Doctor Stranger - Bab 323 Milik Menantuku

Begitu kartu ini digesekan akan langsung terlihat. Meskipun mereka tidak dapat tahu informasi dengan sangat rinci, akan tetapi hanya dari jenis kelamin sang pengguna saja sudah dapat terlihat.

Jika ini adalah kartu debit biasa, tentu saja hanya dengan mengandalkan pin sudah pasti dia dapat mengeluarkan uangnya.

Akan tetapi karena jumlah uang yang besar seperti ini tentu saja harus benar-benar dipastikan yang mengambilnya adalah sang pemilik. Jika bukan pemilik yang mengambilnya, pihak bank pasti akan menolaknya.

Akan tetapi kali ini itu berbeda, ini adalah kartu hitam universal. Pemilik kartu ini sudah pasti merupakan orang-orang penting. Jika berani kartu orang penting dan datang kemari untuk mentransfernya, dia benar-benar cari mati.

Sang manager mengulas sebuah senyuman, "mohon tunggu sebentar nyonya, ini mungkin akan membutuhkan sedikit waktu."

Setelah selesai berbicara, sang manager membalikkan badannya dan berjalan keluar, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi polisi.

Lydia Wang juga tidak berpikir jauh, dia pun hanya duduk di sana untuk menunggu. Sebenarnya dia juga hanya ingin mencoba-coba saja.

Ada beberapa kartu yang membutuhkan sang pemilik untuk tanda tangan dan juga ada beberapa kartu debit yang memiliki level lebih tinggi tidak membutuhkan tanda tangan sang pemilik.

Kartu debit Thomas Qin terlihat tidak seperti biasanya. Bagaimana pun juga dulu dia adalah seorang tuan muda dari Keluarga Qin, tentu saja hal yang wajar jika dia memiliki kartu sebagus ini.

Jika benar dapat mentransfernya, maka 20 miliar rupiah ini akan menjadi milik dia.

Seteleh menunggu beberapa menit, sang manager belum juga keluar dan dia pun mendengar suara sirene mobil polisi yang semakin mendekat.

Lydia Wang tidak menghiraukannya karena hal ini tidak memiliki hubungan dengannya.

Lalu suara sirene mobil polisi ini semakin mendekat, dua buah mobil polisi berhenti di depan gerbang. Beberapa petugas polisi khusus keluar dari mobil dengan senjata di tangan mereka dan bergegas masuk ke dalam bank lalu mengarahkannya ke arah Lydia Wang.

Lydia Wang terkejut. Dia ini hanya seorang wanita bagaimana mungkin dia pernah melihat keadaan seperti ini. Kedua kakinya pun melemas dan langsung terjatuh di atas lantai dan dia hampir saja kencing di celana.

"Apa, apa yang sedang kalian lakukan? Aku tidak melakukan tindakan kriminal!"

Sang manager berjalan keluar, "kamu tidak melakukan tindakan kriminal? Kamu mencuri kartu orang lain dan ingin mentransfer 20 miliar rupiah ke rekeningmu sendiri. Apakah perlakukan itu bukan sebuah tindakan kriminal? Kamu tinggal menunggu dijebloskan ke penjara saja."

Lydia Wang tersentak. Dia tidak menyangka hanya menggunakan kartu Thomas Qin untuk mentransfer sejumlah uang saja akan mendapatkan hukuman sebesar itu.

Tentu saja jika ini adalah kartu orang lain, mungkin mereka tidak akan melakukan pergerakkan sebesar ini. Akan tetapi karena ini adalah kartu Thomas Qin yang merupakan kartu hitam universal, tentu saja pihak bank akan sangat berhati-hati.

Lydia Wang berbaring di atas lantai dan kedua kakinya tidak berhenti bergemetar, bahkan rasanya sangat sulit untuk berdiri.

"Jangan! Ini adalah kartu menantuku, aku akan menghubungi dia untuk meminta dia datang kemari dan mengatakan ini semua adalah sebuah kesalahpahaman!"

Sang manager mengerutkan keningnya, "kamu hubungi dia dan nyalakan mode speaker."

Lebih baik mencoba dibanding jika dia membuat suatu kesalahan yang akan mencelakai dirinya sendiri.

Lydia Wang bergegas mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Thomas Qin.

"Halo! Kamu cepat datang ke bank, cepat!"

Hingga detik ini pun Lydia Wang masih saja menggunakan nada memerintah seperti ini. Rupanya dia masih belum mengetahui jelas tingkat keseriusan masalah ini.

Begitu Thomas Qin mendengar ada yang salah dengan nada bicara Lydia Wang, di mana suaranya terdengar terbata-bata seperti sedang ketakutan. Dia pun bergegas datang ke bank.

Thomas Qin pun kebingungan begitu dia melihat banyak polisi yang sedang berkumpul di depan gerbang.

"Bibi Wang ada apa?"

Begitu melihat Thomas Qin, Lydia Wang pun menghembuskan nafas lega dan bergegas berdiri dan berkata.

"Itu dia! Kartu ini merupakan milik dia, dia ini adalah menantuku. Aku tidak salah bukan jika menggunakan kartu menantuku?"

Sang manager mengerutkan keningnya dan bertanya.

"Tuan, apakah Anda merupakan pemilik dari kartu ini?"

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu