Doctor Stranger - Bab 369 Pergi

Kata-kata Yamanda Tsu langsung membuat semua orang berteriak.

Sebagai seorang ratu, kehidupan pribadinya secara alami telah menarik banyak perhatian. Sekarang penggemar sangat tenang, mengetahui bahwa tidak mungkin seorang ratu seperti Yamanda Tsu tidak jatuh cinta.

Karena kubis yang begitu bagus akan dimakan oleh babi, mereka berharap babi ini adalah babi yang tampan dan kaya.

Menghadapi teriakan semua orang, Yamanda Tsu tidak melanjutkan topik ini, hanya tersenyum dan mulai bermain gitar.

Thomas Qin mendengarkan dari bawah dan menyentuh hidungnya, Yamanda Tsu ini benar-benar aneh. Dia hampir mengira wanita itu akan mengatakan sesuatu.

Jatuh cinta? Apakah wanita itu berbicara tentang dia?

Thomas Qin tersenyum masam, sepertinya karena berpikir terlalu banyak.

Konser tersebut sangat sukses, ini adalah konser terbaik yang pernah diselenggarakan oleh Yamanda Tsu.

Setelah selesai, sebagai wujud perayaan, dia makan bersama dengan Stefan Ma dan banyak staf lainnya, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing.

Stefan Ma akan tinggal di Handong selama beberapa waktu, mencoba untuk lebih sering berhubungan dengan Thomas Qin.

Keesokan harinya, Thomas Qin dan Imelda Ye datang ke rumah sakit, begitu mereka membuka pintu untuk melayani pasien, telepon berdering.

Itu Dean Wang, pria amal, ayah dari Andrea Wang.

"Halo, Dokter Qin? Aku memiliki teman yang sakit parah, bisakah Anda datang?"

Thomas Qin berkata, "Bisa, berikan aku alamatnya."

Banyak pasien yang sudah tidak dapat bergerak, oleh karena itu membuka klinik medis dan mengunjungi pasien adalah hal yang sangat umum terjadi, apalagi klinik ini diperkenalkan oleh pasien tetap, Thomas Qin pasti menerimanya.

Mengikuti alamat yang diberikan oleh Dekan Wang, Thomas Qin mendatangi sebuah kawasan vila Southern New City yang merupakan kawasan elit, hampir semua pengusaha kaya di Kota B tinggal di sini.

Tidak perduli itu fasilitas vila ataupun properti semuanya adlah yang terbaik, maka dari itu orang yang tidak di sini sangat kaya.

Thomas Qin datang ke pintu Villa No. 2 dan membunyikan bel pintu.

Setelah sekian lama, seorang pemuda berjalan keluar, mengerutkan kening, dengan ekspresi tidak sabar di wajahnya.

"Kamu siapa?"

Pemuda itu berbicara dengan sangat agresif, seolah-olah dia telah menelan bubuk mesiu.

Ada banyak sifat para anggota keluarga pasien dan Thomas Qin juga tidak peduli.

"Saya adalah dokter yang diperkenalkan oleh Dean Wang, saya di sini untuk memeriksa."

Pemuda itu melirik Thomas Qin, melihat ke atas dan ke bawah, lalu wajahnya menunjukkan sedikit penghinaan.

"K amu? Tidak perlu, kamu bisa kembali."

Setelah berbicara, pemuda itu berbalik dan pergi.

Thomas Qin mengerutkan kening. Dia bisa datang, itu untuk memberi Dean Wang wajah. Karena pihak lain begitu mengabaikan, dia juga tidak repot-repot menguruskan dan kembali pulang.

Pria muda itu berjalan pulang, ayahnya bertanya.

"Nelson, siapa itu?"

Nelson Feng berkata, "Seorang pembohong kecil, jangan khawatir tentang itu, bagaimana dengan penyakit kakek?"

Hartono Feng menggelengkan kepalanya, "Kondisinya tidak begitu baik. Bukankah Kakek Wang memperkenalkan seorang dokter jenius? Kenapa dia belum datang?"

Nelson Feng dengan dingin mendengus, "Sudah datang tadi, begitu aku melihatnya, umurnya tidak lebih tua dariku, bakat apa yang dimilikinya, aku sudah menyuruhnya pulang."

Ketika Hartono Feng mendengar bahwa pria itu tidak setua putranya, dia tidak menganggapnya serius, kalau pergi ya sudahlah.

Saat ini, seluruh keluarga Feng mengelilingi ranjang rumah sakit, seorang pria tua terbaring di ranjang rumah sakit, bernapas dengan cukup lancar.

Seketika, Tuan Feng membuka matanya, wajahnya memerah.

"Cepat! Berikan baskom untuk kakekmu!"

Nelson Feng segera mengambil baskom dan meletakkannya di depan, Tuan Feng menoleh dan muntah.

Mengeluarkan beberapa muntahan.

Penampilan beberapa anggota keluarga tidak enak dilihat.