Doctor Stranger - Bab 460 Sebenarnya Kamu Bisa atau Tidak

Pada saat ini sendok di dalam mulut pasien masih saja belum dikeluarkan. Jika sendok tersebut terlambat dikeluarkan, mungkin saja sendok tersebut akan pecah karena digigit oleh pasien.

Begitu sendok tersebut hancur, maka pecahan belingnya akan masuk ke dalam tenggorokan dan pada saat itu pasti keadaannya akan sangat buruk.

Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa dokter lain untuk bergegas masuk ke ruangan ICU. Pemimpin Redaksi Chu juga ikut pergi bersamanya, meskipun dua rekan kerja di belakangnya tidak membawa kamera, akan tetapi mereka masih dapat menggunakan kamera ponsel.

Mereka ingin melihat adegan luar biasa yang dilakukan Ketua Pimpinan Zhong.

Begitu masuk ke dalam ruangan ICU, dua dokter menahan pasien dan Ketua Pimpinan Zhong berusaha membuka mulut pasien.

Akan tetapi setelah dua menit berlalu, pasien masih tidak memiliki tanda-tanda untuk membuka mulutnya melainkan mulutnya dikatupkan dengan sangat kencang, tentu saja sangat sulit untuk membukanya.

Jika dia tetap memaksa membukanya, kemungkinan akan melukai lidah atau gigi pasien dan cara seperti ini sama sekali tidak diperbolehkan.

"Bagaimana Ketua Pimpinan Zhong? Bukannya kamu pernah menyembuhkan dia sebelumnya? Kamu pasti bisa bukan!"

Dahi Ketua Pimpinan Zhong sudah dipenuhi dengan keringat dingin.

"Tidak ada masalah, suntik obat bius terlebih dahulu!"

Sebuah obat bius disuntikkan pada wajah pasien. Setelah dua menit berlalu, Ketua Pimpinan Zhong kembali menggunakan alat untuk membuka mulut pasien.

Pada kali ini karena pengaruh obat bius sehingga mulutnya pun terbuka sedikit. Akan tetapi karena di dalam mulut pasien masih terdapat sendok keramik sehingga alat tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi. Lagipula tingkat kelebaran mulut tersebut juga tidak terlalu besar, kelihatannya mulut tersebut sudah tidak dapat dibuka lebih lebar lagi.

Pemimpin Redaksi Chu menjadi panik, "Ketua Pimpinan Zhong sebenarnya apa yang terjadi. Kamu seharusnya sudah berpengalaman bukan? Mengapa masih saja tidak dapat dibuka?"

Ketua Pimpinan Zhong mengerutkan keningnya lalu berkata.

"Kamu jangan berbicara terlebih dahulu!"

Pemimpin Redaksi Chu pun berdiri di samping tanpa berani bersuara lagi. Dia takut dapat menganggu konsentrasi sang dokter.

Ketua Pimpinan Zhong dengan sepenuh tenaga membuka mulut pasien dan bersiap mengambil alat. Tiba-tiba sang pasien mengeluarkan tenaga, sepertinya pengaruh obat biusnya telah berlalu dan mulutnya kembali tertutup.

Terdengar sebuah pecahan dan sendok keramik itu pun langsung hancur dan kepingan tersebut berada di dalam mulut pasien.

"Gawat!"

Seorang dokter yang berada di samping pun berteriak.

Wajah Ketua Pimpinan Zhong juga memucat. Dia pun melototi dokter tersebut. Untuk apa dia berteriak ketika ada sanak keluarga di sini!

Dokter itu juga sudah menyadari kesalahannya dan dia pun menundukkan kepalanya tanpa berani bersuara lagi.

Pemimpin Redaksi Chu mengerutkan keningnya dan merasa tidak senang, "Ketua Pimpinan Zhong, sebenarnya kamu bisa atau tidak!"

Pada saat ini, Ketua Pimpinan Zhong pun juga sudah tidak berani berbohong lagi. Jika dia terus berbohong, kemungkinan besar nyawa pasien ini akan terancam dan tamat sudah jika pada saat itu jika dia diminta untuk bertanggung jawab.

Ketua Pimpinan Zhong berkata, "aku, aku tidak bisa. Sebelumnya orang yang mengobati kakakmu bukan aku.....melainkan Dokter Lin di rumah sakit sebelah. Kalian cepat pindah rumah sakit saja."

Pemimpin Redaksi Chu ternganga, beberapa detik kemudian dia pun menggertakkan giginya.

"Brengsek, cepat pindah rumah sakit!"

Pemimpin Redaksi Chu benar-benar murka, dokter ini benar-benar sialan!

Pada saat ini Ketua Pimpinan Zhong juga tidak tahu harus berbuat apa dan dia pun bergegas membantu untuk perpindahan rumah sakit. Tenaga medis lainnya pun juga mulai sibuk. Mereka menyuntikkan obat penenang untuk pasien, untuk mencegah dia menelan serpihan pecahan keramik lalu memindahkannya ke People's Hospital yang ada di sebelah.

Wajah Ketua Pimpinan Zhong terlihat putus asa. Begitu melihat wajah Pemimpin Redaksi Chu, dia sudah tahu bahwa karir dia sudah berakhir.

Besok jika berita ini dipublikasikan, maka karir dia pun sudah berakhir.

Pada awalnya dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas nama dia, agar tingkat kemungkinan dia menjadi profesor pada tahun depan menjadi lebih tinggi.

Meskipun ada pasien lain dengan penyakit yang sama datang ke tempat dia berada, dia pun juga tidak masalah karena tidak semua keluarga memiliki kekuasaan dalam industri media seperti Pemimpin Redaksi Chu.

Akan tetapi dia tidak menyangka penyakit pasien ini akan kambuh kembali! Bahkan keadaannya jauh lebih buruk!

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu