Gue Jadi Kaya - Bab 80 Program Rekaman
Di hati mereka Gavin adalah orang yang hebat. Tetapi Gavin tidak tahu apa yang mereka pikirkan kali ini dan dia bisa keluar dari universitas tanpa masalah, dan berkendara pulang.
Setelah pulang Gavin mengeluarkan setelan yang sudah dia siapkan dan menggantungnya. Sebab Gavin akan memakainya saat acara besok, meskipun tidak terlalu mencolok, mau bagaimanapun dia akan tampil di TV sehingga Gavin harus menjaga penampilannya.
Keesokan harinya dia tampil sangat rapi di acara itu. Dan ternyata sudah banyak penggemar di sana yang hadir untuk mendukung para konstestan.
Diantara mereka, Kezia memiliki banyak sekali fans. Mereka mencetak fotonya, dan membuat spanduk, tindakannya itu membuat Kezia sudah terlihat seperti bintang kecil. Gavin merasa terharu saat melihatnya.
Sebelumnya Kezia adalah tipe orang yang tidak terlalu memperhatikan orang - orang ketika berjalan di jalanan, tetapi itu cuma beberapa hari yang lalu. Karena sekarang Kezia sudah memiliki penggemar, memang benar kalau perusahaan hiburan ini masih hebat dalam menciptakan bintang.
Gavin memperhatikan fans itu untuk beberapa saat, ketika baru mau berjalan menuju pintu masuk. Gavin segera dihentikan oleh petugas keamanan.
"Maaf pak, untuk fans tidak bisa masuk ke dalam, karena sekarang sudah hampir waktunya untuk memulai acara. Kalau anda masuk sekarang anda akan mengganggu jalannya acara." Kata penjaga keamanan pada Gavin dengan sangat ramah.
Jelas dia sudah sangat akrab dengan kejadian seperti ini, dan hal itu bisa diselesaikan dengan cepat tanpa emosi sama sekali.
"Aku datang untuk berpartisipasi dalam acara ini, aku adalah seorang juri dan namaku adalah Gavin, silhkan kamu periksa diri sendiri dengan orang-orang di dalam." Kata Gavin.
Penjaga keamanan tidak mempercayainya begitu saja, karena banyak penggemar yang ingin masuk dengan menggunakan berbagai identitas. Tetapi semua staf yang ada memiliki ID Card, sedangkan Gavin tidak.
Penggemar lain yang melihat Gavin juga berpikiran sama dengan petugas keamanan. Mereka juga pasti telah mencobanya karena banyak orang juga memikirkan cara itu sebelumnya, tetapi mereka semua berhasil diusir. Dan mereka memperkirakan bahwa Gavin sama juga merupakan orang yang sama, sehingga mereka juga ikut menonton lelucon yang dibuat oleh Gavin.
Meskipun tidak percaya petugas keamanan mencoba memeriksanya, dan tidak mengira benar-benar ada hakim yang bernama Gavin.
Tapi meski begitu petugas keamanan masih belum mengizinkannya masuk. Sebaliknya dia bertanya, "Bagaimana dengan bukti anda adalah orang yang berpartisipasi dalam acara yang berfungsi untuk mencegah penggemar masuk."
"Penjagaannya masih sangat ketat yah, baiklah kamu tunggu saja, aku akan memberikan buktinya sekarang." Gavin lalu mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon Michael.
Dia lalu berkata kepadanya, "Aku di sini untuk ikut berpartisipasi dalam acara sebagai juri, tetapi dihentikan di pintu oleh petugas keamanan dan dia memintaku untuk menunjukkan tanda bukti." Setelah berbicara, Gavin menutup telepon, dan tidak lama Michael segera keluar.
Tentu saja petugas keamanan tahu kalau Michael adalah bos mereka, karena dia adalah kepala perencana sekaligus penanggung jawab pertunjukan.
Setelah Michael keluar, dia berjalan ke arah Gavin dan bertanya, " Apa Letto tidak memberimu apa-apa?"
"Aku mungkin bisa belum terlambat kalau sampai harus memintanya untuk membawa ID ke rumahku, jadi itu di urus nanti saja, sekarang kamu bisa membuktikan identitasku dulu.” Gavin memberi isyarat pada Michael untuk memeberi tahu petugas keamanan.
Michael memandang petugas keamanan dan berkata, "Dia adalah juri dalam acara, aku sendiri yang mengundangnya jadi tidak masalah.”
"Maaf saya yang salah.” Petugas keamanan segera menundukkan kepalanya untuk mengakui kesalahannya.
"Tidak, kamu sudah melakukannya dengan sangat baik seperti yang seharusnya. Aku sendiri juga salah karena tidak membawa tanda bukti. Jadi lanjutkan tugasmu yang sudah baik ini, dan jangan biarkan ada orang yang akan menimbulkan masalah selama acara. "Gavin berpikir Petugas kemanan sudah bekerja dengan baik, karena dengan melindungi acara ini, juga melindungi Kezia.
Petugas keamanan tidak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau memarahinya, sehingga dia hanya diam saja. Michael tahu bahwa Gavin tidak benar-benar marah, tetapi dia tidak mempedulikan masalah itu dan segera mengajak Gavin masuk.
Setelah masuk, Gavin melihat bahwa studio sudah siap di dalam, dan banyak orang sibuk di sekitarnya. Ada orang berada di antara penonton yang sedang mengatur sesuatu, lalu Gavin dibawa ke bangku juri yang terletak di sisi kiri panggung.
Ada sepuluh kursi yang identik di sekitarnya dan ada juga kursi yang berlawanan. Semuanya tampak sangat rapi, tetapi di antara kursi - kursi itu ada sekitar tiga kursi di tengah. Ketiga kursi juri itu terlihat jauh lebih baik daripada kursi yang Gavin tempati sekarang, dan jelas kursi itu adalah kursi juri utama.
Michael memberi tahu Gavin tentang apa yang harus Gavin lakukan, tetapi karena Michael masih memiliki hal yang harus dikerjakan. Dia lalu memberinya dokumen agar Michael bisa melakukan pekerjaan lain. Lalu Michael memberi tahunya kalau Gavin bisa pergi ke mana saja dengan benda yang Michael berikan padanya, kemudian meninggalkannya sendiri.
Gavin mulai merasa bosan karena hanya duduk - duduk saja di sana, dan sepertinya pertunjukannya belum akan dimulai sehingga Gavin memutuskan untuk jalan - jalan sebentar.
Lagi pula juga belum ada yang bisa dilihat di panggung, karena sekarang ini panggung hanya berisi partisi yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa nyaman dilihat. Jadi Gavin tidak terlalu lama berada di depan dan langsung pergi ke belakang panggung.
Di sana tampak sangat seru, karena ada banyak peserta yang sedang mempersiapkan riasan di sana. Bagaimanapun juga, para peserta disini sangat cantik dan mereka yang tidak cantik sudah tereliminasi.
Gavin berdiri di depan pintu sambil memperhatikan susana yang sangat enak untuk dipandang.
Segera dia menemukan Kezia di tengah kerumunan, dan Kezia sendiri juga tampak sangat luar biasa di antara para peserta lain. Bahkan Kezia memiliki lebih banyak make up artist dan asisten yang bertanggung jawab padanya, dari pada peserta lainnya.
Tidak seperti peserta lain, yang harus berbagi dengan penata rias lainnya. Diskriminasi semacam ini tidak masalah bagi Gavin, sebab Kezia juga merupakan orang yang ingin dibesarkan oleh Letto kali ini, tentu saja Letto harus menjaga semua aspek dengan baik.
Karena Gavin adalah seorang juri, jadi dia hanya berencana untuk melihat dan pergi. Gavin tidak ingin menghampirinya dan menyapanya, agar tidak meninggalkan curiga dari siapa pun. Tepat ketika Gavin akan pergi ke tempat lain, dia mendengar beberapa orang berkata.
"Dari mana asal Kezia sebenarnya, aku yakin pasti ada orang kuat di belakangnya."
"Iya, lihat saja sikap orang-orang di sekitarnya, serta sikap para staf di sini terhadapnya, semua pasti akan tahu kalau dia pasti bukan orang sembaranan."
"Aku juga tidak tahu siapa dibelakangnya. Dia adalah orang yang berada di atas segalanya, aku rasa kita semua di sini hanya menjadi pemain pendukungnya."
"Apa kau tidak mendengar bahwa dia sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan? Pasti bos dari perusahaan itu yang mendukungnya. Dan itu benar. Kalau dia sudah punya perusahaan, kenapa dia mesti repot-repot bersaing dengan kita yang tidak memiliki latar belakang. "
"Dia orang kaya dan berkuasa, makanya dia akan melakukan apa pun yang dia inginkan. Jadi kita cuma bisa bersabar saja."
Beberapa orang sedang membuat narasi yang tidak - tidak tentang Kezia, dan Gavin mendengar merasa sangat marah ketika mendengar kata-katanya. Dan secara diam-diam mengingat beberapa nama mereka lalu bergegas pergi menemui Michael secara langsung.
Orang-orang itu tidak ingin bekerja keras, mereka hanya memikirkan bagaimana menjelekkan pemain lain. Dan juga tidak akan ada perkembangan bagus kedepannya dari mereka semua. Kenapa Gavin harus menggunakan uangnya sendiri, untuk memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka. Padahal mereka juga belum tentu akan berhasil, lebih baik dia memberi kesempatan pada mereka yang memang ingin bekerja keras.
Gavin langsung meminta Michael untuk mengeliminasi semua orang itu, dan tidak memberi mereka persiapan. Sekarang mereka bisa langsung pulang ke rumah.
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBeautiful Love
Stefen LeeYour Ignorance
YayaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHei Gadis jangan Lari
SandrakoKembali Dari Kematian
Yeon KyeongGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir