Doctor Stranger - Bab 322 Mencuri Kartu

Seketika ekspresi sang nyonya besar pun menjadi sangat buruk. Tentu saja dia sangat menyukai patung bambu Hua Tuo tersebut dan dia juga tahu bahwa harga patung bambu tersebut sangat tinggi, tentu saja dia sangat ingin memilikinya. tetapi tadi dia mencurigai Thomas Qin yang mencurinya, akan tetapi akhirnya menjadi seperti ini.

Pada saat itu patung bambu Hua Tuo tersebut berada di genggaman Morgan Wu, tidak mungkin dia memintanya kepada Direktur Wu. Akhirnya dia pun hanya dapat melihat benda kesayangannya digenggam oleh orang lain dan dibawa pergi kembali.

Pada saat nyonya besar merasa sangat menyesal.

Meskipun Morgan Wu datang, akan tetapi dia datang bukan untuk memberinya sebuah ucapan selamat ulang tahun kepadanya. Bahkan dia tidak memiliki niatan untuk tinggal lebih lama di tempat ini, dia hanya ingin berbicara beberapa patah kalimat kepada Thomas Qin dan pergi.

Seketika pesta ini pun terasa sangat dingin.

Lydia Wang dan Robin Zhu pun berdiri. Dulu dia juga tidak percaya terhadap Thomas Qin, akan tetapi tidak menyangka pemuda ini bisa menyembuhkan penyakit orang sehebat itu. Dia benar-benar sangat beruntung.

Sebuah pesta pun diakhiri dengan keadaan tidak terlalu baik. Setelah pulang ke rumah, Lydia Wang bertanya.

"Thomas, kamu tadi pasti tidak makan dengan benar bukan? Ayo masuk ke dalam, aku akan membuatkan beberapa makanan untukmu."

Thomas Qin dan Melissa Zhu pun tertegun. Apakah Lydia Wang salah minum obat?

Sejak kapan dia mulai memperlakukan Thomas Qin dengan begitu baik?

Setelah memasak beberapa macam lauk, tiba-tiba Lydia Wang bertanya, "Thomas kapan ulang tahun kamu?"

Thomas Qin menjawab asal dan Lydia Wang pun menganggukkan kepalanya seolah-olah dia sudah mengingatnya.

Melissa Zhu pun semakin kebingungan. Ibunya ini pasti benar-benar salah minum obat yang bisa-bisanya menanyakan tanggal ulang tahun Kak Thomas. Apakah dia ingin merayakannya?

"Aku sudah kenyang, kalian lanjutkan saja. Thomas pakaianmu pasti sudah kotor, aku akan mencucinya untukmu, kalian makanlah pelan-pelan."

Lydia Wang membawa jaket Thomas Qin dan masuk ke dalam toilet.

Begitu masuk ke dalam toilet, Lydia Wang pun mulai mencari. Dalam waktu singkat dia pun menemukan dompet Thomas Qin, di dalamnya hanya terdapat beberapa lembar uang kertas, KTP dan kartu debit. Lydia Wang mengambil kartu debit tersebut dan mengerucutkan bibirnya.

"Tidak ada banyak uang di dalamnya, akan tetapi kartunya bagus juga."

Dia pun memasukkan kartu debit tersebut ke dalam kantongnya dan barang yang lain pun dikembalikan ke tempat semula.

Tentu saja Lydia Wang bukan ingin merayakan ulang tahun Thomas Qin. Dia menanyakan hal seperti itu karena untuk mengetahui pin dari kartu debit Thomas Qin karena biasanya kebanyakan orang menggunakan tanggal ulang tahunnya sebagai pin dan hal ini juga sangat wajar.

Di dalam kartu debit Thomas Qin ini terdapat 20 miliar rupiah. 20 miliar rupiah ini cepat atau lambat pasti akan dihabiskan oleh dia. Daripada seperti itu, lebih baik ditaruh di tangannya, dengan begitu akan jauh lebih aman.

Lydia Wang membawa kartu debit tersebut dan pergi keluar dengan diam-diam.

Begitu tiba di bank, dia pun mencobanya dengan menggunakan mesin ATM, rupanya benar pin yang digunakan adalah ulang tahunnya. Lydia Wang pun merasa sangat senang dan langsung menghampiri meja resepsionis lalu menyodorkan kartu debit tersebut.

"Permisi, aku ingin mentransfer 20 miliar rupiah ke rekening ini."

Bagaimana pun juga di dalamnya terdapat 20 miliar rupiah. Tidak mungkin dia mengambilnya sedikit demi sedikit dari mesin ATM.

Kartu bank sudah diserahterimakan dan nomor rekeningnya telah diisi. Petugas bank mengangguk dan merespon dengan sopan.

Kemudian dia pun terkejut begitu melihat kartu tersebut.

"Nyonya, harap tunggu sebentar."

Kartu bank ini merupakan kartu hitam universal yang dapat digunakan di mana saja dan memiliki tingkatan yang sangat tinggi. Berdasarkan kualifikasi dia, seharusnya dia tidak mampu memliki kartu seperti ini.

Biasanya jika Thomas Qin yang datang mengurusnya, dia akan pergi ke ruangan VIP. Namun, karena pelanggan datang ke resepsionis biasa, tentu saja mereka tidak akan menolak.

Petugas tersebut meminta manajer bank untuk melakukannya sendiri. Setelah manajer duduk, dia pun menggesek informasi kartu bank.

Melihat informasi di atas, manajer itu mengerutkan kening.

"Nyonya, Anda ingin mentransfer 20 miliar rupiah bukan? Apakah Anda tahu kata sandinya?"

"Tentu saja aku tahu."

Setelah itu, Lydia Wang pun memasukkan kata sandinya.

Ketika manajer melihat bahwa kata sandi dimasukkan dengan benar, wajahnya tiba-tiba menggelap.

Berani mencuri kartu hitam universal benar-benar orang yang sudah bosan hidup

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu