Doctor Stranger - Bab 466 Dua Cara

Ketika dia berada di rumah sakit yang lain, biasanya para dokter akan menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak ada cara.

Tetapi ucapan Thomas Qin ini membuat dia seperti melihat sebuah harapan.

"Dokter apakah kamu yakin, penyakitku ini dapat disembuhkan?"

Thomas Qin berkata, "tidak dapat dipastikan, aku harus menyelidikinya lebih lanjut lagi. Apakah kamu keberatan bila membicarakan hal yang lebih dalam?"

Wanita itu berpikir sejenak lalu berkata, "tidak masalah."

Thomas Qin membawa pasien itu ke ruangan di balik tirai dan meminta dia untuk berbaring di atas ranjang.

"Kamu harus menanggalkan pakaian kamu karena aku harus melihat keadaan tubuhmu."

Bagaimana pun juga akan selalu ada batasan di antara laki-laki dan wanita, sehingga Thomas Qin pun meminta izin terlebih dahulu.

Wanita itu terlihat ragu-ragu karena bagaimana pun juga dia itu adalah seorang wanita. Akan tetapi jika dipikir-pikir, apakah ada pria lain lagi yang akan ingin melihat tubuh dia?

Wanita itu menanggalkan pakaiannya secara perlahan-lahan dan hanya menyisakan pakaian yang menutupi bagian penting.

Meskipun dia tahu dia sedang berobat akan tetapi dia masih saja merasa tidak nyaman berbaring dalam keadaan seperti ini di depan seorang pria.

Dia bahkan tidak tahu harus menaruh dimana untuk kedua tangannya, tanpa disadari, dia pun menaruh tangannya untuk menutupi dadanya dan wajahnya pun bersemu merah.

Thomas Qin tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, melainkan dengan cepat mengamati tubuh dia. Luka-luka di tubuhnya ini, tingkat ketebalannya berbeda-beda, terlihat dengan jelas bahwa luka-luka ini tumbuh bukan di saat yang bersamaan. Tidak ada lagi kulit yang terlihat mulus pada seluruh tubuhnya.

Meskipun dia masih memakai dua pakaian lagi, akan tetapi tanpa perlu melihatnya saja Thomas Qin sudah dapat membayangkannya.

"Sudah, pakai kembali pakaianmu."

Wanita itu bergegas memakai kembali pakaiannya dan menghembuskan nafas dengan lega.

Setelah keluar dari dalam ruangan, mereka berdua pun duduk dan Thomas Qin berkata.

"Siapa namamu?"

"Aku marga Liu, Thalia Liu."

"Nona Liu, sekarang ini ada dua cara untuk menyembuhkan penyakit kamu."

Ucapan Thomas Qin berhasil membuat Thalia Liu tertegun.

Sembuh? Benar-benar sembuh?

Dia sudah mendatangi begitu banyak rumah sakit dan tidak ada satu pun yang berani mengatakan untuk menyembuhkan dia. Terlebih Thomas Qin ini mengatakan ada dua cara.

Hanya ada satu cara saja sudah sangat bersyukur, bahkan dia ada dua cara.

"Anda silahkan katakan."

Thomas Qin berkata, "yang pertama adalah minum obat-obatan yang direbus dan dibantu dengan akupuntur. Penyembuhan tubuhmu ini harus pelan-pelan dan seiring berjalannya waktu kulitmu akan sembuh secara perlahan-lahan. Aku akan menaikkan dosis agar lebih cepat, kira-kira selama lima tahunan, kamu akan sembuh total dan kulitmu akan seperti manusia pada umumnya."

Ucapan Thomas Qin membuat Thalia Liu menjadi sangat emosional, bahkan tangannya saja ikut bergetar tetapi dia berusaha keras menahan dirinya dan bertanya.

"Lalu bagaimana dengan cara kedua?"

"Cara kedua....." Thomas Qin ragu-ragu sejenak, "sebenarnya aku seharusnya tidak membicarakan cara kedua ini. Akan tetapi bagi seorang wanita, lima tahun itu bukanlah waktu yang pendek, jadi aku pun memilih untuk mengatakannya."

"Cara yang kedua adalah operasi! Aku akan menghilangkan bekas luka yang ada di tubuhmu dengan pisau lalu ditambah dengan jarum yang dipanaskan sehingga dalam waktu singkat, seluruh bekas luka yang ada di tubuhmu akan menghilang."

"Akan tetapi cara kedua ini akan terasa sangat sakit, rasa sakit yang tidak dapat dibayangkan, terlebih kamu juga tidak dapat menggunakan obat bius, sehingga kamu akan merasakan sakit yang luar biasa."

"Kamu pikirkan dengan matang terlebih dahulu."

Setelah Thomas Qin selesai berbicara, Thalia Liu berpikir selama puluhan detik lalu dengan ekspresi yakin berkata.

"Aku memilih cara kedua!"

Jika dihitung-hitung, dia sudah menahan ini semua selama 20 tahun, tentu saja bukan suatu hal yang sulit apabila dia menunggu selama 5 tahun lagi, akan tetapi Thalia Liu tidak sabar ketika mengetahui dirinya dapat sembuh total.

Bahkan rasa sakit yang bisa mengambil nyawanya pun dia juga rela!

Thomas Qin menganggukkan kepalanya, "aku akan menghormati keputusan kamu, untuk operasi pertama kali, aku dapat menghilangkan 80% luka yang ada pada tubuhmu, aku akan berusaha untuk menghilangkan seluruh bekas luka yang ada pada wajahmu dan bekas yang tidak dapat dihilangkan aku akan berusaha meninggalkannya di daerah yang tidak terlihat."

"Baik!" Thalia Liu benar-benar sangat semangat bahkan kedua tangannya saja sudah diremas bersama-sama.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu