Doctor Stranger - Bab 578 Membagi Rumah

Raut wajah Hanita Cai menjadi malu, dia pun mengerutkan kening, "Jefry Cai, jika kamu tidak berbicara, tidak ada yang akan memperlakukanmu sebagai orang bisu. Kamu sudah tidak kecil tapi tidak mau pergi bekerja, malah dibesarkan oleh kakak iparmu di rumah. Kamu masih pilih-pilih? Mau makan atau tidak, kalau tidak mau makan pergilah!"

Jefry Cai ini adalah adik laki-laki Hanita Cai, yaitu adik ipar Paman kedua Qin. Dia berusia tiga puluhan dan sudah mau empat puluh, tidak melakukan apa-apa di rumah, seharian hanya diam saja.

Pasangan tua itu juga tidak bisa pergi bekerja karena sudah tua, jadi pendapatan keluarga pada dasarnya bergantung pada Hanita Cai dan Paman kedua Qin.

Waktu itu, Paman Kedua Qin luput dari kematian karena diselamatkan oleh Hanita Cai. Keduanya lalu saling jatuh cinta karena lama bersama. Meskipun Paman Kedua Qin agak bodoh, dia bisa menjaga dirinya sendiri dan juga tahu bahwa dia harus bekerja untuk menghasilkan uang, jadi keduanya pun bersama.

Meskipun orang tua yang di rumah sangat menentang, tetapi Paman Kedua Qin ini tidak memiliki karakteristik lain, dia sangat patuh, dia melakukan apa pun yang diminta, semua uang yang dia hasilkan telah diserahkan, dan dia tidak menyimpan satu sen pun.

Hal ini sangat sesuai dengan keinginan mereka, jadi mereka pura-pura tidak melihat dan membiarkan mereka menikah.

Setelah menikah, mereka pada dasarnya dalam keadaan memeras Paman kedua Qin. Dia pergi pagi pulang malam demi mencari uang, ketika di rumah juga mereka tidak memberinya muka. Hanya Hanita Cai yang menyayanginya, dia terluka dan menderita di siang hari, saat malam hari dia pun akan memberinya pijatan.

Thomas Qin berkata, "Tidak masalah, aku membeli bubur dan sayuran untuk paman kedua, dan masih banyak lagi di sini."

Paman kedua mengeluarkan bubur yang tersisa dari bungkusannya, dengan hati-hati mengeluarkan semangkuk bubur teripang dan menyerahkannya kepada bibi kedua. Ini adalah bubur yang sudah dia minum dan karena merasa enak, dia tidak tega menghabiskannya, jadi dia membawanya pulang untuk dicicipi Hanita Cai.

Jefry Cai mendengus dingin, "Sepertinya keponakanmu juga bukanlah apa-apa, hanya membelikan sedikit bubur dan sayuran saja?"

Jefry Cai tampak jijik, tetapi mulutnya tetap makan.

Thomas Qin tersenyum dan tidak menjawab, dia sangat senang melihat kasih sayang dari Paman Kedua dan Hanita Cai.

Paman kedua bisa bertahan dalam sepuluh tahun terakhir ini kemungkinan karena wanita inilah yang telah menjadi pendukung psikisnya.

Hanita Cai mengambil bubur dan menyesapnya beberapa kali, dia terkejut saat melihat di dalam teripang yang sangat gemuk di dalamnya.

Dia pernah bekerja di sebuah restoran sebelumnya dan tahu bahwa bubur teripang ini sangat mahal, jadi dia melirik paman kedua dengan heran.

Paman kedua mengedipkan mata dengan cepat, mengangkat mangkuknya dan memintanya lanjut minum.

Thomas Qin tersenyum, paman kedua tidaklah bodoh sekarang, dia cukup cerdas juga.

Setelah makan, Hanita Cai merapikan meja, lalu keluarga itu pun duduk di meja dan minum teh.

Pak tua itu membuat sepoci teh kualitas rendah, mengisap beberapa batang rokok murah, dan tiba-tiba berkata.

"Hanita, Ayah ingin memberitahumu sesuatu."

Hanita Cai tertegun sejenak, "Ada apa, katakan saja ayah."

Pak tua itu menghela nafas, "Penghancuran dan relokasi rumah kita telah diputuskan, tadinya bisa dikasih rumah 3 kamar, ayah dan ibu 1 kamar, kamu 1 kamar dan adikmu 1 kamar.’’

"Tapi kata pihak pengembang, pekarangan depan rumah kita dipagar oleh kita sendiri, luasnya tidak dihitung, jadi hanya bisa memberikan rumah yang paling kecil."

Hanita Cai sedikit kecewa, tapi ini bukanlah tidak ada pemecahannya.

"Ayah, tidak apa-apa, kecil juga tidak masalah."

Setelah Hanita Cai selesai berbicara, tiga orang lainnya saling memandang, wajah lelaki tua itu menunjukkan sedikit rasa malu dan tidak bisa mengatakannya.

Setelah melihat ini, wanita tua itu memelototinya dan berkata.

"Hanita, kamu tidak masalah kalau kecil, tapi kami bermasalah. Masalahnya, adikmu tidak punya kemampuan apapun, jika kelak dia ingin menikah, kami hanya bisa mengandalkan rumah untuk menarik orang."

"Rumah kecil seluas tiga puluh atau empat puluh meter persegi ini jelas tidak cukup jika sudah menikah, jadi kami memutuskan untuk menggabungkan dua rumah menjadi satu, dan membuat dua kamar tidur dan satu ruang tamu untuk digunakan adikmu ketika dia nikah nanti."

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu