Doctor Stranger - Bab 618 Kamu Sembarang Bicara!

Tadinya Wilbert Lin harus menghadiri sebuah rapat, begitu mendengar masalah itu terjadi, rapat tidak jadi dihadiri, membuat para pimpinan menunggu di dalam ruangan, dirinya pun segera memanggil supir untuk menuju ke Jalan Tabib.

Dengan sangat cepat, Wilbert Lin pun tiba di Jalan Tabib, terdengar bunyi klakson, semua orang membukakan jalan, karena mereka mengenal jelas mobil itu, tak lain adalah mobil Direktur perusahaan Linke Real Estate.

Kinan Wu tersenyum dingin, kali ini pimpinan telah datang, dia pun merasa semakin berani.

Membongkar Pusat Medis XYuan adalah tugas dari Direktur Shu, Direktur Shu memiliki hubungan yang sangat baik dengan perusahaan Linke Real Estate, dan mereka tidak mungkin menyinggung perasaan Direktur Shu hanya karena sebuah Pusat Medis kecil….

Setelah Wilbert Lin turun dari mobil, Kinan Wu sedikit merasa terkejut, awalnya mengira yang datang adalah seorang manajer, atau wakil direktur, tak disangka malah Direktur Lin datang secara langsung!

“Direktur Lin, aku adalah Kinan Wu dari departemen teknik, Anda boleh memanggilku Xiaowu.”

Wilbert berkata dengan wajah suram: “Jadi kamu yang membongkar paksa tempat ini?”

Kinan mengangguk, menjawab: “Benar, Direktur Wu, kata Direktur Shu, harus……”

Phia!!

Tanpa menunggunya selesai bicara, sebuah tamparan dari Wilbert Lin mendarat di wajah Kinan Wu.

“Direktur Shu? Sebenarnya kamu bagian dari perusahaan Linke Real Estate, atau Perusahaan Besar Shu?”

Kinan Wu memegang wajah yang sakit karena ditampar.

“Direktur Lin! Bukankah kita memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Keluarga Shu? Bukankah Direktur Shu sahabat baik Anda……”

“Sembarang bicara!”

Wilbert Lin membalikkan telapak tangan langsung menamparnya lagi.

Wilbert kesal sekali, kedua mata melotot besar, sesungguhnya hubungannya dengan Keluarga Shu hanya biasa-biasa saja.

Hanya menjalin hubungan persaudaraan secara formalitas, kini Keluarga Shu malah tidak sadar diri, berani-beraninya main tangan dengan Real Estat Keluarga He, mereka benar-benar cari mati.

Jika Keluarga Shu memang ingin cari mati, maka lebih baik jangan libatkan dirinya!

“Pemilik bangunan sudah membayar lunas, ada hak apa kamu membongkarnya? Orang-orang sepertimu tidak pantas ada di dalam perusahaanku, kamu dipecat, cepat bawa anak buah kamu, pergi dari tempat ini!”

Raut wajah Kinan berubah drastis: “Direktur Lin! Direktur Lin, aku telah salah, mohon jangan pecat aku, Direktur Lin!”

Wilbert Lin tentu saja tidak akan memberikan satupun kesempatan padanya, orang dengan jabatan sekecil dia, hampir membuatnya terlibat masalah dengan Selica He, jika CEO He marah padanya, keadaan akan sangat sulit diselamatkan.

“Tuan Qin, aku adalah Wilbert Lin, Direktur dari perusahaan Linke Real Estate, ini kartu namaku, mohon maaf atas kejadian hari ini, kelak jika ada perintah apa, cukup Anda sampaikan padaku.”

“Anda tenang saja, beri aku waktu 5 hari, eh tidak, 3 hari, aku pasti akan memperbaiki pusat medis ini, pasti akan jauh lebih mewah dari sebelumnya.”

Thomas Qin mengangguk, sikap Wilbert cukup memuaskan, meski semua sudah terjadi, tetapi setidaknya sudah ditanggapi dengan baik.

Kali ini jika Thomas Qin tidak pulang, mungkin saja akan terjadi goncangan besar di Kota Donghai.

Denny Zheng, Noel Kong dan Imelda Ye masih merasa tidak tenang, selama pusat medis tidak dibuka, mereka pun tidak memiliki kesibukan, akhirnya menjaga pekerjaan disana, sedangkan Imelda pergi membeli obat-obatan yang tidak cukup.

Thomas Qin mengemudi sendiri, kembali ke Green Plum Manor.

Telah terjadi masalah yang melibatnya dirinya, mungkin saja keamanan Green Plum Manor ikut terancam.

Sebelumnya Real Estate Keluarga He telah dibuat kacau dan berantakan, Green Plum Manor itu pun tidak terlalu terawat lagi.

Tiba di depan pintu, beberapa satpam menghadang Thomas Qin.

“Ini adalah wilayah pribadi, tidak boleh masuk.”

Thomas Qin tersenyum dingin, bahkan satpam pun telah diganti, cepat sekali gerakannya, dulunya satpam-satpam disana mengenali Thomas, tetapi kini, beberapa wajah baru itu hanya mengenali majikannya, lainnya sama sekali tidak dikenal.

Merasa sangat penasaan, Thomas Qin ingin sekali tahu siapa yang tinggal disana.

“Aku teman majikan kalian, cepat sampaikan padanya.”