Doctor Stranger - Bab 505 Tidak Ingin Menggantinya

mereka berdua pun saling bertatapan dan ketika semua orang tidak memperhatikan mereka, Yamanda pun mengedipkan matanya pada Thomas.

kamera tidak tertuju ke arah mereka dan orang lain juga tidak memperhatikan mereka. oleh karena itu, Yamanda pun berani bersikap nakal seperti ini.

setelah mengedipkan matanya, dia kembali bersikap normal.

Thomas juga merasa tertarik akan hal ini. mungkin selama ini cuma Thomas yang pernah menyaksikan sikap lembut dari wanita ini.

mereka berdua menuliskan jawaban yang sama yaitu Gunung Qingmei dan hal ini membuat para penonton kembali berseru. namun beberapa orang juga menganggap kalau reality show ini sudah di atur sejak awal. mungkin saja sejak awal permainan, tim program acara ini sudah menemui pria ini terlebih dahulu. oleh karena itu, mereka juga tidak merasa aneh. yang terpenting adalah acara ini bisa ditonton oleh banyak orang.

setelah itu, mereka kembali memainkan beberapa jenis permainan lainnya. awalnya semua ini berjalan dengan lancar, namun semua orang terlihat begitu panik setelah permainan terakhir dimulai.

permainan terakhir ini merupakan permainan dimana peserta harus menyalurkan kartu remi melalui mulut.

permainan ini sudah sering ditemukan di internet dan juga sering diadakan di acara pernikahan.

pada permainan ini, seorang pria dan wanita akan menghisap sebuah kartu menggunakan mulut. setelah itu, kartu itu akan dipindahkan ke mulut orang lain tanpa menggunakan tangan.

jika kartu itu terjatuh, mungkin saja mereka akan mencium satu sama lain. ini merupakan sebuah permainan yang bisa memunculkan rasa cinta.

beberapa artis muda ini pastilah akan mendapatkan perhatian yang banyak nantinya setelah memainkan permainan seperti ini.

"silahkan ke sini untuk mengambil nomor urutan!"

semua orang pun menghampiri pembawa acara itu untuk mengambil nomor.

seorang wanita yang mereka cari di pinggir jalan tadi mendapat nomor 1 dan Yamanda mendapat nomor 2.

setelah mendapatkan kertas yang menuliskan nomor 2, Yamanda pun menatap ke kotak yang berisi kertas undian itu, lalu mengacaukan kertas yang ada di dalam sana.

dia lalu berdiri di depan Thomas sambil berkata dengan suara yang pelan.

"ambillah kertas yang ada di bagian kiri."

orang-orang yang belum mengambil kertas pun segera menghampiri pembawa acara itu untuk mengambil kertas urutan. Thomas pun mengikuti perkataan Yamanda untuk mengambil kertas yang ada di sebelah kiri. setelah membuka kertas itu, dia melihat angka 3 pada kertas tersebut.

dapat dikatakan juga kalau wanita asing itu akan berdiri di sebelah kiri Yamanda dan Thomas akan berdiri di sebelah kanannya.

setelah melihat nomor yang didapatkan oleh Thomas itu, Yamanda pun merasa lega, karena ia tidak mampu untuk memainkan permainan bersama orang lain.

setelah melihat Thomas mendapatkan nomor 3, Fendi pun berjalan menghampiri Thomas sambil menepuk pundaknya dan berkata.

"apakah kamu mendapatkan nomor 3? tukarlah denganku."

Thomas mengerutkan keningnya dan dirinya sedikit tidak senang setelah mendengar perkataan Fendi.

"tidak."

Fendi mengerutkan keningnya karena dia tidak menyangka ada orang yang berani membantah perkataannya?

"tenang saja, aku akan memberi uang dalam jumlah yang besar kepadamu nantinya. minggirlah!"

Thomas hanya meliriknya dengan tatapan yang dingin, "apakah kamu tidak mengerti perkataanku tadi? sudah aku katakan tadi, aku tidak ingin menukar nomor ini denganmu."

perkataan Thomas menarik perhatian banyak orang dan semua orang pun menatap mereka. ekspresi Fendi seketika terlihat murung, namun dia tetap berbicara dengan nada yang penuh kesabaran.

"lihatlah, kamu hanyalah seorang pria yang dicari dari pinggir jalan. hal tentang aku dan Yamanda merupakan topik yang sangat ramai diperbincangkan oleh banyak orang. jika aku bisa berdiri di sisi Yamanda, bukankah ini juga merupakan hal baik untuk acara ini? bagaimana menurutmu?"

setelah mengatakan itu, Fendi kembali menepuk pundak Thomas dengan kuat. dia lalu meremas pundak Thomas dengan jarinya.

Thomas mengerutkan keningnya dan langsung menangkap tangan Fendi. di saat yang bersamaan, Thomas meraih pergelangan tangan Fendi menggunakan kedua jarinya.

seketika terdengar suara teriakan kesakitan yang sangat kuat. ekspresi wajah Fendi seketika terlihat begitu pucat, keringat dingin mulai bercucuran di keningnya dan tubuhnya juga perlahan merendah.

Thomas lalu berkata dengan suara yang dingin, "apakah kamu tidak mendengar perkataanku tadi? apakah kamu tuli?"

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu