Doctor Stranger - Bab 339 Tidur di Satu Kamar yang Sama

Jelas-jelas tubuhnya sangat jauh dari Thomas Qin, tapi dia tetap mencengkram selimut. Wajahnya sangat gugup. Seperti tubuh Thomas Qin menempel padanya saja.

Beberapa saat kemudian, rasa kantuk datang, Angeline Wang langsung masuk ke alam mimpi.

Keesokan paginya, bel berbunyi. Angeline Wang membuka mata dengan mata mengantuk, menyadari saat ini tubuhnya berbaring di atas tubuh Thomas Qin!

Angeline Wang terkejut. Biasanya dia memang suka tidur tengkurap. Kemarin malam setelah tidur nyenyak jadi melupakan hal ini. Hasilnya tidak disangka dia malah berbaring di atas tubuh Thomas Qin.

Meskipun pria dan wanita single berada berduaan di dalam kamar, Angeline Wang sengaja tidak memakai terlalu sedikit, tapi saat tidur tidak mungkin memakai begitu resmi. Dia pun memakai baju tidur yang sangat longgar, tapi dalamnya dia tidak memakai ada apa-apa!

Saat ini berbaring di atas tubuh Thomas Qin, dua tubuh ini bersentuhan dengan mesra, membuat wajah Angeline Wang merah sampai ke leher.

Tubuhnya tanpa sadar bergerak sedikit, rasanya semakin mesra.

Angeline Wang segera menahan napas dan menengadahkan kepala untuk melihat. Untung saja, Thomas Qin memejamkan mata.

Angeline Wang baru diam-diam menggerakan tubuh ke samping.

Hasilnya karena terlalu gugup, tidak berhasil dan langsung berlutut di atas paha Thomas Qin. Tubuhnya terjatuh ke depan, langsung menempel wajah pria ini.

Awalnya pose mereka sudah sangat dekat, sekarang berubah semakin tidak bisa dideskripsikan lagi.

Thomas Qin membuka mata dengan tidak berdaya, "Aku ingin akting tidur sudah tidak bisa lagi."

Wajah Angeline Wang sangat merah, dia segera berdiri, membereskan baju tidur yang lebar, dan memelototi Thomas Qin dengan kesal.

"Kak Thomas, kamu terlalu jahat!"

Jelas-jelas sudah bangun dari tadi, tapi tidak memanggilnya, juga tidak mendorongnya turun.

Jangan-jangan, mereka berpelukan seperti itu... dan tidur semalaman?

Semakin dipikir wajah Angeline Wang semakin merona. Dia segera mengenakan baju dengan benar dan pergi mandi.

Setelah sarapan, semua orang masing-masing pulang. Setelah terjadi masalah kemarin, Angela Zhao tidak punya wajah untuk lanjut memamerkan diri di hadapan teman-temannya lagi, tapi tetap naik mobil Derian Tang.

Kelihatannya sudah selesai dibujuk. Karena bagaimanapun Derian Tang adalah orang kaya. Meskipun kemarin malu, tapi tidak sampai harus putus. Angela Zhao juga mengerti. Dengan persyaratannya, dapat mendapatkan yang seperti Derian Tang ini, sudah sangat lumayan.

Setelah teman-teman pergi semua, Thomas Qin dan Angeline Wang naik mobil.

Melihat mobil semewah ini, Angeline Wang sedikit khawatir.

"Kak Thomas, kapan mobilnya dikembalikan. Kalau waktunya lewat, apakah harus membayar waktu satu hari lagi?"

Mobil balap secantik ini, pasti harga sewanya juga tidak murah. Ulang tahun Angeline Wang sudah lewat. Jadi tidak perlu menghabiskan uang ini lagi.

Thomas Qin tertawa.

"Waktu sudah lewat, dikendarai satu hari lagi saja."

"Baiklah." karena sudah lewat, Angeline Wang tentu juga tidak akan malu-malu lagi.

Mereka keliling-keliling sebentar di pinggiran kota. Thomas Qin mencari sebuah restoran mewah di sekitar sana dan mereka pun pergi makan.

Restoran ini bernama Flower Wood. Kelihatannya seperti restoran kecil yang sangat biasa, tapi sebenarnya sangat berkelas. Semua koki di dalamnya adalah koki-koki hebat, semua bahan makanan adalah ikan laut dalam dan makanan barat yang mewah.

Sebelum datang, Thomas Qin sudah reservasi tempat dulu. Kalau tidak reservasi duluan, bisa jadi tidak ada tempat lagi.

"Silakan duduk."

Thomas Qin dan Angeline Wang duduk di tempat duduk yang dekat jendela. Memesan foie gras steak, dan yang lainnya. Meskipun Angeline Wang juga merasa sangat mewah, tapi restoran ini sepertinya juga tidak ada makanan lain. Bahkan nasi goreng dan nasi goreng kaviar biasa, juga tidak ada yang murah.

Setelah duduk dan disajikan makanan, tiba-tiba dari pintu masuk berjalan sepasang pria dan wanita, bersikap dengan sangat sombong dan berkata dengan kencang.

"Pelayan, aku punya reservasi. Meja nomor tiga."

Pelayan melihat sekilas dan berkata, "Maaf tuan, meja nomor tiga sudah ada pelanggan."

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu