Doctor Stranger - Bab 61 Dewa Penolong

Daimon Zhao bengong sesaat, lalu wajahnya berubah drastis.

"CEO Meng? CEO Meng, apa yang kamu katakan, apa yang terjadi pada aku, mengapa memecat aku!"

Weston Meng mendengus, "Mengapa memecatmu? Apa kamu tidak tahu?"

"Perusahaan Besar Meng aku, kapankah menundukkan kepala pada keluarga lain? Hanya demi keluarga Tang, memecat karyawan perusahaan kita? Apa orang sepertimu pantas jadi panutan? Sialan!"

Wajah Daimon Zhao pucat pasi dan masam.

"CEO Meng ... CEO Meng, tolong Anda pertimbangkan lagi!"

Tidak ingin mendengarkan pembelaannya lebih lama lagi, sekretaris menyeret Daimon Zhao keluar.

Weston Meng menambahkan, "Sekarang manajer umum departemen kualitas adalah kamu, dan gajinya sama dengan dia. Selain itu, perusahaan saat ini memiliki 5% dari sisa saham, yang akan diberikan kepada kamu sebagai bonus akhir tahun di muka."

Setelah berbicara, Weston Meng mengeluarkan kunci mobil dari sakunya.

"Karena menjadi seorang eksekutif perusahaan, harus selalu bergengsi saat keluar rumah. Aku membeli Audi A8 baru ini, biar kamu yang mengendarainya terlebih dahulu. Untuk setelan jas dan sejenisnya, kamu dapat membelinya sendiri, belilah yang lebih berkualitas, berikan bon untuk reimburst ke bagian finansial, semuanya ditanggung oleh perusahaan."

Imbalan dari Weston Meng benar-benar membuat Hartanto Lin tercengang.

Apa kata pepatah untuk situasi ini?

Rejeki nombrok?

Tidak hanya dia tidak kehilangan pekerjaannya, dia malah dipromosikan? Langsung menjadi eksekutif?

Lima persen saham perusahaan? Itu puluhan juta!

Selain itu, dia diberi mobil kelas atas, Tuan Zhao tidak pernah menerima fasilitas ini sebelumnya, bukan?

Weston Meng berpikir seharusnya ini sudah cukup, semua ini cukup untuk dia nikmati untuk satu kurun waktu.

"Oke, CEO Lin, jika tidak ada masalah, kamu bisa pulang, belilah beberapa jas hari ini, dan berangkat kerja mulai besok, jangan mengecewakan aku."

Hartanto Lin menarik napas dalam-dalam, "Terima kasih CEO Meng atas penghargaannya, maaf bolehlah aku tanyakan alasannya?"

Walaupun Hartanto Lin menganggap dirinya memiliki kemampuan yang baik dan bekerja keras, namun orang-orang seperti dirinya ada dimana-mana di Perusahaan Besar Meng, betapapun hebatnya mereka tidak akan dikagumi oleh CEO Meng sendiri secara langsung, ya kan?

Pasti ada hal tersembunyi lainnya dalam hal ini.

Weston Meng berkata dengan senyum misterius.

"Tuan Lin, kamu harus lebih percaya diri, kamu memang mampu dan kompeten, dan kamu memiliki dewa penolong yang membantu kamu, sudah sampai sini saja, kamu segera pulang."

Hartanto Lin keluar dari perusahaan dengan putus asa. Setelah beberapa saat, berita promosi dirinya seharusnya akan diberitahukan ke seluruh perusahaan. Esok hari, cara pandang orang-orang ini akan berubah drastis.

Turun ke bawah, duduk di Audi A8 terbaru, Hartanto Lin terasa seperti mimpi.

Dewa penolong membaatu? Dewa penolong yang mana?

...

"Bu, lihat mobil mewah kita di lantai bawah, sepertinya A8, mobil bos."

Ernie Tang sedang memasak dan berkata dengan marah, "Apa hubungannya mobil bos atau bukan? Ibumu belum pernah naik."

Setelah beberapa detik, Vivien tiba-tiba berseru.

"Itu Ayah! Ayah yang mengendarai mobil ini kembali!"

Ernie Tang tercengang, “Benarkah?” Saat melihat ke jendela, Hartanto Lin turun dari mobil dengan mengenakan setelan jas dan membawa beberapa tas di tangannya, yang semuanya tampak seperti tas toko pakaian kelas atas.

Di rumah, ibu dan putrinya sangat terkejut.

Hartanto Lin tersenyum dan tidak sabar untuk memberi tahu mereka kabar baik.

Beberapa menit kemudian, Ernie Tang dan Vivien sangat bahagia.

“Ayah luar biasa! Ayah tiba-tiba menjadi eksekutif Perusahaan Besar Meng, bukankah artinya aku adalah anak orang kaya lagi?”

"Suamiku memang hebat, aku sudah bilang, jika memang emas asli maka suatu saat pasti akan bersinar. Sekarang bagus sekali, kita bisa menjalani kehidupan yang baik di masa depan. Aku akan memasak beberapa hidangan lagi hari ini!"

Thomas Qin duduk di sofa mengangguk sedikit setelah mendengarnya, Weston Meng cukup cepat.

Tidak butuh waktu lama untuk terisi penuh masakan di meja makan, mereka berempat makan di meja, dan Ernie Tang berkata.

"Hartanto, kamu sekarang eksekutif, mengatur pekerjaan untuk Thomas itu tidak masalah kan?"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu