Doctor Stranger - Bab 382 Meja Nomor 1

Thomas lalu berkata dengan tidak berdaya, "sudah aku katakan kalau aku datang ke tempat ini untuk makan bersama pacarku. aku sudah membuat janji sebelumnya."

setelah mengatakan itu, Angeline pun berjalan keluar dari dalam toilet. dia merasa sedikit terkejut ketika melihat keberadaan Rachel di sana.

"kak Thomas, apa yang terjadi?"

setelah melihat Angeline sedang mencuci tangannya, Rachel akhirnya mengerti akan suatu hal.

"aku mengerti! mereka hanya datang untuk memakai toilet di sini!"

"pastilah karena Angeline ingin menggunakan toilet dan kamu sekalian mengutip botol bekas di sini, apakah benar seperti itu?"

"kalian sungguh lucu, apakah kamu mengira kalau tempat ini adalah McDonald's? bisa datang dan pergi kapanpun kamu mau?"

"datang dan lihatlah, ada orang yang tidak makan di sini dan malah datang untuk menggunakan toilet di sini!"

teriakan Rachel itu berhasil menarik perhatian begitu banyak orang. Thomas dan Angeline pun menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di dalam restoran itu.

tatapan Angeline terlihat begitu canggung dan sedikit tidak nyaman.

"Rachel, jangan keterlaluan!"

Rachel pun berkata dengan dingin, "keterlaluan? kalianlah yang keterlaluan, jujur saja kalau kalian memang datang untuk menggunakan toilet, untuk apa kalian berpura-pura? kamu bahkan mengutip botol bekas secara diam-diam, sungguh memalukan!"

pelayan itu juga mulai merasa tidak sabar, "untuk kalian berdua, toilet di restoran ini tidak terbuka untuk umum, silahkan keluar."

Thomas merasa sedikit tidak senang, kalau bukan karena membawa Angeline keluar hari ini dan tidak ingin memperburuk suasana yang baik ini, dia pastilah sudah menghajar beberapa orang ini.

"aku katakan sekali lagi, aku sudah membuat janji, lihatlah dengan baik."

setelah mengatakan itu, Thomas mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan pesan yang berisi jadwal janjinya kepada pelayan tersebut.

pelayan itu merasa sedikit aneh dan segera berkata.

"tunggu sebentar, aku akan memeriksanya terlebih dahulu."

Rachel kembali berkata dengan nada dingin, "kamu terlihat begitu lucu, kamu sudah membuat janji di tempat ini? apakah kamu ingin menipu kami hanya dengan pesan palsu itu? meja nomor berapa yang sudah kamu pesan?"

"nomor 1."

"haha, kamu sangatlah lucu! kamu bahkan tidak bisa memilih perkataan yang lebih meyakinkan ketika berbohong. akan aku katakan kepadamu, aku dan suamiku sudah memesan meja nomor satu, untuk apa kamu berpura-pura seperti ini lagi?"

setelah perkataan itu terucap, semua orang pun tertawa bagaikan sedang menonton drama dan menatap Thomas dan Angeline dengan tatapan hina.

setelah pelayan itu melakukan pemeriksaan, dia segera berlari kembali.

"maaf tuan, aku telah membuat kelalaian tadi, kamu memanglah sudah membuat janji. silahkan naik ke lantai atas."

Rachel terbengong sebentar, "apa! dia benar-benar sudah membuat janji? mohon lebih teliti lagi, bagaimana mungkin orang miskin seperti mereka berdua bisa menghabiskan uang di tempat seperti ini?"

"aku dan suamiku lah yang merupakan tamu di meja nomor 1."

pelayan itu kembali berkata, "tidak salah, yang kalian pesan memanglah meja nomor satu, namun itu merupakan meja di lantai dasar. maaf sebelumnya, pelayan yang melayani kalian tadi merupakan pelayan baru. dia masih tidak mengerti akan tempat ini."

"silahkan berpindah ke lantai dasar."

setelah melihat tempat duduk di lantai dasar yang terlihat begitu biasa, akhirnya Rachel pun mengerti.

meja yang telah dipesan oleh Thomas merupakan meja nomor satu yang ada di lantai atas!

sebaliknya, tempat yang dirinya pesan bersama Jacky merupakan meja nomor satu yang ada di lantai dasar!

meskipun keduanya sama-sama merupakan meja nomor satu, namun lokasi dan suasananya sangatlah berbeda.

suasana di lantai dasar tidaklah buruk, namun suasana di lantai dasar ini terasa begitu biasa setelah merasakan suasana mewah yang ada di lantai atas.

Rachel pun menggertak giginya dan ekspresi wajahnya terlihat begitu buruk.

"hei, apakah pelayanan kalian seburuk ini? kami sudah duduk di atas dan sudah memesan makanan, kalian lalu menyuruh kami untuk menukar tempat duduk kami sekarang juga?"

pelayan itu terbengong dan merasa sedikit kesulitan, "nona, bagaimana kalau kalian berdiskusi terlebih dahulu?"

Rachel lalu berkata dengan nada yang dingin, "apa yang perlu didiskusikan? lihat saja penampilan mereka itu, apakah mereka merupakan orang yang layak untuk datang dan makan di tmpat ini? kenapa rupanya kalau dia sudah melakukan janji sebelumnya? mereka mungkin hanya akan memesan segelas air putih dan pergi setelah mengambil beberapa foto untuk dipamerkan di timeline wechat nantinya."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu