Doctor Stranger - Bab 328 Aku Sarankan Kamu Untuk Membeli Nomor Lima

Maksud Tristan Peng sangat jelas. Maksud dia adalah pilihan dia sangat jarang sekali meleset, tidak mungkin dia akan kalah terus-menerus bukan?

"Bibi, ayo, aku antarkan kamu untuk melihat pertandingan selanjutnya."

Sekelompok orang mengikuti Tristan Peng untuk datang ke tempat pertandingan selanjutnya. Begitu melihat kuda-kuda yang kelihatan sangat gagah dan perkasa, Tristan Peng berkata.

"Pada kali ini, aku sarankan kita bertaruh tierce pada kuda nomor dua, tiga dan empat karena ketiga kuda ini sangat kuat. Mereka bertiga sudah seperti juga tiga umum, tetapi tidah tahu siapa yang akan menjadi juara satu. Jadi lebih baik kita bermain tierce agar lebih aman."

Semua orang pun menganggukkan kepalanya karena mereka pernah melihat informasi mengenai ketiga kuda ini pada koran dan majalah. Tetapi mereka tidak tahu sedetail Tristan Peng, pada awalnya mereka juga ingin bertaruh pada ketiga kuda itu dn begitu mereka mendengar ucapan Tuan Muda Peng, mereka pun menjadi semakin yakin.

Tristan Peng menatap ke arah Lydia Wang dan berkata, "bibi, kali ini kamu dapat bertaruh lebih banyak meskipun tingkat kekalahan sangat rendah akan tetapi jika kamu bertaruh semakin banyak maka kamu akan mendapatkan lebih banyak."

Lydia Wang ragu-ragu sejenak. 200 miliar rupiah pemberian Thomas Qin sudah habis, jika ingin bermain lagi maka dia sudah harus menggunakan uang pribadinya sendiri.

Dia mengadahkan kepalanya dan melihat ketiga kuda tersebut. Lydia Wang berpikir bahwa ketiga kuda tersebut memang sangat hebat.

"Baik kalau begitu aku akan bertaruh 400 juta rupiah!"

Begitu selesai berbicara, Thomas Qin langsung menggelengkan kepalanya.

"Bibi Wang, aku sarankan kamu untuk membeli nomor lima."

Setelah selesai berbicara, semua orang pun melihat ke arah kuda nomor lima.

Kuda nomor lima ini memang tidak buruk dan kakinya juga lumayan panjang. Akan tetapi dia tampak lesu dan tidak bersemangat.

Tristan Peng mendengus, "jangan-jangan kamu mengira setelah kamu berhasil di babak pertama, kamu akan berhasil lagi pada selanjutnya? Taruhan kuda ini bukan hanya mengandalkan tebak-tebakan saja, akan tetapi kita juga harus mengandalkan kemampuan dia. Orang lain saja dapat melihat bahwa kuda nomor lima terlihat sangat lesu seperti sedang sakit dan kamu bisa-bisanya menyuruh Bibi Wang bertaruh pada nomor lima?"

"Iya, kamu jangan berpura-pura mengerti lagi di sini. Apakah mungkin kamu akan berhasil lagi pada babak kedua? Aku sebaiknya mengikuti perkataan Tuan Muda Peng saja."

"Benar, keberuntungan itu merupakan suatu hal yang tidak dapat diandalkan. Bertaruh kuda itu harus mengandalkan keahlian."

"Aku percaya pada Tuan Muda Peng. Aku akan bertaruh tierce pada kuda nomor dua, tiga dan empat. Aku bertaruh satu miliar rupiah!"

Lydia Wang juga sudah tidak dapat menahan dirinya begitu mleihat orang lain sudah mulai bertaruh. Dia pun mengeluarkan 400 juta rupiah untuk bertaruh.

Melissa Zhu yang berada di samping bertanya dengan pelan, "Kak Thomas, apakah kamu yakin?"

Thomas Qin berkata, "kurang lebih."

Melissa Zhu penasaran. "mengapa pada babak sebelumnya kamu tahu bahwa nomor delapan tidak akan menang melainkan nomor dua?"

Thomas Qin berkata, "aku ada menyentuh leher dia dan menyadari bahwa nomor delapan ini menderita penyakit asma."

"Hah?" Melissa Zhu ternganga karena terkejut. Dia tidak menyangka Kak Thomas bahkan dapat melihat penyakit seekor kuda, pantas saja ketka kuda itu berlari setengah jalan, dia pun mulai menjulurkan lidahnya dan bibirnya mengeluarkan busa bahkan kecepatannya pun menurun. Rupanya karena dia menderita asma.

"Lalu bagaimana dengan babak ini?"

Thomas Qin berkata. "tidak ada hal yang khusus pada tiga ekor kuda ini. Tetapi kuda nomor lima itu jauh lebih hebat karena dia sedang kasmaran."

"Ini....."

Ujung bibir Melissa Zhu berkedut, dia tidak menyangka hanya seekor kuda saja dapat dilihat hingga sedetail itu.

Kuda nomor lima terlihat lesu bukan karena tubuhnya lemah, melainkan karena hormon dia terlalu tinggu dan tidak tahu harus mengeluarkan tenaganya ke mana dan siapa yang dapat berbicara pasti dalam hal ini?

Pada kali ini Tristan Peng juga ikut bermain tierce karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi, sehingga dia pun bertaruh 2 miliar rupiah.

"Hehe, kita tunggu saja."

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu