Doctor Stranger - Bab 358 Mohon Ampun Ya

Thomas segera maju dan memeriksa keadaan luka Imelda dan Denny.

Imelda bernasib lebih baik, hanya mengalami luka sobek di sela jari, tidak mengalami luka serius.

Sedangkan Denny sedikit lebih parah, kedua tangan dan kakinya telah dibuat patah.

Terbaring di lantai, Denny memasang senyuman pahit.

“Tuan Qin, kelak tidak bisa menjadi satpammu lagi.”

Thomas menepuk pundaknya sambil berkata: “Tenang saja, aku akan menyembuhkanmu.”

Selesai berkata, Thomas Qin pun meraba kedua kakinya, tiba pada posisi patahan terjadi, kedua tangan menekan dengan kuat.

Kraaakkk!!

Kedua tulang dalam kakinya berhasil menyatu kembali, harus diakui, Denny adalah seorang laki-laki kekar, meskipun demikian, dia sama sekali tidak berteriak melampiaskan kesakitannya.

Setelah itu, Thomas pun melepas baju Simone Qi, mengoyaknya menjadi beberapa potongan kecil, lalu menggunakannya untuk mengikat tangan dan kaki Denny.

Dengan ilmu pengobatan yang dimiliki, Thomas bisa menyembuhkan Denny dengan mudah, hanya saja memerlukan sedikit waktu.

Setelah mengikat tangan dan kaki Denny, barulah Thomas berdiri, menyeret Gerry Qi dan Simone Qi.

Satu tangan menyeret satu orang, bagai membawa dua buah kantong sampah, dilemparnya ke dalam mobil.

“Imelda, Dokter Kong, kalian pulang saja dulu, ada urusan yang harus aku selesaikan.”

“Baiklah.”

Setelah mengatasi orang-orang Keluarga Qi, mereka pun tidak akan menghadapi ancaman bahaya lagi.

Thomas Qin membawa Ayah dan Anak dari Keluarga Qi, langsung menuju atas gunung.

Ayah dan anak itu ditempatkan terpisah, satu di dalam mobil, satu lagi di bagasi, sama-sama tidak mampu bergerak.

Awalnya mencoba memberontak, namun setelah Thomas Qin melakukan totok titik akupuntur lagi, keduanya pun menjadi sangat patuh dan penurut.

Tiba di kaki gunung, mobil tidak dapat naik, Thomas terpaksa turun dari mobil, menyeret Ayah dan Anak itu naik ke atas gunung.

Seolah tidak membawa apapun, seperti menenteng dua buah kantong kresek, dia terlihat sangat santai.

Tiba di depan pemakanan Keluarga Qin, dua orang itu langsung didorong ke tanah.

Melihat makam-makam di depan mata, Gerry Qi langsung merasa panik, rasa takut semakin menyelimuti hatinya.

“Tu…Tuan Muda Qin, ini salah kami, mohon ampuni kami, mohon lepaskan kami!”

Sepanjang perjalanan, kekuatan Thomas Qin sudah benar-benar membuat mereka kagum.

Thomas Qin ini, lebih tepat dijuluki sebagai iblis!

Mendengar permohonan Gerry, Thomas hanya menampakkan senyuman dingin.

“Mohon ampun ya, bersujud saja dengan anggota Keluarga Qin.”

Mendengar perkataannya, Gerry Qi segera berlutut di depan makam, lalu membenturkan kepala ke tanah.

Melihat situasi itu, Simone pun tidak berani berlama-lamaan, meski jarum masih menancap dalam matanya, dia tetap berusaha keras menahan sakit, mulai berlutut dan bersujud.

Hati Thomas terasa pilu, Kakek, Ayah, apakah kalian sudah melihatnya, Ayah dan Anak dari Keluarga Qi sudah berlutut.

“Tuan Muda Qin, mohon lepaskan kami, kami janji mulai hari ini akan meninggalkan Kota Donghai, meninggalkan Provinsi Handong, tidak akan kembali lagi, semua harta dan peninggalan Keluarga Qi akan menjadi milikmu, mohon ampuni kami”

Thomas tersenyum datar: “Tahun itu, saat kalian membunuh keluarga kami, kenapa tidak pernah berpikir menyisakan nyawa untuk kami?”

Raut wajah Gerry Qi berubah drastis, segera menampar diri berkali-kali.

“Ini salahku, aku telah mendengar fitnah dari Keluarga Shu dan Keluarga Hua, aku telah bersalah pada kalian!!”

Thomas tersenyum dingin, merasa kejadian di depan mata sangat menyenangkan.

“Baik, jika memang seperti itu, aku berikan satu kesempatan lagi untuk kalian.”

“Sekarang, kalian harus saling menggalikan lubang, siapa yang selesai menggali lebih cepat, dialah yang akan bertahan hidup.”

“Satu lainnya, harus dikubur bersama anggota Keluarga Qin.”

Baru selesai berkata, Simone Qi langsung beraksi, tanpa peduli dengan jarum dalam bola matanya lagi, dia mulai menggali dengan sangat cepat.

Tuan Muda yang sangat terpandang, kini malah menggali tanah dengan dua tangannya sendiri.

Mata Gerry Qi melotot melihatnya: “Simone! Apa yang kamu lakukan!”

Simone terus menggali sambil berkata: “Yah, Ayah juga sudah berumur, hanya bisa bertahan hidup beberapa tahun lagi, kesempatan ini untuk aku saja!”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
6 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
6 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
6 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
5 tahun yang lalu