Doctor Stranger - Bab 139 Patung Kayu

Yamanda Tsu barulah merasa tenang setelah menarik nafas dalam-dalam.

Dia tidak tahu siapa yang ingin mencelakai dia, dia tidak mendengar mengenai pertanyaan Thomas Qin, tentu saja dia tidak tahu bahwa dalangnya adalah Andrea Wang.

Akan tetapi Thomas Qin sudah mencatat akan dendam ini.

Awalnya Thomas Qin tidak ingin menghiraukan peran kecil seperti dia ini, akan tetapi karena dia menggunakan cara selicik ini, maka jangan menyalahkan Thomas Qin jika membalasnya.

Kedua orang ini tiba di puncak gunung, dari atas terlihat keindahan Kota Donghai dan Yamanda Tsu juga sudah melupakan kejadian tadi, suasana hatinya membaik.

Semilir angin bertiup kemari, di sekelilingnya tercium bau khas Gunung Qingmei.

"Aku paling menyukai tempat ini, sayang sekali tidak diurus, jika sudah ada yang mengurusinya, mungkin aku dapat menginap di sini dalam satu malam. Rasanya hebat sekali jika seperti itu."

Thomas Qin tersenyum, pemandangan di sini memang indah, akan tetapi masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Gunung Xuanyuan.

Yamanda Tsu dan Thomas Qin duduk di atas sebuah batu dan menatap ke arah pemandangan malam Kota Donghai, mencium aroma khas Gunung Qingmei yang membuat mereka menjadi rileks.

Yamanda Tsu memiringkan badannya dan menaruh kepalanya di atas pundak Thomas Qin.

"Aku pinjam pundakmu sebentar."

Sembari terkena angin, Yamanda Tsu pun memejamkan matanya secara perlahan-lahan.

Di tengah-tengah perkotaan yang sibuk ini, dia sangat jarang dapat merasa serileks ini.

Beberapa menit kemudian, tiba-tiba Yamanda Tsu membuka matanya.

"Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiranku, ada sebuah lagi baru."

Begitu selesai berbicara, Yamanda Tsu berdiri di atas puncak gunung dan melihat pemandangan di bawah lalu mulai bernyanyi.

"Matahari musim semi itu hangat, dan malam tertawa dengan gembira."

"Kamu dan aku bertemu di bawah pohon langit berbintang, dan hatiku hangat dalam angin dingin."

"......"

Tidak ada iringan, tidak ada harmoni, hanya Yamada Tsu sendirian berdiri di puncak gunung sambil bernyanyi.

Suaranya nyaring dan merdu, dan ditemani bintang-bintang.

Setelah menyanyikan beberapa kalimat, Yamada Tsu membuka lengannya, memutar tubuhnya dan menari dengan anggun.

Pemandangan ini sangat enak dipandang.

Setelah beberapa saat, Yamanda Tsu berhenti bernyanyi dan menatap Thomas Qin dengan bersemangat.

"Bagaimana? Enak didengar tidak?"

Thomas Qin menganggukkan kepalanya, "lumayan."

Yamanda Tsu merasa sangat senang setelah mendapatkan pujian dari Thomas Qin.

Sebelumnya ketika Yamanda Tsu bernyanyi di rumah dia, Thomas Qin juga hanya mengucapkan satu kata yaitu lumayan. Dapat terlihat bahwa pria ini sangat pemilih.

Saat ini mengucapkan lumayan saja sudah termasuk pujian untuknya.

"Baguslah, akhirnya aku memiliki lagu baru untuk konser nanti."

Yamanda Tsu merasa sangat senang seperti anak gadis yang baru saja membeli boneka.

"Hei patung kayu ikuti aku untuk memetik Bunga Qingmei."

Setelah selesai berbicara, Yamanda Tsu pun sambil berputar sambil turun ke bawah gunung.

Thomas Qin menyentuh hidungnya, dia merasa tidak berdaya.

Patung kayu?

Hari ini Yamanda Tsu sangat senang, dia selalu merasa senang setelah bertemu dengan Thomas Qin. Kali ini dia kembali mendapatkan ide untuk menulis lagu baru, dia sudah tidak sabar untuk pulang untuk meneruskannya.

Rasa semangat wanita ini benar-benar menyeramkan setelah bergila-gila di atas Gunung Qingmei selama semalaman. Setelah Thomas Qin mengantar dia pulang, tiba-tiba dia mendapatkan panggilan dari Ernie Tang.

"Bibi kedua?"

"Thomas apakah siang nanti kamu ada waktu? Ayo datang ke rumah bibi kedua."

"Baik aku akan ke sana sebentar lagi."

Setelah masalah mencari kerja itu, Vivien tidak pernah menghubungi Thomas Qin, akan tetapi bibi kedua dan keluarganya memang memperlakukan dia dengan baik.

Semua Anggota Keluarga Qin sudah tidak ada, hanya tersisa beberapa sanak saudara saja, tentu saja dia harus sering bertemu dengan bibi keduanya.

Setelah panggilan ditutup, Vivien tidak tahu harus berkata apa.

"Ibu, bukannya siang nanti kita akan makan dengan orang lain? Mengapa memanggil Thomas Qin lagi untuk datang?"

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu