Gue Jadi Kaya - Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
Melihat seorang pelajar yang berpakaian sangat sederhana sedang melihat menu dengan wajah dilema, orang-orang ini menatapnya dengan jijik.
Tidak ada uang dan masih datang ke tempat seperti ini seperti bos besar, juga tidak berpikir akan memalukan keluarga sendiri.
Di antara semuanya ada seorang pria yang baru ingin berjalan masuk ke dalam ruang makan pribadi lalu melihat Gavin dan merasa sangat jijik, merasa sangat melukai matanya jika dia melihatnya lebih lama, lalu berbalik dan ingin lanjut berjalan.
Lalu mendengar Gavin berkata: "Hanya sedikit uang seperti ini, aku kira restoran ini sangat mahal."
Dengan nada yang sangat menghina, lalu dia pun mengeluarkan ponsel dan menunjukkan layar ponsel untuk membayar, berkata: "Silahkan scan."
Mendengar bahwa dia benar-benar ingin membayar, pria itu langsung menghentikan langkah kakinya dan menoleh melihat Gavin.
Pelayan tidak mengira dia begitu tidak tahu malu, lalu pelayan itu pun memberi isyarat kepada orang di resepsionis, sekaligus menyalakan suara pembayaran, agar dia benar-benar malu.
Orang di resepsionis hanya bisa melakukan scan barcode pembayaran.
"Ting, pembayaran berhasil, total pembayaran sembilan puluh enam juta enam ratus empat puluh ribu rupiah."
Suara pemberitahuan ini tidak hanya membuat pelayan tercengang, bahkan orang-orang di belakangnya yang sedang menunggu untuk melihat leluconnya pun sangat terkejut sampai membelalakan mata, lalu menatap Gavin dengan tak percaya.
"Tidak mungkin!" pelayan itu tidak percaya, seorang pelajar miskin begini bagaimana bisa membayar 90 juta begitu: "Pasti ada masalah dengan sistemnya, sekarang juga aku akan pergi menemui manager untuk memeriksanya."
Hanya ini yang bisa memberi penjelasan.
Gavin mengambil ponselnya kembali, sama sekali tidak peduli dengan apa yang dikatakan pelayan itu, membiarkannya pergi menemui manager.
Orang-orang di belakang yang awalnya hanya ikut menonton keributan saja, sekarang malah sangat merasa tertarik dan sangat ingin tahu perkembangan selanjutnya seperti apa.
Manager dengan cepat tiba di sana, awalnya manager berpikir bahwa pelayan itu yang ceroboh, tetapi dia langsung percaya ketika melihat Gavin, dia telah bekerja di sini selama bertahun-tahun lamanya, orang kaya atau orang miskin dapat dilihatnya dalam sekilas saja, dilihat sekilas saja dia sudah tahu jika Gavin adalah seorang pelajar miskin, dia langsung pergi ke belakang meja resepsionis lalu memerika mesin penerima uang, tetapi dalam waktu yang lama dia tetap tidak menemukan adanya hal yang salah.
"Jangan bertindak sia-sia lagi, tidak ada hal yang salah pada mesin, aku di sini pun sudah menerima pesan dari bank." Pada saat ini Gavin baru bertindak, lalu memperlihatkan ponselnya kepada mangjer.
Saat dia melihat pesan bank, sikap manager itu langsung berubah, dengan hati-hati membungkuk dan meminta maaf: "Mohon maaf Bapak, pelayan ini yang membuat kesalahan, telah menunda waktu makan Anda."
Saldo 1.999.900.000.000 membuat hati manager yang melihatnya pun bergetar, bahkan selama dia di sini, dia belum pernah melihat ada pemuda yang begitu kaya, pria ini pasti seorang pria terpandang dan dia tidak bisa mencari masalah dengan orang seperti ini.
"Manager, bagaimana bisa …." Pelayan itu masih tidak percaya.
"Jangan katakan lagi, kamu dipecat, silahkan pergi ambil uang ke departemen keuangan dan pergi, jangan menganggu para tamu di sini." Manager menatapnya dengan dingin, lalu wajahnya segera berubah, berkata kepada Gavin dengan senyum lebar: "Bapak, aku bawa Anda ke ruangan."
Gavin melirik pelayan itu dengan jijik, anjing yang memandang rendah orang, silahkan telan sendiri akibatnya!
Orang-orang yang menonton keributan tidak menyangka masalah bisa terbalik seperti ini, mereka melihat bayangan punggung Gavin dengan sangat terkejut, menebak siapa orang terpandang ini.
Orang yang cerdik sudah dapat melihat Gavin bukan orang biasa dari sikapnya manager itu.
Hanya saja ada beberapa orang yang melihat kejadian ini, dalam hatinya merasa sangat bingung dan ada sedikit perdebatan.
Gavin dibawa ke dalam ruang pribadi, manager dengan sikap melayani menarik kursi lalu membiarkannya duduk dan dengan hormat menyerahkan kartu namanya, berkata: "Namaku Adrian Rahman, jika kelak Bapak ingin datang ke sini, Anda bisa meneleponku dahulu, jika Anda ada permintaan apa pun juga boleh ajukan padaku, aku dapat membantu menyiapkan segalanya untuk Anda."
Mengulurkan tangan dan tidak mengabaikan senyuman itu, bahkan manager itu telah berkata demikian, Gavin tidak menolaknya dan menerima kartu nama tersebut, lalu melambaikan tangan agar Adrian pergi.
Setelah hidangan disajikan, James yang memilih beberapa makanan saja, tentu saja dia sendiri tidak mungkin makan begitu banyak, dia memesan semua ini hanya untuk menyinggung orang-orang yang memandang rendah dirinya, dia bahkan sudah kenyang sebelum mencoba semuanya.
Ketika dia akan pergi, dia teringat dengan Rasti, bagaimana pun juga dia telah merawatnya cukup lama, makanan yang belum sempat dimakannya pun dibungkus dibawa pulang untuk diberikan untuknya dan dia juga ingin tahu bagaimana reaksi Rasti ketika dia melihat dirinya membawa pulang makanan dari Restoran Queenzy yang paling mahal di kota ini.
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMy Cute Wife
DessyHarmless Lie
BaigeSi Menantu Buta
DeddyMata Superman
BrickMeet By Chance
Lena TanEverything i know about love
Shinta CharityThick Wallet
TessaGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir