Doctor Stranger - Bab 456 Aku Saja

Vivien benar-benar tidak tahu harus berkata apa, "memangnya kamu bisa apa? Kamu ini hanya seorang tabib!"

Thomas Qin sambil tersenum berkata, "kita barulah melihat sebuah harapan karena aku adalah seorang tabib."

Pengobatan dunia barat memiliki sistem yang lengkap dan spesialisasi dalam pembedahan, jadi pembagian departemennya sangat terperinci. Stomatologi adalah spesialisasi stomatologi dan mungkin kita tidak mahir di spesialisasi bidang lain atau bahkan tidak tahu banyak tentangnya.

Tetapi (tabib itu berbeda dan tabib harus ahli dalam semua bidang.

Dapat dikatakan bahwa Thomas Qin mahir dalam semua spesialisasi dalam kedokteran dunia barat, bahkan dia saja ahli dalam spesialisasi persalinan.

Keahlian ini tentu tidak dapat dibandingkan dengan Vivien.

Begitu dia masuk ke dalam ruangan ICU, dia pun melihat Ketua Pimpinan Zhong dan yang lain sedang mengelilingi pasien tanpa berbuat apa-apa.

Thomas QIn berkata, "mohon keluar dari ruangan ini untuk orang-orang yang tidak penting."

Ketua Pimpinan Zhong mengerutkan keningnya, "siapa kamu?"

Vivien juga tidak memiliki cara lain ketika masalah sudah terjadi hingga pada titik ini dan dia pun hanya dapat dengan muka tebal berkata.

"Ini adalah kakak sepupuku, dia adalah seorang tabib di klinik."

Ketua Pimpinan Zhong mendengus, "hanya seorang tabib klinik saja sudah berani memasuki rumah sakit kami? Dokter Lin apakah kamu sedang bermain-main? Kamu sendiri tidak dapat menyembuhkannya sehingga kamu pun dengan asal mencari seorang tabib di luar sana. Jika terjadi sesuatu kepada dia, apakah kamu dapat bertanggung jawab!"

Vivien dengan ekspresi gelap berkata, "aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu padanya dan aku tidak perlu kamu mencemaskan hal itu Ketua Pimpinan Zhong!"

Vivien memutar matanya, lucu sekali untuk pria dengan nyali sekecil ini bisa menjadi seorang dokter.

Ketua Pimpinan Zhong mendengus, "jika seperti itu, ayo kita keluar saja, jangan sampai kita terkena dampak dari masalah ini! Ayo!"

Ketua Pimpinan Zhong membawa beberapa dokter lainnya untuk keluar dari ruangan ICU, karena pada saat ini mereka sudah tidak berada di tempat kejadian sehingga jika terjadi sesuatu padanya, tentu saja tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan mereka.

Semua orang sudah pergi, yang tersisa hanyalah Vivien dan Thomas Qin.

Ekspresi Vivien terlihat sangat buruk dan dia pun meneteskan air matanya begitu melihat keadaan pasien yang sudah sekarat.

Dia benar-benar sedih karena tidak dapat menolong pasien tersebut, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab.

Thomas Qin berkata, "jangan menangis lagi, bantu aku siapkan peralatan untuk melakukan operasi."

Vivien menghapus air matanya, "kamu jangan bercanda lagi! Tidak ada satu pun orang yang dapat menyembuhkan dia dan biarkan aku saja yang memikul tanggung jawab ini."

Pada saat ini Vivien teringat akan Dokter Qin. Jika Dokter Qin bisa muncul di sini pada saat ini juga, pasti dia dapat menyembuhkannya.

Akan tetapi karena waktu begitu singkat, sehingga dia pun tidak memiliki cara untuk menghubungi Dokter Qin dan lagipula keadaan pasien sudah sangat sekarat yang hanya tersisa beberapa menit lagi saja untuk mereka.

Thomas Qin berkata, "tenang saja, aku pernah belajar akan teknik khusus, aku pasti dapat menyembuhkannya."

Ucapan Thomas Qin membuat Vivien merasa adanya secercah harapan. Banyak tabib-tabib yang memiliki teknik khusus yang sangat hebat, jika di bidang yang tepat, mungkin saja dapat menyembuhkan penyakit yang rumit dan hal ini tidak dapat dibandingkan dengan kedokteran dunia barat.

Mungkin saja Thomas Qin memang memiliki sebuah teknik khusus yang dapat menyembuhkan dia dan pada saat ini dia sudah tidak memiliki cara lain lagi yang lebih baik.

Vivien pun mulai membantu Thomas Qin.

Selain Vivien, tidak ada orang lain lagi di sini dan Thomas Qin pun juga tidak akan menyembunyikan apa pun lagi.

Setelah dia memeriksa denyut nadi sang pasien, dia pun membuka matanya dan membuka mulutnya untuk melihat lidahnya lalu dia pun sudah tahu apa gejalanya.

Semua tabib memang seperti itu yang ahli dalam semua bidang, begitu juga dengan stomatologi.

Orang lain tidak berani melakukan operasi, akan tetapi tidak dengan Thomas Qin.

Ketika sedang menyembuhkan penyakit, tentu saja kita harus menyembuhan dari akar masalahnya terlebih dahulu, tentu saja dia harus memulainya dari bagian mulut terlebih dahulu.

Dia mengangkat pasien hingga dia membentuk 45 derajat, lalu dia pun menggunakan dua jarum, menusuk kedua ujung bibir pasien.

Seketika sang pasien pun membuka mulutnya.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu