Doctor Stranger - Bab 464 Pasien yang Sulit Diatasi

Suara wanita itu sangat lembut dan sangat enak didengar.

Thomas Qin menganggukkan kepalanya, "bisa, silahkan masuk."

Imelda Ye langsung mengerutkan keningnya begitu wanita itu berjalan masuk.

Dia mengerutkan keningnya karena ada sebuah bau yang tercium dari tubuh dia.

Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya dan menunjukkan tatapan menyesal berkata.

"Maaf, tubuhku mungkin memiliki sebuah bau."

Imelda Ye bergegas menggelengkan kepalanya, "tidak apa-apa."

Thomas Qin menciumnya dan mengerutkan keningnya. Bau ini memang sangat tidak enak dicium, akan tetapi bukan karena wanita ini tidak menyukai kebersihan, melainkan bau yang keluar dari kulitnya.

"Silahkan duduk."

Setelah wanita itu melepaskan masker dan topinya, Thomas Qin merasa sepertinya kali ini dia akan bertemu dengan sebuah penyakit yang aneh.

Wajah wanita itu dipenuhi dengan jerawat, berbagai bekas jerawat dan bekas luka yang terlihat seperti sisik yang membuat orang merinding.

Bahkan Noel Kong yang berada di sebelahnya juga terkejut.

Dia adalah seorang Master Chinese Medicine, dia telah mempraktikkan pengobatan selama bertahun-tahun, pasien seperti apa yang belum pernah dia temui?

Tetapi kulit wanita di depannya ini benar-benar membalikkan presepsinya.

Ini benar-benar terlihat seperti luka bakar yang memenuhi seluruh tubuhnya. Ini terlalu serius bukan?

Wanita itu menunjukkan tatapan menyesal, "maaf, aku sudah membuat kalian terkejut bukan?"

Noel Kong menggelengkan kepalanya, "kamu adalah pasien dan kami adalah dokter, bagaimana mungkin kami akan terkejut. Dokter Qin, aku akan memeriksa denyut nadinya terlebih dahulu."

Noel Kong juga sangat tertarik dengan pasien ini dan dia pun bersama Thomas Qin bersama-sama mulai memeriksa denyut nadinya.

Beberapa detik kemudian, Noel Kong menjauhkan tangannya dan menggelengkan kepalanya.

"Penyakit kamu ini sudah bawaan dari lahir bukan?"

Wanit itu menganggukkan kepalanya, "benar."

Noel Kong menunjukkan ekspresi simpati, karena bagaimana mungkin ada wanita yang tidak menyukai akan kecantikan? Jika sejak lahir dia sudah seperti ini, pasti sejak kecil hingga saat ini, dia pasti mendapatkan banyak cemoohan dari orang-orang.

Wanita itu seperti sudah pernah bertemu dengan banyak dokter dan semua reaksi mereka sudah berada di dalam dugaan dia.

Tetapi Thomas Qin ini berbeda.

Dulu ketika wanita ini pergi berobat, begitu masuk ke dalam rumah sakit, mayoritas reaksi pertama orang-orang adalah terkejut atau merasa jijik.

Lalu mereka pun akan berpura-pura hangat lalu berpura-pura perhatian padanya.

Wanita ini sudah terbiasa dengan perasaan seperti itu. Jadi meskipun dari luar terlihat dia sedang menyunggingkan senyuman yang sopan, akan tetapi sebenarnya dia sudah merasa putus asa di dalam hatinya.

Akan tetapi Thomas Qin ini berbeda dengan yang lain.

Sejak wanita ini berjalan masuk, dia pun terus mengerutkan keningnya akan tetapi kerutan kening tersebut bukan karena dia merasa jijik, melainkan karena dia sedang berpikir.

Orang lain takut melukai harga dirinya pun sengaja menghindari beberapa hal, akan tetapi Thomas Qin menciumnya dengan sangat dalam.

Ketika sedang memeriksa denyut nadinya, dia tidak terlihat menghindari sesuatu, melainkan mengerutkan keningnya dan terlihat kesusahan.

Dia sudah lama tidak pernah diperlakukan seperti pasien pada umumnya, tiba-tiba dia merasa dokter muda di depannya ini tidak semudah dari yang terlihat dari luar.

Thomas Qin memeriksa denyut nadinya hingga lima menitan dan Noel Kong yang berada di sampingnya pun sudah sangat penasaran. Dia benar-benar sangat ingin menanyakan apakah ada yang perlu diperiksa dari denyut nadi ini?

Bukankah ini merupakan penyakit kulit bawaan dari lahir yang sebenarnya sudah tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat mengandalkan operasi kulit untuk menyembuhkannya.

Akhirnya Thomas Qin menjauhkan tangannya. Akan tetapi dia tidak bersuara melainkan sedang berpikir.

Noel Kong bertanya, "nona, apakah kamu tidak pernah melakukan operasi plastik di rumah sakit?"

Meskipun pertanyaan ini sangat kurang ajar, akan tetapi kenyataannya memang seperti itu. Pasti sangat sulit untuk menyembuhkannya, bila bisa disembuhkan pun belum tentu hasilnya akan terlihat bagus, bukankah lebih baik langsung pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi?

Wanita itu tersenyum tipis, "pernah, akan tetapi karena tubuhku ini memiliki sebuah kekhususan sehingga aku tidak dapat menggunakan obat bius, sehingga aku tidak dapat melakukan operasi dan pencangkokkan kulit."

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu