Gue Jadi Kaya - Bab 126 Hasil Akhir
Meskipun Letto mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia tahu jika Gavin tidak akan membuat lelucon kepadanya, jadi dia langsung menutup telepon dan meminta orang untuk mencari orangnya.
Pada akhirnya, pria itu ditemukan di gang di belakang hotel, pria itu dipukul pingsan, diikat lalu dibuang ke sana, Letto membawa pulang pria itu dan mulai bertanya padanya.
Pria itu juga tidak tahu apa yang sedang terjadi, ada seorang pria mengetuk jendela dan bertanya arah jalan dan kemudian dia dipukuli sampai pingsan, lalu dia tidak tahu apa-apa lagi.
Lalu Letto pun menelepon Gavin untuk bertanya apa yang telah terjadi.
Gavin tidak banyak bicara dan hanya memintanya untuk segera menanganinya, lalu memindahkan perusahaan ke ibu kota.
Dia juga tidak kembali, kemudian menelepon Adrian, memberitahunya bahwa untuk ke depannya dia akan mengurus semua urusan di sana sendiri dan dia juga akan tetap mengelola perusahaannya Levina, kemudian meminta Levina datang ke sini.
Selain Levina di sana, Gavin tidak memiliki apa-apa lagi yang perlu dikhawatirkan.
Tentu saja Adrian bersedia, hal semacam kekuasaan pusat yang jauh dan tidak dapat dijangkau lalu diberikan pada orang lain, tentu saja akan sangat disukai, apalagi tidak ada batasan dalam melakukan setiap hal dan dia bisa langsung meminta bawahan untuk melakukannya.
Gavin tidak langsung memberitahu Levina apa yang sedang terjadi, dia hanya menelepon dan memintanya untuk menjual rumah yang ada di sana, setelah menyerahkan perusahaan kepada Adrian, lalu datang ke sini untuk berkumpul bersamanya.
Dengan beberapa panggilan telepon yang memutuskan bahwa dia tidak akan kembali lagi untuk ke depannya, dia tidak ingin dengan segala keadaan dan jabatan yang telah dibukanya disana, karena jika dibandingkan dengan tempat ini, itu semua bukan apa-apa.
Levina menuruti perkataan Gavin, bahkan jika dia tidak tahu apa yang terjadi, dia tetap melakukan apa yang dia katakan dan dia masih melakukan satu hal lagi, yaitu mengambil semua dana Adrian dan perusahaan lain yang dapat dimobilisasikan dan mengumpulkannya di satu nomor akun.
Gavin memintanya untuk menjual rumah, yang berarti dia tidak akan pernah kembali untuk ke depannya, tentu saja uang adalah yang terpenting jika ingin berada di tempat lain.
Dia mengurus semuanya dengan sangat cepat dan Gavin di sana juga sedang mengurus urusannya sendiri.
Dia harus menemukan tempat tinggal untuk dirinya, kemudian menangani gugatan hukum, karena masalah ini memiliki tingkat perhatian yang cukup tinggi, Gavin juga telah bertekad untuk berurusan dengan orang-orang itu dan selalu memberinya tekanan.
Jadi masalah ini pun segera dibawa ke pengadilan, barang bukti yang ada di tangan Gavin sangat lengkap dan dia juga menangkap langsung orang-orang itu di tempat, dalam video itu, orang-orang itu juga mengakui bahwa mereka sendiri yang melakukannya, tentu saja Gavin pasti menang untuk hasilnya.
Dalam hal menang, itu bukan suatu hal yang mengejutkan lagi, tetapi satu-satunya hal yang mengejutkan adalah Gavin meminta 20 Miliar sebagai biaya kompensasi.
20 Miliar ini bukan hanya hukuman untuk para reporter, tetapi juga untuk perusahaan tempat para reporter itu berada, 20 Miliar bukanlah jumlah yang besar bagi Gavin, tetapi itu adalah angka yang sangat tinggi untuk sebuah perusahaan reporter hiburan dan Gavin telah bertekad bahwa perusahaan mereka harus membayarnya.
20 Miliar ini benar-benar bukan jumlah yang besar bagi Gavin, jadi setelah hasilnya keluar, dia langsung meminta perusahaan untuk mengeluarkan pernyataan bahwa dia akan menyumbangkan semua 20 Miliar ini ke lembaga amal dan kemudian berkata, jika ada yang ingin melakukan amal lagi ke depannya, dia bisa datang untuk mengikutinya.
Kemenangan kali ini bisa dianggap sebagai pelopor utama, agar semua orang tahu jika ada orang yang mengikutinya, mereka dapat menggunakan cara ini untuk melindungi diri mereka sendiri.
Tentu saja ini juga menerima banyak dukungan di internet.
Gavin tidak terlalu peduli tentang itu, setelah masalah ini selesai, Levina juga tiba di ibu kota untuk berkumpul bersamanya.
Gavin membawanya ke tempat tinggal yang telah dia temukan, rumah itu tidak terlalu besar dan berada di dalam perumahan, bukan sebuah vila yang terpisah, hal ini membuat Levina sedikit terkejut.
Setelah duduk, dia berkata "Apakah kamu sekarang sangat kekurangan uang? Aku telah meminta perusahaan untuk mengeluarkan semua uang yang bisa diambil, di sini totalnya ada 400 Miliar."
Levina memberikan uang yang sudah dipersiapkannya kepada Gavin dan untungnya dia cukup pintar dengan bertindak seperti itu ketika datang ke sini.
"Langsung berikan uang itu kepada Letto saja, agar dia menangani urusan perusahaan, aku tidak kekurangan uang." Saat ini dia masih memiliki uang di kantongnya, ditambah dengan proyek yang dia kerjakan dengan Perusahaan Keluarga Atmaja sebelumnya, tidak lama lagi uang itu juga akan turun, setidaknya di sana sudah ada 2000 Miliar dan dia tidak akan kekurangan uang.
"Lalu kenapa kamu tinggal di sini?" Levina bertanya dengan bingung, tempat ini bisa dikatakan cukup bagus untuk orang biasa, bangunan duplex dengan dua lantai, tapi jika dibandingkan dengan vila mereka sebelumnya, jauh lebih buruk.
Dia pikir Gavin sudah tidak punya uang sehingga memilih tempat ini, kalau memang dia ada uang, lalu mengapa dia masih ingin tinggal di sini?
"Aku sekarang tidak sama dengan aku yang dulu, jika tidak perlu mengeluarkan uang di tempat yang tidak berguna, maka aku tidak akan mengeluarkannya." Dahulu dia tidak memiliki tujuan, hanya karena dia menjadi kaya dalam semalam, yang dia lakukan hanya menikmati apa yang dia lihat dan dia lakukan, tetapi yang dia inginkan sekarang adalah keberhasilan, keberhasilan yang bisa membuat orang lain iri dan bangga dan tentu saja tingkah lakunya tidak bisa sama seperti dulu lagi.
"Apakah kamu mengalami sesuatu masalah?" Pasti ada alasan untuk sebuah perubahan yang mendadak itu.
Levina adalah ayah dan saudara perempuannya, bahkan Ronald pun tahu tentang hal ini, dia tentu saja tidak akan merahasiakannya dari Levina, lalu dia menceritakan tentang ayahnya kepadanya.
"Ternyata kamu memiliki orang tua!" Ini adalah reaksi pertama Levina, bagaimanapun mereka telah bersama untuk waktu yang lama sebelumnya, tetapi dia terus tidak pernah bertemu dengan orang tuanya Gavin, jadi dia pun berprasangka bahwa mereka tidak punya orang tua.
"Ada, hanya saja mereka pergi di waktu yang cukup lama, kelak kita pasti akan bertemu dengan mereka, tunggu sampai kita berhasil nanti." Kata Gavin dengan sangat yakin.
"Aku percaya padamu dan aku akan selalu bersamamu, kita pasti bisa berhasil." Levina juga ikut berbicara.
Dia tidak peduli apa yang akan terjadi di masa depan atau hasil akhirnya mungkin tidak baik, tetapi selama dia bisa bersama dengan Gavin, dia bersedia untuk mencoba segalanya dan bersedia untuk membantu Gavin, meskipun bantuannya hanya sebagian kecil saja.
Gavin tersenyum menatapnya.
Sekarang dia tidak sendiri lagi, dia memiliki Levina, Ronald dan Letto, mungkin mereka adalah pendatang baru di ibu kota dan juga di tempat lain, tetapi dia percaya bahwa selama mereka bekerja keras, mereka akan menciptakan hasil yang bisa membuat semua orang kagum.
Segera, Perusahaan Keluarga Atmaja muncul di hadapan publik, Gavin adalah ketua dewan, begitu berita ini tersebar, muncul kehebohan yang besar di internet, semua orang sedang menunggu untuk melihat seperti apa perkembangan perusahaan Gavin nantinya, setiap langkah yang diambilnya akan mendapat perhatian semua orang, tidak bisa gagal dan jika gagal mungkin tidak bisa berdiri lagi.
Gavin berdiri di lantai tertinggi Perusahaan Keluarga Atmaja dan memandang kota ini, dia tidak takut menghadapi kesulitan yang akan dia hadapi, karena dia percaya bahwa dirinya bisa berhasil dan bisa menaklukkan tempat ini, ini adalah langkah pertamanya sekarang, lalu ke depannya dia akan semakin melangkah dan semakin tinggi, agar orang tuanya bisa melihat dan muncul di hadapan mereka dengan bermartabat.
Mulai saat ini, kehidupan barunya akan dimulai, kekayaan sudah selesai dan yang dia inginkan selanjutnya adalah keberhasilan!
***TAMAT***
***PENULIS MEREKOMENDASIKAN BUKU "Ritual Penyucian" / "Upacara Penyucian"***
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAsisten Bos Cantik
Boris DreyThis Isn't Love
YuyuMy Secret Love
Fang FangCEO Daddy
TantoMy Goddes
Riski saputroWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiUnlimited Love
Ester GohGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir