Doctor Stranger - Bab 423 Gunakan Mobilmu Saja

Thomas Qin hanya tersenyum, dia tidak berniat untuk mengungkapkannya, dia segera berbaring di atas tempat tidur pemanas dan menutup matanya.

Tidak lama kemudian, dia merasakan ada benda yang berat bersandar di tubuhnya, Thomas Qin menoleh dan melihat bahwa kepala Angeline Wang sudah bersandar di lengan Thomas Qin, gadis ini sudah tidur dengan nyenyak.

Keesokan paginya, Angeline Wang membuka matanya dan tiba-tiba menemukan seseorang di bawahnya.

Angeline Wang hampir berteriak!

Tetapi dia segera menyadari bahwa ini adalah Kak Thomas!

Angeline Wang sedang berbaring di tubuh Thomas Qin pada saat ini, seperti seekor gurita, dengan kedua tangannya melingkari lengan Thomas Qin dan kedua kaki panjangnya menimpa kaki Thomas Qin.

Gaya ini terlalu ambigu, detak jantung Angeline Wang segera bertambah cepat.

Jantungnya berdetak dengan kencang, pada saat dia melihat ke bawah, wajahnya seketika memerah.

Pada saat akan tidur, Angeline Wang mengenakan pakaian yang lebih longgar, akibatnya seluruh bajunya menurun sampai ke bawah ketiak, separuh tubuhnya terpampang dengan jelas dan kulitnya bersentuhan dengan kulit Thomas Qin.

Melihat Thomas Qin masih tertidur, Angeline Wang segera bangun dengan perlahan-lahan, dia merapikan pakaiannya, lalu menghela napas lega, untungnya, Thomas Qin belum bangun, jika tidak maka dirinya akan merasa sangat malu.

Thomas Qin tentu saja sudah bangun lebih awal, hanya saja dia tidak mengeksposnya, selain itu, tidur sambil memeluk Angeline Wang terasa cukup nyaman juga......

Setelah bangun, semua orang pergi mandi, lalu makan sarapan sederhana dan langsung pergi ke rumah paman.

Meskipun berada di desa yang sama, tetapi jaraknya cukup jauh, Thomas Qin yang mengemudi, dia melihat sebuah rumah dengan ubin besar yang indah.

Selama perjalanan menuju Desa Lotus, sangat jarang terlihat rumah-rumah yang berdekorasi relatif modern, pada dasarnya kebanyakan rumah di sini dibangun dengan bata merah, kondisi keluarga Wirnando Wang memang sangat baik.

Mobil Thomas Qin berhenti di depan pintu, mereka semua turun dari mobil, begitu mereka turun dari mobil, Wirnando Wang mengerutkan keningnya, lalu berjalan keluar dan berkata.

"Hei kamu, jangan parkir mobilmu di sini, jika nanti mobil anakku datang, tidak akan ada tempat untuk parkir, mobilmu juga tidak terlihat terlalu berharga, parkir saja di sana."

Wirnando Wang menunjuk ke sebuah tempat bergelombang di sebelahnya.

Evie Xu mengerutkan keningnya, "Kakak, bukankah anakmu masih belum kembali? Bukankah di sini ada banyak tempat parkir? Kenapa Thomas harus pindah tempat."

Wirnando Wang melengkungkan bibirnya, "Mobil anakku adalah BMW X5, kalau tergores, harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk memperbaikinya, sudahlah, kamu bisa cari sendiri tempatnya."

Thomas Qin sama sekali tidak memusingkannya, "Baik, aku akan pindah tempat."

Di sini bukan di kota, ada banyak tempat parkir di pedesaan, Thomas Qin berbelok di sudut dan parkir di bawah naungan pohon.

Setelah turun dari mobil, dia membawa Moutai dan berjalan ke halaman.

Halaman rumah Wirnando Wang tidak kecil, semuanya dibuat dengan beton dan terlihat relatif bersih, ada lebih dari selusin meja dan beberapa koki disewa untuk bekerja di tempatnya.

Keluarga Angeline Wang secara alami duduk di meja utama, karena mereka adalah keluarga dekat, tepat setelah duduk, sebuah mobil BMW X5 melaju, orang yang mengemudi menginjak rem, lalu berhenti di depan pintu, sehingga menimbulkan debu.

"Putraku sudah kembali!"

Seorang pria muda turun dari mobil, ternyata anak pamannya, Windi Wang.

Windi Wang mengenakan kemeja putih dengan celana panjang dan terlihat sangat energik, sangat kontras dengan orang-orang di desa tersebut.

"Ayah, aku sudah kembali!"

Wirnando Wang terlihat sangat senang, wajahnya dipenuhi dengan senyuman.

"Iya, tidak apa-apa bukan mobilmu diparkir di sini?"

Ini adalah BMW pertama di desa itu, tentu saja dia harus menanggapinya dengan sangat serius.

Windi Wang berkata, "Tidak apa-apa, katakan saja pada anak-anak yang lain untuk tidak mendekat."

"Tolong jaga anak-anak kalian, jangan menggores mobil anakku, kalian tidak mampu membayar uang ganti ruginya."

Wirnando Wang meneriakkan beberapa patah kata, semua warga sekitar segera menarik anak-anaknya sendiri, karena takut anak-anak mereka akan dengan nakalnya menggores mobilnya, mereka benar-benar tidak mampu membayar uang ganti rugi dari mobil semahal itu.

Setelah Windi Wang kembali, ketika dia hendak duduk, tiba-tiba ada seorang pria tua masuk dari luar.

"Wirnando! Anakmu sudah kembali, bukan? Aku punya sesuatu di sawah, bisakah aku meminjam mobil anakmu untuk membantuku menariknya?"

Wirnando Wang mengerutkan keningnya, dia sangat memedulikan mobil anaknya, dia akan merasa sedih jika mobil anaknya rusak dan kotor, jika yang berbicara adalah orang lain, dia pasti tidak akan setuju meminjamkan mobil anaknya untuk pergi sawah.

Tetapi yang berbicara adalah Kepala Desa, sangat sulit baginya untuk menolak.

"Kepala Desa, mobil anakku terlalu mahal, apabila mobilnya tergores, dia harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaikinya, begini saja, menantu dari adik laki-lakiku juga ada membawa mobilnya ke sini, mobilnya adalah mobil off-road, harganya tidak terlalu mahal, jika tergores mereka tidak akan merasa sedih, gunakan saja mobilnya."

Evie Xu merasa tidak senang, "Kakak, mobil mana yang tidak berharga, jika mobil kita tergores, kita juga pasti merasa sedih."

Wirnando Wang mengerutkan keningnya, "Kenapa, sekarang keluarga kita sudah berbeda pendapat? Bukankah kita sekeluarga? Siapa pun yang mobilnya rusak pasti akan merasa sedih, lalu bukankah kita harus memilih yang murah? Bagaimana kita bisa tidak menghormari Kepala Desa? Betul tidak?"

Evie Xu adalah orang yang termasuk memiliki pemikiran yang lurus, ketika mendengar Wirnando Wang berbicara seperti ini, apalagi dia mengatakannya di hadapan Kepala Desa, dia tidak mungkin berkata dia tidak akan meminjamkannya.

"Thomas, bagaimana jika kamu membantunya?"

Thomas Qin mengangguk, "Tidak masalah."

Windi Wang pun mengangguk puas, anak ini cukup menarik juga.

"Tidak apa-apa, jika benar-benar tergores, aku akan memberimu uang untuk memperbaiki mobil, kamu bisa menemukan bengkel mobil, kamu sudah dapat memperbaiki mobilmu dengan harga 600 ribu sampai 1 juta rupiah, pergilah."

Windi Wang meletakkan tangannya di belakang punggungnya dengan ekspresi bangga, seolah-olah dia lebih hebat dari Kepala Desa.

Thomas Qin mengambil kunci mobil, dia berjalan ke pohon di sebelahnya, menyalakan mobil, lalu mengemudikannya sesuai dengan instruksi Kepala Desa.

Begitu mobil dinyalakan, Windi Wang mengerutkan keningnya

Benz?

Semua warga desa juga sedang melihat mobil itu.

"Mobil ini juga sangat bagus, itu adalah Benz, mobil itu setingkat dengan BMW, bukan?"

"Betul, sepertinya mobil ini lebih besar daripada mobil Windi, kira-kira berapa harga mobil ini?"

"Menurutku, sepertinya mencapai ratusan juta rupiah?"

Wirnando Wang mendengus dingin, "Mana ada mobil off-road yang semahal itu, tidak mungkin sampai seharga ratusan juta rupiah, mobilnya bahkan tidak sebanding dengan mobil BMW X5 anakku."

"Betul, Windi lebih hebat, ini adalah mobil BMW pertama di desa kami."

"Bahkan orang dari desa sebelah datang untuk meminjam mobil pada 2 hari sebelum pernikahan, mereka ingin menggunakan mobil BMW milik Windi, tetapi kita tidak mungkin meminjamkannya kepada semua orang, bukan?"

"Tentu saja, ingin menggunakan mobil BMW sebagai mobil pernikahan? Bukankah Kepala Desa yang seharusnya menggunakannya?"

"Hahaha..."

Semua orang tertawa dengan berani di sini, tetapi Windi Wang menyipitkan matanya dan terus menatap bagian belakang mobil Thomas Qin.

Mercedes-Benz tipe G?

Orang lain tidak mengerti mobil, tetapi dia mengerti mobil.

Mana ada mobil Mercedes-Benz tipe G yang murah?

Harganya bukan 400 atau 600 juta rupiah, tetapi harganya 4 hingga 6 miliar rupiah!

Ada seorang gadis muda di desa yang tampak seperti berusia 18 atau 19 tahun, dia mengambil foto mobil Thomas Qin dengan ponselnya, setelah mencari di Internet, dia tiba-tiba berseru.

"Wow! Mobil tadi adalah mobil mewah dan merupakan mobil off-road yang terkenal, harganya lebih dari 6 miliar rupiah!"

“Berapa?” ​​semua orang tercengang.

"Lebih dari 6 miliar rupiah! Lihatlah, bukankah ini mobil yang tadi?"

Foto di dalam ponsel adalah mobil yang Thomas Qin gunakan.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu