Gue Jadi Kaya - Bab 103 Pengakuan

Setelah keluar dari hotel dan naik mobil. Gavin tidak mengijinkan anak buahnya untuk mengikutinya, tetapi langsung kembali dengan Levina yang saat ini sedang duduk di sampingnya.

Meski Gavin sudah menghajar orang lain,tetapi wajah Gavin masih belum berubah.

Levina merasa suasananya sangat tidak enak, jadi dia berinisiatif untuk berkata "Kak, aku baik-baik saja, dan kamu baru saja menyelamatkan aku. Mereka juga tidak punya waktu untuk melakukan apapun padaku, dan obatnya hanya membuatku pingsan. Aku juga sudah merasa baikan sekarang.”

"Mungkin kali ini, tapi bagaimana dengan lain kali?" Kata Gavin.

"Kamu sudah memberi mereka pelajaran sampai seperti itu. Mulai sekarang, para pria di kota ini tidak akan berani untuk mendekatiku. Jadi bagaimana mungkin kejadian ini akan terulang?" Kata Levina.

Levina merasa bahwa yang harus dia khawatirkan sekarang adalah tidak ada lagi pria yang akan mendekatinya di masa depan.

“Kali ini mungkin aku bisa datang tepat waktu, tapi apa kamu juga tidak mau instropeksi diri?" Gavin tidak puas dengan jawabannya.

Levina segera meminta maaf dan berkata "Iya kak maaf, aku salah."

"Di mana kesalahanmu?" Gavin bertanya.

Levina merasa malu saat ini. Sebenarnya Levina benar-benar tidak tahu apakah dia salah, dan dia juga tidak tahu di mana kesalahannya.

"Apakah kamu akan pergi keluar dengan pria semaumu di masa depan? Kenapa kamu tidak meneleponku atau mengirim pesan ketika kamu pergi? Apa kamu tidak tahu kalau aku khawatir sama keselamatanmu? Levina cuma kamu satu-satunya keluarga sekarang." Gavin tidak berani memikirkan apa yang akan terjadi, jika dia terlambat selangkah.

Trump tidak sendirian tadi, tetapi dia membawa kedua temannya. Sudah jelas mereka adalah serigala yang berkulit domba, jelas Levina seharusnya bisa menghindarinya.

Tetapi Levina tidak. Hal itu yang membuat Gavin merasa sangat marah, karena mau bagaimanapun juga Levina tidak berusaha melindungi dirinya sendiri.

Levina sekarang tahu apa yang membuat Gavin marah, jadi Levina buru-buru berkata "Maaf, sebenarnya aku tidak ingin pergi dengannya. Tetapi Trump selalu mengikutiku dan menghalangi jalanku, sehingga aku memutuskan untuk berbicara dengannya. Dia berkata akan mengajakku makan malam, dan setelah makan dia berjanji tidak akan menggangguku lagi. Aku juga ingin Trump berhenti menggangguku untuk selamanya, jadi aku menerima ajakannya. Aku juga tidak tahu kalau Trump justru membawaku ke sebuah bar, dan aku baru tahu ketika sampai di sana. Sebenarnya aku tidak mau masuk, tetapi Trump terus memaksaku."

"Lalu kenapa kamu tidak meneleponku?" Levina biasanya akan menelepon dirinya setiap kali terjadi sesuatu, tetapi tidak hari ini.

"Awalnya aku cuma mau duduk sebentar lalu pergi. Karena aku pikir nanti tidak akan lama, makanya aku tidak menelepon."

"Kalau kejadiannya seperti itu, kamu seharus menjawab pas aku meneleponmu? Aku tidak peduli tentang yang lainnya."

"Ehhh, kakak meneleponku?" Levina yang baru sadar dengan cepat mengeluarkan tasnya, dan setelah memeriksa teleponnya, ternyata teleponnya di silent. Makanya Levina tidak tahu kalau Gavin meneleponnya.

Kalau Levina tahu, dia akan bilang pada Trump kalau dia sedang terburu-buru, sehingga tidak bisa pergi makan malam dengannya. Gavin lalu melirik ponselnya dan mengerti.

Tampaknya Trump sudah memperhitungkan hal itu sebelumnya, Trump khawatir kalau ada orang yang akan mencari Levina, jadi Trump merubah pengaturan telepon milik Levina.

"Hahh." Gavin menghela napas.

Levina segera bertanya dengan gugup "Kenapa kak? Jujur aku benar-benar tidak tahu tentang itu. Kalau aku tahu, aku pasti sudah pulang dari tadi."

“Aku tahu, kalau kali ini kamu sudah ditipu, tapi kamu juga seharusnya ikut berhati - hati, mulai besok aku akan langsung melacak lokasi teleponmu melalui teleponku sehingga, supaya aku bisa tahu keberadaanmu ketika aku tidak bisa menghubungimu.” Apa yang terjadi hari ini membuat Gavin merasa tidak aman, jadi dia harus menggunakan beberapa cara. Dan Gavin sedikit khawatir, kalau Levina akan merasa seperti sedang diawasi.

Untungnya Levina sama sekali tidak berpikir seperti itu. Setelah Gavin berkata begitu, Levina langsung mengunduh program pelacakan di teleponnya dan menghubungkannya dengan ponsel Gavin. Dengan begitu, mereka bisa saling mengetahui keberadaan melalui telepon.

Setelah semua itu, Levina menatap Gavin dengan rasa senang.

"Sudah lupakan saja, aku tidak mau ada lain kali, kamu sendiri juga tahu apa yang akan terjadi kalau aku sampai terlambat hari ini." Gavin akhirnya berkata.

"Iya kakak, aku tahu, aku akan lebih berhati - hati ke depannya." Levina berjanji.

Gavin mengangguk puas dan keduanya pergi dari tempat itu menuju ke rumah. Setelah sampai di rumah, Gavin segera menyuruh Levina untuk segera beristirahat. Gavin juga langsung kembali ke kamar untuk tidur.

Ketika Gavin bangun, muncul berita yang sangat menggemparkan di luar sana.

Gavin terungkap. Yang paling penting adalah dia mencari seseorang di kota kemarin, dan kemudian mengebiri Trump dan teman - temannya di hotel. Dan kejadian itu sekarang diketahui oleh banyak orang.

Lagi pula, identitas Trump bukanlah orang biasa. Ayahnya menjalankan bisnis hotel dan dua pertiga dari hotel di kota ini adalah milik ayah Trump, dan sepertiga lainnya hanyalah hotel kecil yang tidak mencolok.

Kebetulan juga hotel tempat Gavin menemukan Levina lalu mengebiri Trump, sebenarnya hotel milik Keluarga Trump. Karena Trump hanya makan, minum, dan bersenang-senang sepanjang hari. Makanya dia tidak pernah muncul di perusahaan, dan tidak pernah terlibat dalam bisnis hotel. Sehingga para karyawan di sana tidak mengenal Trump.

Ketika petugas dari 120 datang (ambulan), mereka menemukan bahwa seseorang sedang terluka dan mereka juga menemukan kalau orang itu telah dikebiri. Petugas berbikir kejadian ini sangat lucu.

Setelah melakukan proses penyelidikan lebih lanjut, baru diketahui kalau orang yang dikebiri adalah Trump. Mengetahui hal itu dia merasa langitnya akan runtuh. Jika insiden ini dilaporkan, maka dia akan langsung kehilangan pekerjaannya, dan mungkin dia akan dibalas. Bagaimanapun juga mood bos benar-benar tidak bisa diprediksi, tetapi yang terpenting Keluarga Trump tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Kejadian itu berlalu dengan begitu saja dan Keluarga Trump sama sekali tidak mengejar Gavin, dimana hal itu sangat membuat penasaran.

Anak laki-lakinya telah diperlakukan seperti ini, dan keluarganya tidak akan memiliki anak dan cucu. Padahal sudah jelas siapa musuhnya, tetapi mereka tidak melakukan apa - apa.

Sudah pasti bukan berarti Keluarga Trump tidak lagi mencintai anaknya, karena dari dulu Keluarga Trump sangat memanjakan anaknya. Kalau mereka sampai tidak mengejar Gavin, maka hanya ada satu kemungkinan, yaitu identitas Gavin yang bukanlah orang sembarangan.

Gavin selalu bersembunyi dari banyak orang sebelumnya. Meskipun dia memiliki tiga perusahaan di tangannya, tetapi karena ketiga perusahaan itu tidak terlalu terkenal dan tidak memberikan ancaman besar bagi orang lain, maka orang - orang dari kalangan pebisnis tidak mempedulikan perusahaannya. Jika seseorang melihat perusahaan-perusahaan itu, maka orang itu tidak akan melihat kalau Gavin berada di belakang perusahaan itu.

Banyak orang mulai menyelidiki identitas Gavin karena kejadian itu. Tetapi kebanyakan dari mereka mendapatkan hasil yang sama dengan survei sebelumnya. Yaitu Gavin hanyalah orang miskin yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya dan tinggal di rumah saudaranya.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu