Gue Jadi Kaya - Bab 55 Tingkat Kepastian
Hanya dengan satu kalimat itu saja, langsung mengumumkan akhir cerita dari penjaga keamanan itu.
Mendengar Hari berkata seperti itu, kaki penjaga keamanan langsung lemas dan terjatuh di lantai, dia telah bekerja di perusahaan selama lima tahun, dan sekarang karena masalah Gavin yang sangat sepele itu, semuanya menjadi sia-sia.
Yang terpenting adalah penjaga keamanan itu sudah terbiasa bekerja di sini dan tidak ada ahli dalam bidang lain, setelah dipecat, dirinya juga tidak tahu apa yang bisa dirinya lakukan di masa mendatang.
Tapi siapa yang akan peduli tentang bagaimana pemikiran orang kecil seperti dirinya.
Hari tidak keberatan, Gavin memang menginginkan hasil seperti ini. Dia menatap penjaga keamanan itu dan berkata, "Setiap orang harus bertanggungjawab atas ucapan dan perbuatannya sendiri. Bagaimana kamu tahu jika orang miskin yang saat ini kamu tindas akan menjadi orang kaya di masa depan? Tentu saja bukan seperti miliarder yang kamu bicarakan, bahkan dua miliar sekalipun tidak berarti apa-apa bagi orang kaya. "
Setelah selesai berbicara, lalu memberi sebuah tatapan isyarat kepada Hari, meminta Hari membawa dirinya masuk ke perusahaan.
Kemarin karena masalah dirinya dipecat sudah membuat keributan yang snagat besar. Sekarang dia kembali, untuk mencegah orang-orang berbicara yang bukan-bukan, dan Hari juga harus bertanggungjawab.
Hari tidak berhak untuk menentang, jadi dia hanya bisa dengan hormat membawa Gavin masuk ke perusahaan bak seperti menyambut seorang tetua.
Saat melihat mereka muncul bersamaan di perusahaan, tampak jelas sepertinya Hari sedang bertindak sebagai orang jahat untuk Gavin, bahkan karena terkejut, pekerjaan yang sedang dikerjakan pun sudah lupa.
Gavin dipekerjakan langsung oleh Hari dan kemudian diusir, menyebabkan dirinya terkenal di Perusahaan MNC, jadi semua orang mengenalInya dan juga mengganggapnya sebagai sebuah lelucon.
Tapi orang yang mereka anggap sebagai lelucon kemarin itu sekarang diundang masuk lagi oleh Hari. Jadi yang mereka dengar tentang Gavin adalah seorang penipu jelas-jelas tidak benar.
Mereka yang telah menertawakan Gavin, sekarang menjadi sangat malu, dan semuanya sangat berharap waktu bisa diputar kembali, sehingga mereka bisa menarik kembali semua perkataan yang telah mereka ucapkan.
Hari dengan hormat membawa Gavin ke kantornya. Gavin tidak menunggu Hari berbicara dan langsung mencari tempat duduk dan istirahat, lalu bertanya dengan santai: "Kapan Astin akan datang."
"Dia hanya bilang akan datang hari ini dan tidak bilang kapan."
“Maka hari ini aku tinggal di departemen pemasaran saja, hanya satu hari, setelah itu aku tidak akan peduli lagi.” Gavin mengungkapkan sikapnya.
“Baik.” Hari mengangguk dan setuju.
"Kalau begitu, aku akan pergi ke departemen pemasaran sekarang, jika orangnya sudah datang, beritahu aku."
"Apakah kamu tidak memikirkan dulu bagaimana cara berinteraksi dengan Astin ?"
"Mengapa aku harus memikirkan ini."
"Dia menyukaimu!"
Gavin mengerutkan kening dan menatap Hari: "Dia menyukaiku, haruskah aku memikirkan cara untuk menyenangkan hatinya? Dia yang menyukaiku, bukan aku menyukainya. Aku bisa mengobrol dengannya sebentar, tapi itu karena kerjasama MNC dan tidak ada hubungannya dengan dirinya. "
“Lalu bagaimana jika kamu membuatnya marah?” Hari khawatir tentang masalah ini.
“Aku tidak akan memprovokasi dia, selama dia tidak terlalu berlebihan, aku tidak akan marah, tetapi aku juga tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diperlukan.” Meskipun Gavin sekarang tidak berbeda dengan pria lajang, tetapi di atas kertas masih memiliki seorang istri, jadi dirinya tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas dilakukan.
Hari tentu saja tidak puas dengan pemikiran Gavin yang seperti ini, tetapi dirinya tidak memiliki posisi untuk bernegosiasi dengan Gavin. Orang ini adalah harapannya sekarang dan juga akan menjadi mitra yang berinvestasi dalam proyek perusahaan mereka di masa mendatang. Dia hanyalah seorang pekerja dan statusnya sangat jauh berbeda.
Masalah negosiasi hanya bisa dibicarakan oleh orang-orang berpangkat tinggi terhdap orang-orang berpangkat rendah ataupun orang-orang yang berada di posisi yang sama.
Gavin berdiri, Hari kemudian hanya bisa menerima kata-katanya, hanya berharap nasibnya bisa lebih beruntung dan taruhan ini benar.
Gavin kembali ke departemen pemasaran. Semua orang di departemen pemasaran telah menerima informasi bahwa dia sudah kembali, dan mereka semua duduk di tempat masing-masing, mereka tampak seperti sedang bekerja. Sebenarnya, semua orang sedang merasa bersalah.
Kemarin saat Gavin pergi, mereka tidak mengantarnya, dan bahkan melihatnya pergi dengan tatapan menghina. Sekarang semua orang takut Gavin akan memperhitungkan masalah ini kepada mereka.
Gavin tentu saja tidak akan melakukan hal ini. Bagaimanapun juga, mereka bukanlah karyawannya. Gavin tidak berhak untuk mengendalikan mereka. Gavin datang ke sini, hanya karena tidak ingin pergi ke tempat baru dan diperlakukan dengan waspada oleh orang lain.
Gavin tidak melihat orang-orang ini lagi, dan langsung pergi ke kantor untuk duduk dan membuang waktu.
Bahkan Gavin juga berharap kali ini Hari bisa sukses, sehingga bisa berpartisipasi dan juga menghasilkan uang.
Gandi sekarang masih tidak bisa mempelajari pemasaranbdengan sendirinya, jadi hanya bisa mengikuti orang-orang ini, karena apa yang mereka lakukan sudah pasti adalah menghasilkan uang, jadi tidak perlu berpikir terlalu banyak.
Tetapi jika meminta dirinya pergi menyenangkan hati Astin adalah hal yang mustahil, dia toh tidak bisa melakukan hal seperti itu.
Namun, harus mempertimbangkan suatu jarak, tidak boleh terlalu dekat dan juga tidak boleh terlalu jauh.
Entah berapa lama berpikir ini itu, seseorang celingak-celinguk berjalan masuk dan berkata kepada Gavin dengan sangat waspada: "Manajer memintaku untuk memberitahumu bahwa seseorang sudah datang, dan meminta kamu pergi ke kantornya."
Setelah selesai berbicara, orang itu tidak berani pergi, berdiri di sana dengan kaku sambil menunggu perintah dari Gavin.
"Baik, aku tahu, Kamu lanjutkan pekerjaanmu," Gavin mengangguk dan berkata.
Kemudian, orang itu baru pergi.
Gavin juga bangun dan pergi ke kantor Hari.
Saat masuk, Astin sudah duduk di sofa dan menunggu, sambil memegang kopi dengan penampilan santai, ini nenbuat Gavin teringat dengan dirinya juga seperti itu saat datang kemari barusan dan entah mengapa merasa sedikit canggung.
Gavin tidak menunjukkannya, tapi dengan tenang berjalan ke arah Astin dan bertanya, "Kamu mencariku?"
“Jika bukan mencarimu, buat apa aku kemari?” Astin memutar bola matanya dan berkata.
“Ada apa mencariku?” Gavin bertanya dengan dingin.
Astin tidak menjawab, kemudian memberi satu tatapan mata kepada Hari yang berdiri di samping.
Hari langsung bereaksi, kemudian berdiri dan berkata: "Kalau begitu kalian mengobrollah, aku masih ada urusan lain, jadi aku pergi dulu."
Setelah Hari pergi, Gavin kembali memandang Astin .
Astin kemudian meletakkan kopinya dan berkata kepada Gavin, "Aku sudah mengatakannya bahwa aku tetarik padamu, jadi tentu saja aku datang untuk melihat apa pekerjaanmu."
“Aku tidak layak, aku hanya seorang manajer dari departemen pemasaran, berbeda dengan dirimu.” Gavin langsung menolak dan berkata.
"Aku tertarik dengan kepribadianmu, bukan pekerjaanmu. Lagipula, menurutmu, apakah identitasku masih akan peduli jika orang yang aku suka memiliki uang atau tidak? Uangku sendiri sudah cukup untuk aku habiskan seumur hidup dan bahkan tidak akan habis." Astin berkata dengan sedikit arogan.
Tapi Astin bisa bersikap arogan seperti ini, dikarenakan memiliki seorang ayah yang kaya.
Gavin sebenarnya sangat membenci orang-orang seperti itu, jika bukan karena suatu alasan, Gavin tidak ingin mengatakan sepatah kata pun kepada Astin .
Sekarang Gavin hanya bisa menahan benci dan berkata: "Uangmu itu bukan milikmu juga. Jika saat ini kamu benar-benar sudah memiliki uang itu, maka kamu boleh berkata seperti itu."
“Asalkan aku pergi mengatakannya kepada ayah, dia pasti akan memberiku segalanya.” Astin mengangkat alisnya dan memandang Gavin dengan bangga. Tindakan yang membenarkan diri untuk bergantung pada orangtua, hanya memikirkan kenyamanannya sendiri dan tidak peduli dengan hal-hal yang lain, itu hanyalah generasi kedua keluarga kaya yang tidak berguna
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeBaby, You are so cute
Callie WangCinta Yang Terlarang
MinnieTakdir Raja Perang
Brama aditioLove and Trouble
Mimi XuThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir