Gue Jadi Kaya - Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
“Berani memikirkan adikku dan mengganggunya, sudah tahukah siapa dia?" Gavin menjadi marah, tidak peduli apakah Levina ingin atau tidak, dia tidak suka ada yang mengganggunya dengan seperti ini.
“Putra dari perusahaan Hopman, namanya Trump." Adrian sudah bertanya.
“Apakah kamu mengetahui dimana orang itu sekarang?" Tanya Gavin.
“Aku tidak tahu, tapi kita bisa mencari orang untuk menanyakannya."
“Mencari siapa?"
“Bang Bobby, aku tahu, kelompok bang Bobby sangat mengenal club malam, Trump suka bermain di club malam, aku pikir dia membawa Levina kesana."
“Oke, biarkan mereka mencarinya sekarang, tidak peduli menggunakan cara apa dan berapa banyak uang, pastikan mereka menemukan Levina." Gavin sekarang ingin mengetahui dimana Levina dan apakah dia aman.
“Oke, aku akan menyuruh mereka melakukannya sekarang." Adrian buru-buru mengatur.
Dia mengetahui, jika terjadi apa-apa terhadap Levina, Gavin pasti tidak akan mengampuni siapa pun, sekarang dia hanya berharap Trump itu pintar sedikit, jangan melakukan hal yang menyebabkan bencana.
Disini mereka sangat cemas untuk menemukan orang, di sisi Levina dia juga cemas, Levina sekarang sangat menyesal karena mempercayai kata-kata Trump dan pergi ke tempat ini bersamanya.
Awalnya dia pulang ke rumah seperti biasa, tetapi Trump terus mengemudi mengikutinya, menyebabkan ketidaknyamanan lalu lintas dan terus memanggil namanya, sehingga membuatnya merasa bahwa dirinya membuat orang lain tidak nyaman.
Jadi Levina hanya bisa pergi dan berbicara dengan Trump, mengatakan padanya bahwa dia tidak mungkin menerimanya dan memberitahunya agar tidak menyia-nyiakan waktu pada dirinya.
Setelah Trump mendengar, dia berkata : "Kamu bisa tidak menerimaku, tetapi aku sangat menyukaimu, aku sudah mengejarmu begitu lama, bisakah kita makan bareng untuk terakhir kalinya, jika kamu makan bersamaku, maka aku jamin aku tidak akan mengganggumu lagi kedepannya."
Levina terguncang ketika dia mendengar bahwa Trump tidak akan pernah datang mengganggunya lagi.
Trump mengambil kesempatan, berpura-pura kasihan dan berkata "Aku menunda banyak hal untuk mengejarmu dan sudah ditertawakan oleh banyak orang begitu lama, kamu bahkan tidak mau makan bersamaku untuk terakhir kalinya, bagaimana bisa aku bertemu orang lain kedepannya, jadi aku hanya bisa mengikutimu."
Levina merasa sakit kepala, hanya bisa setuju dan berkata "Oke, makan untuk terakhir kalinya dan kedepannya kamu jangan datang lagi mencariku, jika kamu datang aku akan mengabaikanmu."
Trump sangat senang ketika mendengar bahwa Levina setuju, dengan segera dia mengangguk dan membiarkannya masuk ke dalam mobil.
Levina merasa hanya makan, tidak membutuhkan waktu yang lama dan bisa segera pulang ke rumah, jadi dia tidak menelepon Gavin untuk memberitahunya, karena Gavin baru-baru ini sedang fokus belajar, jadi Levina khawatir dirinya akan mengganggunya.
Siapa tahu Trump tidak membawanya ke restoran, tetapi ke bar.
Di depan pintu, Levina merasa tidak beres dan berkata "Ini bukan tempat makan."
“Ini restoran musik, bukan bar benaran, aku biasanya makan disini, tidak apa-apa, kamu mengikutiku saja." Trump menariknya masuk.
Begitu masuk, ada suara musik yang keras dan banyak orang yang menari mengikuti musik, tempat ini jelas-jelas adalah bar, hanya menambahkan tempat makan di bar.
Levina awalnya ingin pergi, tetapi sudah kemari dan dia juga ditarik Trump dan tidak bisa pergi, jadi dia hanya bisa duduk.
Setelah memesan makanan, Trump berngobrol dengannya, seperti tempat ini benar sebuah restoran, tidak ada yang datang untuk berbicara, selain suara musik yang keras, tidak ada yang lain.
Levina perlahan menurunkan kewaspadaannya dan makan bersama Trump.
Dalam perjalanan, pelayan dengan tidak sengaja menumpahkan minuman padanya, jadi dia pergi ke kamar mandi, setelah membereskan diri, Trump masih disana, tetapi ada beberapa orang di sekitarnya, dua pria dan dua wanita dan mereka adalah pasangan.
Karena mereka disini dan menempati sebagian dari meja makan, maka Levina hanya bisa duduk bersama Trump, setelah duduk, dia berkata kepada Trump "Sudah selesai makan dan aku harus pergi."
“Jika kamu pergi sekarang, akan membuatku malu, bagaimana aku menghadapi teman-temanku di masa depan?” Kata Trump.
Levina mengerutkan dahi, ingin mengatakan sesuatu, tetapi orang yang baru datang berkata padanya "Kamu adalah Levina, aku pernah mendengar Trump bercerita tentangmu, setelah melihatnya, kamu benar-benar cantik, penglihatan Trump memang bagus."
“Terima kasia atas pujiannya, kamu terlalu memuji, aku tidak cantik." Kata Levina dengan dingin.
Reaksinya tidak membuat mereka marah, malah merasa senang "Benar berbeda, aku baru pertama kali melihat wanita seperti ini, ayo kita minum."
Seseorang menyerahkan dia beer.
“Maaf, aku tidak tahu cara minum." kata Levina dengan menolak.
“Apakah kamu bercanda, seorang pebisnis tidak tahu cara minum, apakah kamu meremehkan kami, meskipun kami bukan orang yang bertingkat tinggi, tetapi juga tidak rendah, kamu begini sungguh berlebihan."
Levina mengerutkan dahi dan memandang mereka, mereka adalah teman-teman Trump, mungkin perusahaan mereka akan bekerja sama dengan mereka di masa depan, memang tidak baik, jika menyinggung mereka.
Dan berkata "Baiklah, aku hanya bisa minum segelas, tidak bisa minum banyak, karena akan mabuk." Levina hanya bisa minum beer itu.
Setelah meminum, tidak peduli apa yang dikatakan orang-orang itu, Levina menolaknya, mengatakan bahwa dirinya tidak kuat minum, tidak tahu apakah itu karena dia berkata terlalu banyak, dia benar-benar merasa pusing seperti mabuk.
Gawat, dia tidak menyangka kadar alkohol bar ini begitu tinggi, dia sudah mabuk setelah minum segelas, dia segera berdiri dan berkata "Tidak, aku sudah tidak bisa minum, kepalaku pusing, aku mau pulang."
“Bagaimana kamu bisa pulang sendiri jika merasa pusing, biar aku mengantarmu." Kata Trump.
“Tidak, aku akan menelepon abangku untuk menjemputku." Levina mengambil tasnya dan mencari ponselnya, tetapi dia tidak bisa menemukan ponselnya dan matanya mulai kabur.
Kemudian dia jatuh ke samping tanpa sadar, Trump mengulurkan tangannya dan memeluknya, seperti dia sudah berencanakannya.
Teman-temannya juga tidak merasa aneh, melihat situasi ini hanya berkata "Selamat, tuan Trump, sepertinya malam ini akan merupakan malam yang sangat bahagia untukmu."
“Aku masih harus berterima kasih kepada kalian, wanita itu terlalu sombong, dia bahkan tidak melihatku saat aku mengejarnya, begitu berharga, aku akan mencicipinya malam ini." Kata Trump.
“Ah, kalau begitu jangan lupakan kami."
“Kenapa, kalian mau meninggalkan wanita kalian dan bersamaku?" Trump tidak marah, tapi berkata dengan penuh minat, dia tidak menghargai wanita, hanya menganggap mereka sebagai mainan, jika ada lebih banyak orang bersama, dia hanya akan merasa lebih merangsang.
“Aku sudah lelah bermain bersamanya, kebetulan aku ingin mencoba sesuatu yang baru denganmu." Pria itu melepaskan wanita disebelahnya, wanita itu tidak mengatakan apa-apa dan pergi dengan baik, yang satu lagi juga begitu.
Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk membuka kamar hotel dengan membawa Levina seorang wanita.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityMy Goddes
Riski saputroMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMeet By Chance
Lena TanNikah Tanpa Cinta
Laura WangMi Amor
TakashiCinta Di Balik Awan
KellyGue Jadi Kaya×
- Bab 1 Uang Banyak Yang Jatuh Dari Langit
- Bab 2 Memandang Rendah
- Bab 3 Anjing Yang Memandang Rendah Orang
- Bab 4 Pergi Sana!
- Bab 5 Uang Kas Kelas
- Bab 6 Cerai
- Bab 7 Tuan Muda
- Bab 8 Beli!
- Bab 9 Tuan Muda Sanjaya
- Bab 10 Kakek!
- Bab 11 Orang Tidak Berguna Bagaikan Sampah
- Bab 12 Wajah Tidak Sabar
- Bab 13 Sedih
- Bab 14 Pelajar Miskin
- Bab 15 Orang Terpandang
- Bab 16 Saudara Miskin
- Bab 17 Kebenaran Terucap
- Bab 18 Mengantar Uang
- Bab 19 Halangan
- Bab 20 Dikeluarkan Dari Sekolah
- Bab 21 Mengadu
- Bab 22 Investasi
- Bab 23 Mengakui Kekalahan
- Bab 24 Salah Paham
- Bab 25 Berpura-Pura
- Bab 26 Pesta Kumpul Teman-Teman
- Bab 27 10 Miliar!
- Bab 28 Kebingungan Antara Yang Benar Dan Yang Salah
- Bab 29 Menjadi Pelindung
- Bab 30 Usaha
- Bab 31 Hambatan
- Bab 32 Pameran Kerja
- Bab 33 Berani Ikut Dalam Perekrutan
- Bab 34 Wawancara
- Bab 35 Manajer Hari
- Bab 36 Mengeluh
- Bab 37 Saldo Di Dalam Rekening
- Bab 38 Pilih Sendiri
- Bab 39 Tebak
- Bab 40 Orang Di Belakang Uang
- Bab 41 Undangan
- Bab 42 Tuan Sihotang
- Bab 43 Sebuah Pertunjukan Bagus
- Bab 44 Perjamuan Kencan Buta
- Bab 45 Mengacaukan Masalah
- Bab 46 Identitas
- Bab 47 Melakukan Sesuatu
- Bab 48 Bertambah Seorang Adik
- Bab 49 Menarik Orang
- Bab 50 Kontrak
- Bab 51 Membahas Tentang Perceraian Lagi
- Bab 52 Dua Miliar Rupiah
- Bab 53 Bergabung
- Bab 54 Resiko Yang Harus Ditanggung
- Bab 55 Tingkat Kepastian
- Bab 56 Penagihan Hutang
- Bab 57 Pembunuhan
- Bab 58 Beri Pelajaran
- Bab 59 Dijebak
- Bab 60 Pergi Untuk Mati
- Bab 61 Wanita Pembohong
- Bab 62 Melakukan Kerjasama
- Bab 63 Aku Menemukan Harta Karun Itu
- Bab 64 Kembali
- Bab 65 Penandatanganan Kontrak
- Bab 66 Audisi Bakat
- Bab 67 Kekurangan Orang
- Bab 68 Tersinggung
- Bab 69 Pemeliharaan
- Bab 70 Atas Nama Suami Dan Istri
- Bab 71 Pergi Ke Luar Negeri
- Bab 72 Tidak Akan Kubiarkan Lolos
- Bab 73 Menyadari
- Bab 74 Putri Yang Tidak Diakui
- Bab 75 Sampah
- Bab 76 Bersama
- Bab 77 Tidak Cukup Bagus
- Bab 78 Bos
- Bab 79 Tidak Bisa Memprovokasi
- Bab 80 Program Rekaman
- Bab 81 Protes
- Bab 82 Kinerja
- Bab 83 Lulus
- Bab 84 Salah Tafsir
- Bab 85 Kejutan
- Bab 86 Resmi Bercerai
- Bab 87 Tempat Parkir Harga Langit
- Bab 88 Mempermalukan Diri Sendiri
- Bab 89 Keluar
- Bab 90 Kehilangan Pekerjaan
- Bab 91 Mengangkat Jadi Anak
- Bab 92 Membeli Dengan Seenaknya
- Bab 93 Mengejar Artis
- Bab 94 Pinjam Uang
- Bab 95 Membuat Segalanya Sulit
- Bab 96 Dividen
- Bab 97 Menawar Harga
- Bab 98 Sudah Berencana Sebelumnya
- Bab 99 Hilang
- Bab 100 Bukan Siapa-Siapa
- Bab 101 Pingsan
- Bab 102 Harga Yang Menyakitkan
- Bab 103 Pengakuan
- Bab 104 Terkenal
- Bab 105 Pesta Minum Pribadi
- Bab 106 Membuat Masalah
- Bab 107 Ketidakcocokan
- Bab 108 Silakan
- Bab 109 Tanpa Keraguan
- Bab 110 Rasti Ada Di Sini
- Bab 111 Menyerah
- Bab 112 Hati
- Bab 113 Jalan Untuk Melangkah Mundur
- Bab 114 Mengundurkan Diri Dari Peperangan
- Bab 115 Sombong
- Bab 116 Memalukan
- Bab 117 Makan Gratis
- Bab 118 Skandal
- Bab 119 Memiliki Kesulitan
- Bab 120 Mengejar
- Bab 121 Hati Gadis
- Bab 122 Orang-Orang Di Belakang
- Bab 123 Bahaya
- Bab 124 Melampiaskan Amarah
- Bab 125 Artis
- Bab 126 Hasil Akhir