "
Uangnya tidak bisa terus berada di rekeningnya selamanya. Awalnya, dia ingin menunggu hingga perusahaan hiburan ditemukan Gavin dan sepertinya sekarang dia bisa menangani masalah itu.
"Tidak perlu, alokasikan saja 60 milyar untuk pergi mencari tempat yang lebih baik untuk memindahkan perusahaan dan berikan tempat ini kepada Levina dan 20 milyar kepada Levina agar dia terus bekerja di sini dan sisanya 20 milyar akan dibagikan kepada orang - orang di perusahaan. Mereka adalah karyawan perusahaan yang telah mengalami begitu banyak kesulitan, mereka akan mengikutimu dengan semangat kalau kamu memberi mereka beberapa keuntungan. "
Gavin tidak berencana meminta uang itu sepeser pun.
"20 milyar, sekarang perusahaan memiliki sekitar 30 orang, apakah itu tidak terlalu banyak?" Jika uang itu dibagi rata kepada semua orang, jumlahnya akan beberapa kali lebih banyak dari pada gaji tahunan mereka.
"Bagi saja dan beri tahu semua orang bahwa di masa depan, perusahaan kita akan membayar sesuai kemampuan mereka. Perusahaan bisa memberi mereka dana dan mendukung mereka untuk berinvestasi dalam proyek. Mereka bisa mendapatkan 20% dari pengembalian, tetapi jika mereka merugi, mereka tidak akan mendapat apapun. "
"Apa kau tidak takut mereka akan berbohong padamu dengan mengatakan kalau mereka akan berinvestasi padahal sebenarnya mengambil uangnya?"
“Aku yakin kamu bisa memeriksanya dengan jelas dan kamu juga bisa mendapatkan 30% dari pendapatan untuk setiap projek dan sisanya 50% akan diberikan kepada perusahaan. Uang tidak perlu ditransfer ke rekeningku. Jika aku memerlukannya maka aku akan datang kepadamu untuk itu." Setidaknya sekarang dia sama sekali tidak perlu menggunakan uang perusahaan, karena Gavin masih memiliki 600 milyar tersisa, yang lebih dari cukup untuk digunakan.
"Nah, karena kamu sudah mengatakannya, apa lagi yang bisa aku katakan." Adrian diyakinkan oleh keberanian Gavin, yang sebenarnya tidak memperlakukan uang sebagai uang.
"Kalau tidak ada hal-hal lain lagi aku akan pergi, nanti setelah perusahaan hiburan sudah kamu temukan beri tahu aku kalau kamu bisa membeli perusahaan itu dengan setengah harga. Aku tidak akan pergi lagi, jadi kamu rekrutlah orang lagi, atau kamu tangani sendiri semuaanya. "
Gavin percaya pada Adrian karena Adrian juga suka uang. Dia punya uang dan bisa memberinya banyak uang, hanya hubungan inilah yang menguatkan mereka berdua.
"Baik." Adrian tidak berkomentar lagi.
Gavin lalu pergi sekarang.
Setelah itu, dia telah membuat namanya di akui di perusahaannya Warrior sehingga dia tidak harus pergi bekerja. Bang Bobby juga tidak pernah menghubunginya lagi, namun dia tetap mendengarkan perkataan Bang Bobby dan membeli sebuah mobil senilai lebih dari 4 milyar dan itu adalah sarana agar dia tidak terlihat mencolok lagi karena dia tidak ingin hal itu terulang lagi untuk kedua kalinya.
Setelah menunggu selama dua minggu, muncul kabar dari Adrian bahwa dia telah menemukan perusahaan hiburan yang cocok. Sekarang dia sedang mengalami kesulitan dengan pemiliknya dan sedang dalam proses membicarakan soal investasi. Adrian sedang mempertimbangkan untuk membicarakannya dan membeli perusahaan secara langsung.
Gavin dan Adrian membuat janji dan pergi ke perusahaan hiburan bersama.
Begitu mereka mendekati perusahaan, mereka dihentikan.
"Maaf, ini perusahaan hiburan dan anda berdua tidak boleh masuk." Kata penjaga keamanan dengan sopan. Lagipula, ada banyak penggemar yang datang ke perusahaan untuk bertemu dengan artis pujaannya setiap hari sehingga mereka sudah sangat lelah.
"Aku telah membuat janji dengan bos kalian. Aku Adrian, silakan diperiksa." Adrian membuka jalan bagi Gavin di depan.
Keamanan segera memeriksa dengan dengan walkie-talkie dan mengkonfirmasi bahwa mereka sudah memiliki janji untuk bertemu.
Ketika sampai di kantor pemilik, pemilik itu melihat Adrian sekilas dan mengira kalau dia adalah bosnya, jadi dia menyapa Adrian dan berkata, "Halo, kamu Gavin kan? Senang bertemu denganmu."
Sebelum dihubungi lewat telepon, Adrian mengatakan atas nama seorang asisten bahwa dia akan mengajak serta Gavin untuk membicarakan soal investasi dan tidak diduga pemilik itu salah mengira.
Adrian menjabat tangannya sambil berkata, "Halo, saya Adrian dan ini bos saya, Gavin."
Setelah itu, Adrian minggir dan membiarkan Gavin menemui pemiliknya.
"Ini bosnya?" Apakah seorang bos yang ingin membeli perusahaannya masih sangat muda?
"Ya, kami sekarang tahu situasi perusahaan anda saat ini. Anda ingin kami berinvestasi, tetapi bos kami ingin membeli perusahaan anda secara langsung. Jadi bagaimana menurut anda." Adrian langsung mulai membicarakan bisnis.
"Kami masih memiliki beberapa artis di bawah naungan perusahaan kami. Meskipun mereka bukan bintang dalam lini pertama, mereka juga cukup terkenal dan dapat membawa keuntungan yang baik bagi perusahaan. Jika anda membeli perusahaan secara langsung, apakah hal itu tidak terlalu berlebihan?" Pemilik itu memandang Gavin dan berkata.
"Aku tidak suka bekerja dengan orang karena dengan cara itu aku tidak memiliki hak mutlak untuk berbicara." Yang diinginkan Gavin adalah perusahaan yang dapat mengambil keputusan, yaitu jika dia mengatakan satu, tidak ada orang yang berani untuk mengatakan dua.
"Tapi ketika aku melihatmu, aku tahu bahwa kamu adalah orang awam, sehingga terlalu berisiko untuk melakukannya. Kalau aku memberikan perusahaan ini kepada kalian, lalu kalau kalian menutup perusahaan ini, bagaimana nasib dari artisku?" Pemilik meragukan Gavin dan kemampuannya, karena mau bagaimanapun juga dia masih terlalu muda dan Pemilik saat ini sangat membutuhkan uang sekarang, tetapi Pemilik juga tidak dapat mengorbankan artis yang dia dibesarkan demi kepentingannya!
Novel Terkait
Predestined
CarlyJalan Kembali Hidupku
Devan HardiWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiThe Sixth Sense
AlexanderMore Than Words
HannyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanKisah Si Dewa Perang
Daron JayGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir